Corona dunia kembali mencatat rekor kasus baru kematian COVID-19. Dikutip dari Channel News Asia, selama 24 jam terakhir ada lebih dari 10 ribu kasus kematian yang tercatat di dunia.
Berdasarkan laporan worldometers per Kamis (12/11/2020), ada 10.179 kematian baru COVID-19. Terbanyak masih ditempati Amerika Serikat dengan melaporkan 1.480 kasus kematian baru.
Disusul Italia yang mencatat lebih dari 600 kasus kematian baru COVID-19. Ada beberapa negara yang tak mencatat kasus baru kematian Corona, termasuk Qatar, Kazakhstan, China, Singapura, Ghana dan Australia.
Berikut negara-negara yang mencatat kasus kematian baru COVID-19 tertinggi berdasarkan laporan worldometers.
1. Amerika Serikat
Kasus kematian baru: 1.480 kasus
Total kasus kematian: 247.398 kasus
2. Italia
Kasus kematian baru: 623 kasus
Total kasus kematian: 42.953 kasus
3. Meksiko
Kasus kematian baru: 617 kasus
Total kasus kematian: 95.842 kasus
4. Inggris
Kasus kematian baru: 595 kasus
Total kasus kematian: 50.365 kasus
5. Brasil
Kasus kematian baru: 564 kasus
Total kasus kematian: 163.406 kasus
6. India
Kasus kematian baru: 550 kasus
Total kasus kematian: 128.165 kasus
7. Iran
Kasus kematian baru: 462 kasus
Total kasus kematian: 39.664 kasus
Indonesia ada di urutan ke berapa? Klik halaman berikut
8. Rusia
Kasus kematian baru: 432 kasus
Total kasus kematian: 31.593 kasus
9. Polandia
Kasus kematian baru: 430 kasus
Total kasus kematian: 8.805 kasus
10. Spanyol
Kasus kematian baru: 349 kasus
Total kasus kematian: 40.105 kasus
Bagaimana dengan Indonesia?
Sementara itu, Indonesia menduduki peringkat ke 26 dengan catatan kasus kematian baru sebanyak 75 kasus. Namun, dari total kasus COVID-19 kematian, Indonesia menempati urutan ke 15 tertinggi di dunia.
Berdasarkan laporan terakhir, kasus kematian COVID-19 di Indonesia kini sudah mencapai 14.836 kasus. Peringkat ke-tiga tertinggi di Asia.
https://cinemamovie28.com/movies/the-huntresses/
Mutasi Corona dari Cerpelai Ada di 6 Negara, Mungkinkah Terjadi di Indonesia?
Beberapa waktu lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap ada 6 negara yang melaporkan penularan virus Corona dari hewan mink atau cerpelai, atau golongan musang. Keenam negara tersebut yaitu Denmark, Amerika Serikat, Italia, Belanda, Spanyol, dan Swedia.
Kasus ini pertama kali ditemukan di Denmark dan menyebabkan lebih dari 200 orang terinfeksi. Hal ini menyebabkan pihak pemerintah Denmark memusnahkan sekitar 17 juta cerpelai untuk menghindari potensi penyebaran virus Corona tersebut semakin meluas.
Apakah virus Corona ini berbahaya dan bisa terjadi di Indonesia?
Menanggapi hal ini, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio mengatakan kemungkinannya kecil dan baru menjadi sebuah kekhawatiran. Selain tidak ada peternakannya seperti di Denmark, jenis musangnya pun berbeda dengan yang ada di Indonesia.
"Tapi jenis musangnya beda ya. Dan di Denmark hewan yang termasuk golongan tupai atau musang ini karena bulunya bagus makanya diternak. Nah yang ditemukan di sana itu kalau nggak salah ada 4 peternakan, itu ada (virus Corona) di musangnya dan di peternaknya juga ada," jelas Prof Amin saat dihubungi detikcom, Kamis (12/11/2020).
"Yang jadi perhatian itu karena ditemukan kombinasi mutasi yang tidak biasa, tetapi ini baru kekhawatiran," lanjutnya.
Prof Amin mengatakan, kombinasi mutasi ini dikhawatirkan bisa menyebabkan atau berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit hingga kemampuan penularan virusnya. Tetapi, ia menegaskan hal ini baru menjadi kekhawatiran dan belum terbukti.
"Sampai saat ini belum bisa diidentifikasi secara pasti apa dampaknya dari kombinasi mutasi tadi, belum terbukti," tegas Prof Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar