Senin, 23 November 2020

2 Vaksin COVID-19 Ini 90 Persen Efektif, Mungkinkah Dipakai di Indonesia?

 Uji klinis vaksin COVID-19 Pfizer telah selesai dan menunjukkan efektivitas 95 persen. Selain vaksin Pfizer, sebelumnya vaksin COVID-19 Moderna pun melaporkan hasil awal uji klinis dengan efektivitas 94 persen.

Menyusul klaim dari vaksin Sputnik V asal Rusia yang melaporkan bahwa efektivitas vaksin COVID-19 mereka juga melebihi 90 persen. Di antara seluruh vaksin COVID-19 yang diklaim menjanjikan, mana yang paling mungkin dipakai di Indonesia?


Pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo menjelaskan masing-masing vaksin COVID-19 yang belakangan menjanjikan memiliki tantangan sendiri jika ingin didatangkan di Indonesia. Salah satunya vaksin Pfizer, terkait dengan masalah pendistribusiannya.


"Tantangannya di produksi sendiri tahun ini Pfizer sama Moderna itu kan kalau dikombinasi sekitar mungkin 100 juta dosis, itu pasti berebut, saya nggak tahu Indonesia masih kebagian atau nggak," jelas Ahmad saat dihubungi detikcom Kamis (19/11/2020).


Pendistribusian vaksin COVID-19

Vaksin Pfizer merupakan vaksin mRNA yang perlu disimpan dalam suhu minus 80 derajat. Ahmad menyebut, distribusi vaksin COVID-19 Pfizer memerlukan banyak perhitungan termasuk tanki liquid nitrogen.

https://movieon28.com/movies/sexual-life/


"Kalau pun misalnya kebagian nih yang dipikirkan adalah kirimnya ini distribusinya karena si vaksin itu supaya stabil dia harus minus 80," sebut Ahmad.


Masalahnya vaksin COVID-19 ini rentan degradasi, sama saja kalau rusak nyuntik air doang, nggak ada manfaatnya mubazir. Padahal barang itu mahal banget

Ahmad Rusdan Handoyo Utomo - Pakar Biologi Molekuler

Bagaimana dengan vaksin COVID-19 Moderna?


Berbeda dengan Pfizer, Ahmad menyebut Moderna mengklaim memiliki inovasi untuk bisa menyimpan vaksin COVID-19 mRNA mereka di dalam kulkas. Namun, hal ini masih dibutuhkan data lebih lanjut.


"Moderna klaim dia katanya punya inovasi bisa disimpan di kulkas, tapi kita nggak tahu ya kalau vaksin mRNA ini kan harus minus di 80 derajat," kata Ahmad.


"Tapi Moderna sih katanya dia bisa lebih user friendly, Pfizer juga lagi berusaha di minus suhu 20 itu masih lebih oke," lanjutnya.


Bagaimana dengan vaksin Sputnik V buatan Rusia yang juga diklaim 90 persen efektif? Klik halaman berikut.


Berbeda dengan vaksin mRNA Pfizer dan Moderna, vaksin Sputnik yang juga diklaim efektivitasnya melebihi 90 persen menggunakan adenovirus.


"Sementara kita juga nggak tahu base pada adenovirusnya seperti apa," jelas Ahmad.


"Karena kalau kita sudah punya kekebalan terhadap itu takutnya kita sudah mulai toleran sehingga ketika divaksinasi imunitas kita malah gak bangkit karena sudah terbiasa ngeliatnya kan," lanjutnya.


Kabar baiknya, vaksin Sinovac menurutnya masih lebih baik dibandingkan dengan Sputnik V. Hal ini dikarenakan vaksin Sinovac merupakan vaksin yang di-inactivated.


Namun, catatannya antibodi yang dihasilkan dari vaksin COVID-19 Sinovac lebih sedikit dari antibodi pasien Corona pasca sembuh.


"Nah bagusnya Sinovac bukan adenovirus ya jadi betul-betul vaksin yang sudah di-inactivated tapi ya tadi mungkin respons imunnya kurang bagus, tapi kedepannya kita belum tau," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/strictly-sexual/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar