Jumat, 27 November 2020

Cerita Guru Mengajar di Tengah Pandemi: Hujan-hujanan Keliling Rumah Siswa

 Kegiatan belajar di sekolah seluruh dunia sempat terhenti karena pandemi virus Corona COVID-19. Banyak sekolah mengganti kegiatan belajar tatap muka dengan belajar daring agar anak relatif aman dari ancaman virus karena tidak berkumpul.

Namun demikian sistem belajar daring tampaknya tidak bisa menggantikan proses belajar anak-anak sepenuhnya. Ada masalah mulai dari waktu belajar yang melelahkan hingga akses terhadap teknologi dan infrastuktur yang tidak merata di Indonesia.


Guru sekolah dasar (SD) di Madura, Avan Fathurrahman, MPd, misalnya bercerita ia memilih untuk berkeliling ke rumah-rumah siswa. Hal ini dilakukan karena tidak semua siswa memiliki laptop atau smartphone yang memungkinkan mereka belajar daring.


Avan juga kadang membawa boneka yang biasa dipakai sebagai alat belajar agar siswa tidak merasa bosan. Bila tidak membawa boneka, Avan membawa perlengkapan permainan lainnya yang ia buat dengan dana sendiri.


"Mereka (murid-murid -red) senang, sambil lalu main berbicara dengan boneka yang saya bawa untuk menemani," kata Avan dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Rabu (25/11/2020).


"Saya pada saat awal itu siswanya ada 19 anak. Tetapi tidak setiap hari saya mampu jangkau 19 anak itu," lanjut Avan menjelaskan bagaimana ia kadang harus bergantian mengunjungi rumah siswa karena hujan.


Guru lainnya, Wilfridus Kado, dari Ende, Nusa Tenggara Timur, bercerita ia punya tantangan lain yaitu harus mencari siswa-siswanya yang bekerja di kebun.


"Pada saat saya ke rumah itu, sampai di rumah, rumahnya kosong. Anak-anak pada kerja di kebun membantu orang tua," ungkap Wilfridus.


Mengatasinya Wilfridus punya cara memanfaatkan aplikasi media sosial Facebook. Ia membuat grup khusus untuk membagikan tugas sekolah pada siswa-siswanya sebelum melakukan kunjungan.


"Saya dalam kunjungan itu bertemu dengan anak-anak di kios, saya langsung melakukan pembelajaran," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/the-fourth-sunday/


RI Pecah Rekor 5.534 Kasus COVID-19, Ada 45.330 Spesimen yang Diperiksa


 Satgas Penanganan COVID-19 pada hari Rabu (25/11/2020), melaporkan 5.534 kasus baru COVID-19. Ini diketahui menjadi rekor tertinggi penambahan kasus harian sepanjang pandemi Corona di Indonesia.

Rekor kasus harian sebelumnya dilaporkan pada 13 November lalu dengan penambahan 5.444 pasien COVID-19. Total sampai sekarang sudah ada 511.836 orang yang terkonfirmasi positif Corona.


Tingginya penambahan kasus baru ini sejalan dengan jumlah spesimen tes usap (swab test) yang diperiksa laboratorium. Hari ini dilaporkan ada 45.330 spesimen yang diperiksa.


"Lihat testingnya, kalau testingnya turun, kasusnya turun," ujar dr Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) beberapa waktu lalu.


Satgas Penanganan COVID-19 pernah melaporkan Indonesia bisa melakukan pemeriksaan 50.418 spesimen dalam sehari. Hal itu terjadi pada 13 Oktober lalu.


Berikut riwayat penambahan kasus dibandingkan dengan jumlah spesimen yang diperiksa dalam sepekan terakhir:


Rabu (25/11/2020)

- Jumlah spesimen: 45.330

- Kasus baru: 5.534


Selasa (24/11/2020)

- Jumlah spesimen: 39.971

- Kasus baru: 4.192


Senin (23/11/2020)

- Jumlah spesimen: 40.083

- Kasus baru: 4.442


Minggu (22/11/2020)

- Jumlah spesimen: 35.989

- Kasus baru: 4.360


Sabtu (21/11/2020)

- Jumlah spesimen: 43.122

- Kasus baru: 4.998


Jumat (20/11/2020)

- Jumlah spesimen: 41.955

- Kasus baru: 4.792


Kamis (19/11/2020)

- Jumlah spesimen: 47.360

- Kasus baru: 4.798.

https://nonton08.com/movies/bed-rella-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar