Hamil merupakan sebuah anugerah bagi pasangan suami-istri. Memiliki keturunan yang baik jadi hal yang diidam-idamkan, oleh karena itu sebagian ibu mungkin khawatir dengan kemungkinan risiko dari berhubungan seksual di masa kehamilan.
Berikut fakta seputar kehamilan dan tips aman bercinta saat masa kehamilan yang dikutip dari healthline:
1. Cek seberapa aman melakukan seks saat hamil
Periksakan kondisi kehamilan pada dokter kandungan dan tanyakan apakah melakukan seks di usia kehamilan yang telah berjalan aman dilakukan. Dokter kandungan maupun bidan akan menjelaskan kemungkinan risiko seks di usia kehamilan tertentu.
Namun bukan berarti seks saat hamil tidak bisa dilakukan. Asisten Dokter dan Konselor Seks di Bidang Urologi Aleece Fosnight mengatakan orgasme atau kenikmatan seksual yang dirasakan wanita hamil dapat menenangkan dan meningkatkan aliran darah ke jantung. Manfaat ini bisa juga dirasakan sang bayi.
2. Pemanasan sebelum seks
Jika sudah mengetahui bahwa seks aman dilakukan selama masa kehamilan, selanjutnya adalah mengetahui bagaimana tubuh bekerja ketika berhubungan seks. Beberapa hormon yang dihasilkan mungkin bisa membuat ibu hamil merasa vagina kurang nyaman saat bercinta.
Fosnight menyarankan untuk melakukan pemanasan atau foreplay dengan hati-hati sebelum melakukan seks.
3. Lebih mudah orgasme
Penulis buku sekaligus psikolog dan terapis seks Stephanie Buehler menyebut beberapa wanita bisa merasakan orgasme untuk pertama kalinya justru saat hamil. Ini karena selama masa kehamilan terjadi perubahan hormon dan aliran darah.
4. Meningkatnya sensitifitas
Vagina wanita bisa jadi lebih sensitif dari sebelum hamil. Perubahan hormon yang terjadi dapat membuat nafsu seksual pada wanita hamil meningkat.
Menurut Fosnight ini karena ada 50 persen peningkatan aliran darah di area vulva, vagina, klitoris, dan panggul. Tergantung pada orangnya, hal ini bisa menjadi sangat menyenangkan atau menjengkelkan.
Selain vagina, payudara juga menjadi lebih sensitif dan berubah menjadi lebih besar sebagai persiapan memproduksi air susu ibu (AS).
5. Selalu merasa basah
Wanita hamil bisa merasakan basah secara terus-menerus di organ intim. Kondisi ini umum terjadi karena ada peningkatan sekresi yang sebagian besar untuk melawan bakteri.
6. Seks tidak melukai bayi
Banyak mitos mengenai seks pada saat hamil, salah satunya adalah posisi bercinta. Fosnight menegaskan penetrasi umumnya tidak akan melukai bayi di dalam kandungan.
"Bayi sangat terlindungi dan punya sistemnya sendiri untuk menyaring apa yang masuk atau keluar," kata Fosnight.
https://nonton08.com/movies/my-students-mom-4/
Alami Gejala Mirip COVID-19, Wanita AS Ini Justru Kena Hantavirus
Sue Ryan, seorang wanita asal Colorado, Amerika Serikat (AS), mengalami beberapa gejala yang dikiranya sebagai infeksi virus Corona COVID-19. Namun, kenyataannya ia tidak terkena penyakit tersebut.
Dikutip dari Health, Ryan mengatakan kepada TV lokal KDVR FOX 31 Denver bahwa ia mengalami gejala Corona, seperti sakit kepala, demam tinggi, dan kesulitan bernapas. Namun, ketika melakukan tes, ia didiagnosis negatif COVID-19.
Lebih lanjut, gejala yang dialami Ryan kian memburuk. Ia pun kembali melakukan tes Corona dan hasilnya tetap negatif COVID-19.
Penasaran dengan sakit yang dialami, Ryan melakukan pengujian tambahan dan diagnosis dokter menunjukkan bahwa ia terkena hantavirus.
Apa itu hantavirus?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), hantavirus adalah keluarga virus yang disebarkan utamanya oleh rodent atau hewan pengerat, termasuk tikus.
Infeksi hantavirus dapat menyebabkan beragam sindrom penyakit, seperti hantavirus pulmonary syndrome (HPS) yang disebabkan oleh jenis hantavirus di AS dan hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS), akibat jenis hantavirus di Eropa dan Asia.
Gejala Corona dan hantavirus memang terbilang mirip. Pakar penyakit menular Ames A Adalja, MD, mengatakan keduanya bisa menyebabkan gangguan pernapasan.
"Seperti virus Corona (COVID-19), hantavirus juga dapat menyebabkan gejala gangguan pernapasan," jelasnya.
Bagaimana gejala hantavirus?
Gejala utama HPS bisa berupa demam dan nyeri otot, terutama pada kelompok otot besar, seperti paha, pinggul, punggung, dan bahu. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah sakit kepala, pusing, menggigil, mual, muntah, diare, dan sakit perut.
Sementara gejala HFRS akibat hantavirus biasanya baru muncul dalam 1-2 minggu setelah terpapar hantavirus. Antara lain gejalanya adalah sakit kepala, sakit punggung dan perut, demam, menggigil, mual, dan penglihatan kabur.
Bahkan beberapa pasien HFRS bisa mengalami gejala, seperti ruam di wajah dan mata memerah.
https://nonton08.com/movies/daughter-in-law/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar