Nikita Mirzani kini tengah berseteru dengan pendukung Habib Rizieq. Bahkan Nikita pun menantang Habib Rizieq untuk melakukan tes DNA, untuk membuktikan bahwa Rizieq merupakan cucu dari Rasulullah.
"Coba biar gak ada fitnah, tes DNA biar kita lihat kalau benar dia keturunan Rasulullah? Coba berani gak tuh manusia yg Lo pada agung2 kan buat tes DNA!" kata Nikita.
Tes DNA banyak digunakan untuk mengidentifikasi, berbagai hal mulai dari masalah kesehatan hingga hubungan kekerabatan antara seseorang dengan orang lain. Tes ini memiliki tiga jenis yang paling umum, yaitu pengujian Y-DNA, pengujian DNA mitokondria (mtDNA), dan pengujian DNA autosom.
Dikutip dari Medline Plus, berikut penjelasan dari ketiga jenis DNA yang paling umum tersebut.
1. Y-DNA (pengujian kromosom Y)
Pengujian kromosom Y ini digunakan untuk mengeksplorasi keturunan langsung dari garis keturunan laki-laki. Pengujian Y-DNA ini hanya bisa dilakukan pada laki-laki, karena perempuan tidak memiliki kromosom Y.
Variasi dalam kromosom Y ini diturunkan secara eksklusif dari ayah ke anak laki-laki.
2. mtDNA (pengujian DNA mitokondria)
Jenis pengujian ini mengidentifikasi variasi genetik dalam DNA mitokondria. Baik pria maupun wanita memiliki DNA mitokondria, yang diturunkan dari ibu mereka. Jadi jenis tes DNA ini bisa digunakan untuk pria maupun wanita.
Tes DNA ini bisa memberikan informasi terkait garis leluhur perempuan langsung. Selain itu, pengujian DNA jenis ini bisa memberitahu tentang nenek moyang perempuan yang mungkin hilang dari catatan sejarah keluarga.
3. Pengujian DNA polimorfisme nukleotida tunggal
Pada tes DNA ini akan mengevaluasi sejumlah besar variasi (polimorfisme nukleotida tunggal atau SNP) di seluruh genom seseorang. Hasilnya akan memberikan perkiraan terkait latar belakang etnis seseorang.
Tes ini dilakukan dalam prosedur genetic ancestry atau tes keturunan genetik dan silsilah genetik. Ini adalah cara untuk mengetahui sejarah keluarga (genealogi), tentang dari mana nenek moyang seseorang mungkin berasal dan tentang hubungan antar keluarga.
Ahli silsilah menggunakan tes ini karena hasil darikromoson Y danDNAmitokondria, tidak menjelaskan latar belakang etnis secara keseluruhan dari seseorang. Informasi dalam kromosom ini bisa membantu menemukan kerabat jauh dan baru, serta menemukan tempat tinggal nenek moyang 500-1.000 tahun yang lalu atau lebih.
https://nonton08.com/movies/the-swing-of-things/
Jennifer Jill Disebut Hiperseks, Apa Sih Penyebabnya? Ini Kata dr Boyke
Suami Jennifer Jill, Ajun Perwira bicara soal pengalaman seks pertamanya saat menikah dengan Jennifer. Disebutkan oleh Ajun bahwa sang istri kecanduan seks.
Dalam video di Youtube Crazy Nikmir Real, Ajun mengatakan Jennifer memiliki gairah seks yang tinggi namun tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Emm, hiperseks nggak sih gue?" sahut Jennifer Jill.
"Iya," jawab Ajun Perwira dengan singkat.
Apa sih penyebab seseorang memiliki kondisi hiperseksual?
Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha mengatakan ada beberapa penyebab seseorang mengalami hiperseks. Bisa karena hormon atau pengalaman tidak menyenangkan yang berhubungan dengan seksual di masa lalu.
"Jadi dasarnya pasti ada kelainan kepribadian. Penyebabnya selalu, dalam dunia penyimpangan seksual itu bisa biologi, hormon. Misalnya ketika lagi hamil ditambahkan hormonnya, sebagian dia tidak sengaja Pil KB nya masih di minum, itu bisa saja terjadi," jelas dr Boyke saat dihubungi detikcom, Senin (16/11/2020).
"Atau dari psikologis, misalnya dari kecil dia pernah melihat ayah ibunya melakukan hubungan seksual, atau dia pernah di bully. Bisa saat masa kecil dia tinggal di daerah yang seperti itu. Psikologisnya terganggu karena dia pernah melihat, kemudian dari situ dia melakukan masturbasi, seks itu bagai pelampiasan baginya," tambah dr Boyke.
Lebih lanjut, dr Boyke mengatakan kondisi hiperseks bisa sembuh jika ditangani oleh orang yang ahli dibidangnya. Jika ditangani dengan benar oleh psikolog atau seksolog, kondisi ini bisa teratasi meski beberapa orang butuh obat penenang.
"Bisa sembuh jika diobati dengan benar, dengan tepat oleh psikolog, seksolog, dan psikiater," pungkas dr Boyke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar