Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal virus Corona kembali membuat heboh. Pasalnya, Trump kini mengaku dirinya konsumsi hydroxychloroquine untuk mencegah Corona.
"Saya minum hydroxychloroquine. Saya sudah meminumnya selama satu setengah minggu terakhir. Pil setiap hari," sebutnya dalam sesi wawancara bersama wartawan di Gedung Putih, Senin kemarin, dikutip dari Reuters pada Selasa (19/5/2020).
Beberapa minggu lalu, Trump dilaporkan mempromosikan obat ini sebagai pengobatan potensial berdasarkan laporan studi yang menunjukkan tentang keefektifan obat tersebut. Namun studi selanjutnya menemukan obat ini malah sama sekali tak membantu.
Food and Drug Administration (FDA) pun memberi peringatan serius terkait obat ini dalam pernyataannya akhir April lalu. "Mengetahui adanya laporan masalah irama jantung yang serius pada pasien dengan virus Corona COVID-19 yang diobati dengan hydroxychloroquine," jelas FDA, pada 24 April lalu.
Trump mengatakan dirinya mendapat izin dari dokter di Gedung Putih untuk mengkonsumsi hydroxychloroquine setiap hari. Dokter Gedung Putih, Sean Conley, menjelaskan dalam memo bahwa kondisi kesehatan Trump sangat baik.
Trump pun disebut menjalani tes virus Corona COVID-19 setiap harinya. Hingga saat ini hasilnya dinyatakan negatif Corona.
"Setelah banyak diskusi dia dan saya mengenai bukti untuk dan menentang penggunaan hydroxychloroquine, kami menyimpulkan manfaat potensial dari pengobatan melebihi risiko relatif," kata Conley dalam memo yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
Sementara itu pejabat AS lain menyoroti tindakan Trump ini melangkahi temuan ilmuwan. Hal ini dinilai akan sangat berbahaya.
"Dia adalah presiden kita. Saya lebih suka dia tidak mengambil sesuatu yang belum disetujui oleh para ilmuwan," kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Demokrat, Nancy Pelosi, kepada CNN.
dr Bob Lahita, ketua kedokteran di Rumah Sakit Universitas St. Joseph di New Jersey, pun memperingatkan orang-orang untuk tidak menggunakan hydroxychloroquine sebagai langkah pencegahan Corona.
"Tidak ada efek yang telah kita lihat dan kita telah merawat beberapa pasien dengan itu," katanya.
Riset Ini Bandingkan Risiko Penularan Virus Corona di Kelas-kelas Kebugaran
Sebuah kelas kebugaran yang berada di ruang tertutup disebut bisa menjadi jalur baru penyebaran virus Corona COVID-19. Hal ini disampaikan oleh para peneliti di Korea Selatan.
Bukti terkait ini ditemukan pada kelas kebugaran di Cheonan, Korea Selatan. 30 instruktur berpartisipasi dalam kelas tersebut dan berlatih selama empat jam dan tidak menunjukkan gejala apapun. Tetapi, setelah dites delapan dari 30 instruktur itu akhirnya dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.
"Semuanya tanpa gejala saat latihan berlangsung," tulis tim peneliti Universitas Rumah Sakit Dankook di dalam jurnal Emerging Infectious Disease, yang dikutip dari CNN, Selasa (19/5/2020).
"Pada 9 Maret lalu, kami mengidentifikasi 112 kasus COVID-19 yang terkait dengan kelas kebugaran di 12 tempat berbeda di Cheonan," tulis mereka.
Setengah dari kasus adalah hasil transmisi langsung dari instruktur ke peserta, lalu menginfeksi orang lain di luar pusat kebugaran zumba. Mereka bertemu hanya selama latihan sekitar 2 kali dalam sepekan, dalam waktu 50 menit. Rata-rata para peserta mulai mengalami gejala tiga hari setelah ikut senam.
Menurut Sukbin Jang dan rekannya dari Dankook, ada beberapa faktor yang mempermudah penyebaran virus. Di antaranya karena ruangan yang lembab dan hangat, serta tekanan udara.
"Kondisi yang hangat, lembab, ditambah dengan turbulensi tekanan udara yang dihasilkan selama latihan fisik yang intens di ruangan tersebut, bisa menyebabkan transmisi tetesan (droplet) lebih dekat," jelasnya.
Dari sekian banyak instruktur, salah satunya mengajar pilates dan yoga. Tetapi, para peneliti mengatakan peserta dari dua jenis olahraga tersebut tidak ada yang tertular virus.
"Kami berhipotesis bahwa intensitas gerakan pilates dan yoga yang lebih rendah tidak menyebabkan efek penularan yang sama seperti zumba dan olahraga yang lebih intens lainnya," kata para peneliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar