Sabtu, 21 November 2020

Mengenal Genetic Ancestry, Tes DNA untuk Mengetahui Asal Usul Leluhur

  Genetic Ancestry atau tes keturunan genetik dan silsilah genetik, adalah cara untuk mengetahui sejarah keluarga (genealogi). Pemeriksaan variasi DNA dapat memberikan petunjuk tentang dari mana nenek moyang seseorang mungkin berasal dan tentang hubungan antar keluarga.

Dikutip dari Medline Plus, pola variasi genetik sering kali dimiliki oleh orang-orang dengan latar belakang tertentu. Semakin erat hubungan dua individu, keluarga, atau populasi, semakin banyak pola variasi yang biasanya mereka bagi.


Tes DNA genealogis adalah tes berbasis DNA yang melihat lokasi spesifik dari genom seseorang, untuk menemukan atau memverifikasi hubungan silsilah leluhur atau untuk memperkirakan campuran etnis seseorang sebagai bagian dari silsilah genetik.


Salah satu tipe tes yang dilakukan dalam prosedur ini disebut pengujian polimorfisme nukleotida tunggal atau SNP. Tes ini mengevaluasi sejumlah besar variasi SNP di seluruh genom seseorang.


Hasilnya dibandingkan dengan orang lain yang telah mengikuti tes untuk memberikan perkiraan latar belakang etnis seseorang. Misalnya, pola SNP mungkin menunjukkan bahwa leluhur si A adalah sekitar 50 persen Afrika, 25 persen Eropa, 20 persen Asia, dan 5 persen tidak diketahui.


Ahli silsilah menggunakan jenis tes ini karena hasil tes kromosom Y dan DNA mitokondria, yang hanya mewakili satu garis leluhur, tidak menangkap keseluruhan latar belakang etnis individu.


Hanya saja, pengujian ini memiliki sejumlah keterbatasan. Tes DNA genetic ancestry ini biasanya ditawarkan oleh perusahaan atau organisasi tertentu sehingga hasil perkiraan etnis mungkin tidak konsisten dari satu penyedia ke penyedia lainnya.


Selain itu karena sebagian besar populasi manusia telah bermigrasi berkali-kali sepanjang sejarah mereka dan bercampur dengan kelompok terdekat, uji etnis berdasarkan pengujian genetik mungkin berbeda dari harapan individu.


Secara garis besar, hasil tes leluhur genetik gabungan dari banyak orang dapat digunakan oleh para ilmuwan untuk mengeksplorasi sejarah populasi saat mereka muncul, bermigrasi, dan bercampur dengan kelompok lain.

https://nonton08.com/movies/the-rhythm-section/


Dokter Jelaskan Kondisi yang Bisa Terjadi Pada Tubuh Usai Diberikan Vaksin


Dalam waktu dekat, vaksin virus Corona COVID-19 akan segera tersedia. Saat ini sejumlah kandidat potensial vaksin tengah menjalani uji klinis tahap 3 di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Meski nantinya vaksin Corona sudah terbukti keamanannya, namun tidak menutup kemungkinan saat pelaksanaan vaksinasi 'KIPI' bisa terjadi.


Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Prof Dr dr Cissy Kartasasmita, SpA(K), MSc, menjelaskan, KIPI adalah kejadian ikutan pasca imunisasi. Imunisasi sendiri merupakan proses pembentukan antibodi atau kekebalan usai vaksin dimasukkan ke dalam tubuh.


"KIPI itu menunjukkan adanya kejadian medis yang terjadi sesudah dilakukan imunisasi. Jadi apapun kejadiannya, bisa ringan, sedang, atau berat," ucap Prof Cissy dalam siaran melalui Youtube bersama Forum Merdeka Barat 9, Senin (16/11/2020).


"Yang ringan dan sedang itu biasanya hanya kemerahan pada tempat suntikan, sakit, bengkak, kemudian demam itu bisa 2-3 hari tanpa obat dan bisa dengan obat," tambahnya.


Namun, apabila kejadiannya berat, misalnya, sampai terjadi syok atau kejang, meski tak ada hubungannya dengan vaksin, Prof Cissy menyarankan untuk langsung dilaporkan ke dinas kesehatan agar bisa ditindaklanjuti.


"Meskipun tidak ada hubungannya dengan vaksin dan imunisasi itu tetap harus dilaporkan ke Dinas Kesehatan di situ ada form, kemudian nanti dipelajari oleh Komda KIPI dan Dinas Kesehatan, kemudian ditindaklanjuti," sarannya.

https://nonton08.com/movies/the-love-section/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar