Selasa, 19 Mei 2020

Mau Lebaran, Kolesterol Aman? Yuk Ngobrol Bareng Dokter Jantung di Sini

Kepedulian terhadap jantung sehat masih sangat kurang. Padahal, gaya hidup sehat penting bagi masyarakat yang produktif dan kompetitif seperti sekarang ini.
Tak hanya para lansia, ternyata kaum muda juga banyak loh yang mengidap penyakit jantung. Gaya hidup tidak sehat dan pola makan yang tidak seimbang menjadi pemicu utamanya.

Apalagi menjelang lebaran nih, pasti banyak sekali hidangan berlemak dan mengandung banyak santan. Kira-kira aman nggak sih buat kolesterol dan jantung?

Untuk tahu lebih banyak tentang kesehatan jantung dan pembuluh darah, dr Vito Damay, SpJP akan berbincang langsung dengan kamu semua melalui live Instagram. Dokter kece yang satu ini banyak dikenal sebagai pembicara, host, dan penulis buku. Pasti seru!

Catat jadwal live-nya di Instagram @detikcom pada Kamis (21/5/2020) pukul 20.00 WIB. Sudah tidak sabar ingin bertanya? Tinggalkan komentar di bawah ini.

Isolat SARS-CoV-2 Belum Ada, Kok Bisa Kementan Bikin Antivirus Corona?

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim telah menemukan formula untuk menangkal virus Corona. Formula itu pun telah dipatenkan ke dalam tiga bentuk produk penangkal COVID-19 yakni inhaler, diffuser oil, hingga kalung antiCorona.
Menurut Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, pihaknya telah menguji berbagai tumbuhan yang berpotensi sebagai antivirus Corona, dan hasilnya menunjukkan yang paling efektif mencegah COVID-19 adalah tanaman eucalyptus. Bahkan ia menegaskan temuan ini bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

"Kesimpulan kami bisa (membunuh COVID-19), karena bahan aktif yang dimiliki eucalyptus dan target bisa membunuh Mpro (enzim dalam virus Corona). Nah itu kandungan Mpro berlaku pada COVID-19," kata Fadjry, Senin (18/5/2020).

Namun klaim ini diragukan oleh ilmuwan. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandrio, menyebut antivirus berbahan dasar eucalyptus ini lebih tepat disebut sebagai terapi herbal.

Untuk bisa diklaim membunuh virus tertenty, menurut Prof Amin, produk tersebut harus diuji dengan virus yang spesifik. Termasuk pada virus Corona yang memicu wabah COVID-19 saat ini yakni SARS-CoV-2.

"Kalau toh dia punya misalnya dia pernah mencoba itu sebagai antivirus, misalnya digunakan untuk virus apa? Tapi yang saya yakin itu bukan virus Corona (COVID-19), karena yang mempunyai isolat virus SARS-COV-2 hingga saat ini di Indonesia belum ada," tegas Prof Amin.

Pasien Positif Corona Ini Akhirnya Sadar Setelah Koma Selama 4 Minggu

Brian Harvey, pria berusia 69 tahun asal Inggris, sebelumnya dirawat di Bristol Royal Infirmary pada 28 Maret lalu. Kondisi Brian saat dibawa ke rumah sakit diyakini mengidap pneumonia.
Sehari setelah rawat inap ia pun dinyatakan positif virus Corona COVID-19 dan harus dirawat di ICU karena koma. Terlepas dari peringatan bahwa Brian tak akan selamat, keluarganya tetap optimis bisa menyambutnya pulang di kemudian hari.

Akhirnya usai menjalani perawatan intensif selama 4 minggu, ia berhasil bangun dari koma. "Dia bahkan tidak tahu tentang virus Corona ketika dia bangun. Kami harus menjelaskan kepadanya bahwa ada virus di luar sana," jelas putrinya, Faye Stapleton.

Putrinya, Faye, menjelaskan petugas kesehatan di Inggris seolah tak pernah menyerah merawat kondisi ayahnya yang sudah kritis. Meski kini sudah sadarkan diri, ayahnya pun masih harus menggunakan ventilator.

"Mereka tidak pernah menyerah pada Ayah. Kami tidak bisa cukup berterima kasih kepada mereka. Mereka menyelamatkan hidupnya," kata Faye.

Brian pun diketahui memiliki kondisi kesehatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuhnya sebelum dinyatakan positif Corona. Kini Brian harus belajar berjalan lagi karena koma begitu lama menyebabkan massa ototnya menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar