Jumat, 27 November 2020

RSHS Bandung Ungkap Pandemic Fatigue Jadi Alasan Lonjakan Kasus Corona

 Direktur Perencanaan, Organisasi, dan Umum Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Muhammad Kamaruzzaman, mengungkapkan pandemic fatigue jadi salah satu alasan adanya lonjakan positif COVID-19 di beberapa daerah di Jawa Barat. Akibatnya ketersediaan tempat tidur di beberapa rumah sakit, seperti di Cililin, Tasikmalaya, dan Karawang semakin menipis.

"Peningkatan ini mungkin disebabkan karena kemarin ada libur panjang sehingga menyebabkan terjadi yang kita sebut pandemic fatigue," katanya kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).


Pandemic fatigue menurut Kamaruzzaman merupakan kondisi saat orang-orang sudah kelelahan fisik dan mental menghadapi pandemi COVID-19. "Mereka yang sudah biasa dirumah tiba-tiba libur panjang mereka ke luar dan juga kerumunan-kerumunan massa yang kita lihat beberapa waktu lalu di Bandung," ujarnya.


Kerumunan yang ia maksud seperti, contohnya demonstrasi, kerumunan di tempat hiburan, dan pariwisata. "Ini mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Ini yang kita lihat terjadi peningkatan," tambah Kamaruzzaman.


Berdasarkan statistik yang ia terima, Kota Bandung menjadi peringkat pertama dalam delapan besar kasus Corona di Jawa Barat. "Dan kalau kita lihat statistiknya juga Jabar ini ada delapan besar. Kesatu Kota Bandung dari semua kota besar di Jabar," tuturnya.


Saat ditanya perihal ketersediaan RSHS jika menjadi rujukan dari rumah sakit daerah, Kamaruzzaman mengatakan rumah sakit perlu mengikuti prosedur sistem rujukan terintegrasi (sisrute).


"Dengan sistem tersebut mereka akan mengetahui bahwa kasusnya harus dirujuk, karena kalau tidak melalui sisrute bisa saja pasien tersebut gejalanya ringan dan masih bisa ditangani oleh rumah sakit yang merujuk," jelasnya.


Kemudian yang kedua dengan sisrute itu akan mengetahui kapasitas tempat tidur yang ada di RSHS. Hal tersebut berguna agar rumah sakit daerah tidak langsung datang dan tidak harus menunggu lama di UGD.


"Rumah sakit kami hanya menangani pasien-pasien dengan gejala yang berat bahkan kritis sesuai dengan kapasitas," pungkasnya.


Hingga saat ini di RSHS terdapat 109 pasien dan kapasitas yang terisi sudah 87 persen dari total kapasitas 139 tempat tidur setelah dilakukan penambahan kapasitas di lantai 2-4.

https://nonton08.com/movies/thank-you-2/


4 Gaya Bercinta Ini Bikin Pasangan Nagih Minta Lagi


Bagi pria, gaya bercinta yang disukai wanita tentu menjadi nilai plus untuk memuaskan pasangan. Selain itu, gaya bercinta yang tepat juga dapat membuat hubungan seks bertahan lebih lama.

Dalam mempraktikkan gaya bercinta yang disukai wanita, pasutri tetap harus berhati-hati untuk menghindari rasa nyeri. Jika terjadi rasa sakit, biasanya akan menurunkan mood untuk lebih lama bercinta.


Dikutip dari Timesofindia, berikut 4 gaya bercinta yang disukai wanita:


1. Cow girl

Gaya bercinta yang disukai wanita ini memposisikan kaum hawa di atas pria atau girl-on-top. Keuntungan dari posisi ini adalah wanita dapat mengontrol gerak tubuh untuk mencapai orgasme.


Minta wanita untuk mencondongkan tubuh ke depan sambil melengkungkan punggungnya. Dengan posisi ini, pria dapat menyentuh area sensitif wanita sembari duduk tegak dan memeluknya.


2. Countertop sitting

Bercinta di luar kamar bisa menjadi ide baru yang menyenangkan. Duduk di atas meja merupakan salah satu gaya bercinta yang disukai wanita.


Kaum pria bisa meminta wanita untuk memposisikan diri dengan badan telentang. Posisi ini menyebabkan ejakulasi pada pria serta membangkitkan gairah kedua pasangan.


3. Missionary position

Posisi pria di atas juga menjadi gaya bercinta yang disukai wanita. Hal ini memungkinkan untuk saling mencium, menyentuh fisik tubuh, serta menatap mata satu sama lain. Gerakan pinggul dapat membuat hubungan seks mencapai klimaks.


4. Sideways

Gaya bercinta yang disukai wanita, di mana posisi badan menyamping dan saling berhadapan. Posisi ini memudahkan pasangan untuk saling berciuman serta melakukan kontak fisik terus menerus.

https://nonton08.com/movies/sepatu-dahlan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar