Kemacetan terjadi di Km 31 Tol Sedyatmo, Jakarta, mengarah ke Bandara Soetta telah macet total. Tak ada kendaraan yang bisa melintas hingga ke gerbang Bandara Soetta.
Lalu lintas yang macet ini disebabkan karena banyaknya massa yang hendak menjemput Habib Rizieq Syihab yang saat ini telah tiba di Indonesia.
Situasi macet di tengah banyaknya agenda bisa memicu kecemasan dan stres. Berikut beberapa cara untuk usir stres saat macet dikutip dari berbagai sumber:
1. Dengarkan musik
Salah satu studi yang mengamati tingkat stres pada jam sibuk menemukan mendengarkan musik bisa menenangkan pengemudi yang sedang marah. Mendengarkan musik yang bertempo sedang mengurangi risiko kenaikan tekanan darah yang memicu stres.
2. Tarik napas dalam
Saat cengkraman tangan di kemudi mulai menguat, tandanya tubuh sedang mengalami stres. Inilah saat paling tepat untuk bernapas dalam.
Coba ambil napas dalam-dalam, keluarkan, dan ulangi beberapa kali. Cara ini terbukti ampuh untuk relaksasi stres.
3. Kurangi marah-marah
Dalam situasi yang penuh ketegangan saat macet, rasanya sulit untuk menghilangkan perasaan negatif.
Alih-alih mengomel, ada baiknya mengalihkan perhatian ke hal-hal lain misalnya mengajak penumpang lain berbicara. Dengan melatih kesabaran, kita bisa menghentikan kebiasaan mengomeli perilaku pengendara lain.
4. Atur posisi senyaman mungkin
Atur pendingin udara seperlunya yang membuat Anda bisa merasa nyaman. Jika mobil terasa pengap, bisa coba membuka jendela terlebih saat cuaca sedang bagus. Atur posisi duduk senyaman mungkin di mobil.
Apabila Anda merasa tidak nyaman saat macet, hal tersebut akan meningkatjkan strs dan emosi.
https://kamumovie28.com/movies/survival-knife/
Menkes Terawan Ungkap 4 Tantangan Kesehatan di Tengah Pandemi COVID-19
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkap beberapa tantangan pembangunan kesehatan yang dihadapi di tengah pandemi COVID-19. Salah satu di antaranya adalah kemudahan akses pelayanan kesehatan JKN.
"Yang pertama terdapat 4 tantangan pembangunan kesehatan yaitu yang pertama intervensi spesifik dan intervensi sensitif pada stunting," ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 'Arah Kebijakan Menuju Praktik Kedokteran Berdaya saing Global' Selasa, (10/11/2020).
Selain itu, angka kematian ibu dan bayi juga membutuhkan perhatian. Menurut Terawan, hal ini membutuhkan dorongan bantuan lintas sektor.
"Yang kedua butuh dukungan lintas sektor antara angka ak ibu dan angka kematian bayi," lanjutnya.
"Kemudahan akses layanan kesehatan pada JKN, jadi kemudahan akses. Yang keempat mengendalikan harga obat dan alat kesehatan," tegas Menkes Terawan.
Meski begitu, Menkes Terawan menyebut Indonesia sudah memiliki beberapa modal dalam mengatasi permasalahan dan segala tantangan terkait. Salah satunya Undang-Undang terkait tenaga kesehatan yang telah disahkan.
"Indonesia memiliki beberapa modal dasar. Telah disahkannya UU terkait nakes, ikut serta Indonesia dalam meratifikasi aturan-aturan di tingkat internasional terkait tenaga kesehatan," paparnya.
Terawan juga menjelaskan kini sudah mulai terbagun komitmen antara pemangku kepentingan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan di Indonesia juga semakin dipercaya di tingkat internasional.
"Semakin banyak nakes yang bekerja di luar negeri. Saya harap nanti termasuk dokter dan dokter gigi," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar