Perusahaan farmasi China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) mengatakan, vaksin COVID-19 eksperimental buatannya telah digunakan ke hampir satu juta orang melalui program penggunaan darurat pada Juli lalu.
Dalam program tersebut, ada tiga kategori warga China yang masuk ke dalam prioritas pemberian vaksin, yaitu pekerja esensial dan kelompok terbatas lainnya. Bahkan penggunaan vaksin itu dilakukan sebelum studi klinis pembuktian keamanan dan keampuhannya selesai.
Pemimpin Sinopharm, Liu Jingzhen mengatakan sejauh ini tidak ada laporan terkait efek samping yang merugikan dari yang menerima vaksin.
Sejauh ini, ada tiga vaksin yang sudah digunakan pemerintah China dalam program darurat tersebut. Dua kandidat dikembangkan anak perusahaan Sinopharm, National Biotech Group (NBC), dan Sinovac Biotech. Tetapi, masih belum jelas vaksin mana yang dimaksud oleh Liu.
Vaksin buatan Sinopharm menggunakan virus COVID-19 yang tidak aktif yang tidak bisa bereplikasi dalam sel manusia untuk memicu respons imun. Berdasarkan data registrasi uji klinis, vaksin ini membutuhkan dua dosis agar memberikan hasil yang efektif.
Liu mengatakan, sejauh ini vaksin eksperimental tersebut sedang menjalani uji klinis fase 3 di luar negeri dengan melibatkan 60.000 relawan dan lebih dari 40.000 sampel darah, yang diambil 14 hari setelah suntikan dosis kedua vaksin.
Para pengguna vaksin yang terdiri dari karyawan proyek konstruksi, diplomat, dan siswa yang pergi ke luar negeri sejauh ini tidak ada yang terinfeksi COVID-19.
Meski begitu, para ahli memperingatkan agar tidak menggunakan data hanya dari program penggunaan darurat, tanpa adanya hasil yang sebanding dari standar uji klinis yang dilakukan untuk menentukan efektivitas vaksin.
https://movieon28.com/movies/himalaya/
Update Corona di Indonesia 24 November: Tambah 4.192, Total 506.302 Kasus
Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 pada Selasa (24/11/2020), bertambah 4.192 kasus. Total positif jadi 506.302, sembuh 425.313, meninggal 16.111.
Sementara jumlah suspek per hari ini sebanyak 64.414 dan jumlah spesimen yang diperiksa yaitu 39.971.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Selasa (24/11/2020), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 4.192 menjadi 506.302
Pasien sembuh bertambah 2.927 menjadi 425.313
Pasien meninggal bertambah 109 menjadi 16.111
Sebelumnya pada Senin (23/11/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat sebanyak 502.110, sembuh 422.386, dan meninggal 16.002.
Sebaran Virus Corona RI 24 November: 4.192 Kasus Baru, DKI-Jateng Masih Tertinggi
Pemerintah melaporkan 4.192 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (24/11/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 506.302 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.015 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 928 kasus dan Jawa Timur sebanyak 354 kasus baru per 24 November.
Dikutip dari laman covid19.go.id, hari ini ada sebanyak 2.927 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 109 orang.
Berikut detail sebaran 4.192 kasus baru Corona di Indonesia pada Selasa (24/11/2020):
DKI Jakarta: 1.015 kasus
Jawa Tengah: 928 kasus
Jawa Timur: 354 kasus
Jawa Barat: 299 kasus
Banten: 144 kasus
Riau: 138 kasus
Bali: 111 kasus
Papua: 100 kasus
Sulawesi Selatan: 95 kasus
Kalimantan Timur: 90 kasus
Kalimantan Utara: 89 kasus
DI Yogyakarta: 84 kasus
Sumatera Utara: 81 kasus
Sulawesi Tengah: 81 kasus
Papua Barat: 76 kasus
Lampung: 67 kasus
Sulawesi Tenggara: 65 kasus
Sumatera Barat: 58 kasus
Kalimantan Tengah: 51 kasus
Sumatera Selatan: 47 kasus
Kepulauan Riau: 45 kasus
Jambi: 41 kasus
Kalimantan Barat: 31 kasus
Sulawesi Utara: 25 kasus
Kalimantan Selatan: 21 kasus
Bangka Belitung: 15 kasus
Nusa Tenggara Barat: 14 kasus
Bengkulu: 13 kasus
Aceh: 6 kasus
Maluku Utara: 3 kasus
Gorontalo: 2 kasus
Sulawesi Barat: 2 kasus
Nusa Tenggara Timur: 1 kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar