Temuan baru yang diterbitkan dalam jurnal Abdominal Radiology menemukan hampir 1 dari 5 pasien COVID-19 hanya mengalami gejala gastrointestinal. Gejala yang mengganggu saluran pencernaan.
Dikutip dari laman Medical Xpress, masyarakat perlu waspada dengan masalah saluran pencernaan selama pandemi Corona. Dalam hal ini gejala gastrointestinal yang terkait dengan COVID-19 mencakup kehilangan nafsu makan, mual, muntah, diare, dan nyeri perut yang menyeluruh.
Para peneliti yang melakukan tinjauan, melaporkan bahwa ada 18 persen pasien menunjukkan gejala saluran pencernaan beserta gejala lainnya. Sementara 16 persen pasien COVID-19 hanya mengalami gejala gangguan pencernaan saja.
"Ada semakin banyak literatur yang menunjukkan bahwa gejala di perut menjadi cukup umum untuk pasien virus Corona COVID-19," jelas Mitch Wilson, seorang ahli radiologi dan dosen klinis di Fakultas Kedokteran & Kedokteran Gigi Universitas Alberta.
Para peneliti mengetahuinya setelah menganalisa 36 penelitian yang diterbitkan hingga 15 Juli.
Peneliti menyarankan selain melihat gejala pencernaan, radiolog mungkin juga bisa melihat tanda-tanda infeksi COVID-19 dengan pencitraan perut atau endoskopi. Tanda-tanda yang bisa dilihat melalui perut adalah radang usus besar dan kecil, pemeriksaan udara di dalam dinding usus (pneumatosis)m dan perforasi usus (pneumoperitoneum).
Menurut peneliti tanda-tanda tersebut jarang terjadi, namun bisa mengindikasikan pasien dengan penyakit lanjut.
"Melihat hal-hal ini (masalah di saluran pencernaan) belum tentu memberitahu kita bahwa seorang pasien mengidap COVID-19," kata Wilson.
"Penyebabnya bisa banyak hal. Tapi salah satu penyebab potensial berbagai masalah pencernaan memang disebabkan infeksi virus. Pada lingkungan yang terjadi banyak kasus COVID-19, masalah saluran pencernaan adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan," pungkas Wilson.
https://nonton08.com/movies/alone-in-berlin/
6 Tips dan Fakta Bercinta di Masa Kehamilan
Hamil merupakan sebuah anugerah bagi pasangan suami-istri. Memiliki keturunan yang baik jadi hal yang diidam-idamkan, oleh karena itu sebagian ibu mungkin khawatir dengan kemungkinan risiko dari berhubungan seksual di masa kehamilan.
Berikut fakta seputar kehamilan dan tips aman bercinta saat masa kehamilan yang dikutip dari healthline:
1. Cek seberapa aman melakukan seks saat hamil
Periksakan kondisi kehamilan pada dokter kandungan dan tanyakan apakah melakukan seks di usia kehamilan yang telah berjalan aman dilakukan. Dokter kandungan maupun bidan akan menjelaskan kemungkinan risiko seks di usia kehamilan tertentu.
Namun bukan berarti seks saat hamil tidak bisa dilakukan. Asisten Dokter dan Konselor Seks di Bidang Urologi Aleece Fosnight mengatakan orgasme atau kenikmatan seksual yang dirasakan wanita hamil dapat menenangkan dan meningkatkan aliran darah ke jantung. Manfaat ini bisa juga dirasakan sang bayi.
2. Pemanasan sebelum seks
Jika sudah mengetahui bahwa seks aman dilakukan selama masa kehamilan, selanjutnya adalah mengetahui bagaimana tubuh bekerja ketika berhubungan seks. Beberapa hormon yang dihasilkan mungkin bisa membuat ibu hamil merasa vagina kurang nyaman saat bercinta.
Fosnight menyarankan untuk melakukan pemanasan atau foreplay dengan hati-hati sebelum melakukan seks.
3. Lebih mudah orgasme
Penulis buku sekaligus psikolog dan terapis seks Stephanie Buehler menyebut beberapa wanita bisa merasakan orgasme untuk pertama kalinya justru saat hamil. Ini karena selama masa kehamilan terjadi perubahan hormon dan aliran darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar