Selasa, 17 November 2020

Brasil Tangguhkan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac, Apa Alasannya?

 Regulator kesehatan Brasil pada Senin (10/11) waktu setempat mengatakan bahwa mereka menangguhkan uji klinis vaksin COVID-19 yang dikembangkan Sinovac. Alasan penangguhan ini disebut karena terjadi 'efek merugikan yang parah'. Hanya saja, regulator kesehatan tidak memberikan rincian lebih lanjut soal penundaan tersebut.

Regulator, Anvisa, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "memutuskan untuk menghentikan uji klinis vaksin CoronaVac setelah insiden merugikan yang serius" pada 29 Oktober.


Dikatakan tidak dapat memberikan rincian tentang apa yang terjadi karena peraturan privasi, tetapi insiden tersebut termasuk efek samping yang berpotensi fatal termasuk "peristiwa signifikan secara klinis" lainnya.


Lembaga penelitian medis di San Paulo, Butantan, yang melakukan uji klinis vaksin COVID-19 di Brasil mengatakan terkejut dengan keputusan regulator kesehatan dan mengatakan akan mengadakan konferensi pers pada Selasa pukul 11 pagi waktu setempat.


Kepala Butantan, Dimas Covas, yang berbicara dengan penyiar lokal TV Cultura, mengatakan keputusan itu terkait dengan kematian relawan beberapa waktu lalu, tetapi dia merasa aneh dengan pengumuman regulator karena kematian tersebut tidak terkait dengan vaksin.


"Ini adalah kematian yang tidak ada hubungannya dengan vaksin dan oleh karena itu bukan saatnya untuk menghentikan uji coba," kata Covas dikutip dari Reuters.


Regulator kesehatan, Anvisa, tidak merinci apakah insiden itu terjadi di Brasil - tempat uji coba dilakukan - atau di negara lain. Juga tidak disebutkan mengapa berita acara Oktober baru dikomunikasikan sekarang.


Sebagai catatan, vaksin Sinovac, CoronaVac, telah terjebak dalam pertempuran politik di Brasil, di mana pendukungnya yang paling terlihat adalah Gubernur Sao Paulo Joao Doria, lawan utama Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro.

https://kamumovie28.com/movies/the-day-after/


Menimbang Risiko Penularan COVID-19 di Kerumunan Penjemputan Habib Rizieq


 Habib Rizieq Syihab tiba di Indonesia. Massa penjemput Imam Besar FPI ini berkerumun di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka berkerumun dengan jumlah yang besar.

Massa penjemput Habib Rizieq berasal dari berbagai daerah. Mereka tidak hanya menunggu di Bandara Soekarno-Hatta, tetapi juga di pinggir jalan hingga ke ruas Tol Bandara Soetta arah Jakarta.


Menanggapi hal ini, Dr Sholah Imari, MSc, dari Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) mengatakan, potensi penularan COVID-19 dalam kerumunan tersebut cukup besar. Terlebih mereka berkerumun dalam waktu yang cukup lama.


"Terjadi kerumunan itu punya risiko, kalau bandara juga tidak memperhatikan situasi itu bisa saja terjadi penularan," ucap Dr Sholah saat dihubungi detikcom, Selasa (10/11/2020).


Lebih lanjut, Dr Sholah menjelaskan, banyak orang yang datang dari berbagai macam daerah saat tak tahu apakah orang-orang tersebut membawa virus atau tidak, maka risiko penularannya akan menjadi semakin besar.


"Persoalannya kita tidak tahu seseorang itu membawa virus atau tidak, sehingga menjadi masalah walaupun tidak bergejala ataupun bergejala," ujarnya.


Dr Sholah pun menyarankan agar masyarakat yang mengikuti aksi penjemputan maupun yang terjebak kerumunan apabila mengalami gejala, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Selalu pantau kondisi kesehatan bila muncul salah satu gejala COVID-19 di kemudian hari.

https://kamumovie28.com/movies/the-crawler-in-the-attic/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar