Pola hidup, makanan yang dikonsumsi, dan pikiran yang positif dapat membuat payudara tetap sehat dan kencang. Ahli diet dan pendiri Higher Ground Breast Cancer Survival yang juga penyintas kanker payudara, Cathy Leman, mengatakan beberapa makanan sehat dapat mengurangi peradangan payudara, membantu menjaga berat badan, dan meningkatkan metabolisme.
"Semua dapat membantu dan mengurangi, tetapi tidak menghilangkan risiko kanker payudara," jelas Cathy Leman.
Satu dari delapan wanita memiliki risiko terkena kanker payudara, tidak menutup kemungkinan kalau pria dewasa pun berisiko. Faktor keturunan atau riwayat keluarga juga menjadi salah satu penyebab kanker payudara.
Dikutip dari Cosmopolitan, berikut makanan yang harus dikonsumsi agar payudara tetap kencang dan sehat.
1. Bawang putih
Kaya akan vitamin C dan antioksidan, bawang putih dapat dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan payudara. Bawang putih dapat menjadi campuran dalam olahan masakan agar terasa lebih nikmat.
2. Kacang-kacangan
"Karena kandungan serat yang tinggi, semua jenis tumbuhan keping ganda seperti kacang bermanfaat," kata Leman. Ia juga menambahkan, mengonsumsi makanan yang berserat tinggi dapat mengurangi diagnosis awal dan risiko kambuhnya penyakit. Studi menemukan dalam 10 gram serat yang dimakan setiap hari dapat menurunkan lima persen risiko terkena kanker payudara.
3. Teh hijau
Teh hijau mengandung katekin yang merupakan antioksidan alami. Ahli Diet The Johns Hopkins Hospital Ginger Muscalli memperingatkan bagi mereka yang merasa gelisah setelah meminum teh hijau untuk memulainya secara perlahan. Setelah itu jumlah konsumsi teh hijau dapat ditingkatkan, segelas saat makan malam atau saat makan siang.
4. Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi susu yang mengandung probiotik. Kandungan di dalamnya bagus untuk melancarkan pencernaan, mengeluarkan racun dalam tubuh, dan meningkatkan imunitas.
5. Buah sitrus
Kumpulan buah sitrus di antaranya jeruk, anggur, lemon, dan limau. Antibiotik, vitamin C dan folat yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus mengurangi peradangan dimiliki buah sitrus.
6. Buah-buahan
Konsumsi buah-buahan secara teratur dan menjaga pola makan yang benar dapat menyehatkan tubuh. Persik, pir, apel, anggur, dan pisang dapat meningkatkan kadar kalium dan vitamin C. Kedua nutrisi tersebut sangat penting untuk menjaga tubuh tetap kuat dan sehat.
7. Rempah-rempah
Jahe, kayu manis, kunyit, dan jenis rempah lainnya mengandung zat yang dapat menjadi suplemen untuk mengurangi peradangan. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, beberapa rempah sudah dipastikan memiliki sifat anti-kanker.
https://nonton08.com/movies/five-star-day/
Studi: 16 Persen Pasien Corona Hanya Alami Gejala Gangguan Pencernaan
Temuan baru yang diterbitkan dalam jurnal Abdominal Radiology menemukan hampir 1 dari 5 pasien COVID-19 hanya mengalami gejala gastrointestinal. Gejala yang mengganggu saluran pencernaan.
Dikutip dari laman Medical Xpress, masyarakat perlu waspada dengan masalah saluran pencernaan selama pandemi Corona. Dalam hal ini gejala gastrointestinal yang terkait dengan COVID-19 mencakup kehilangan nafsu makan, mual, muntah, diare, dan nyeri perut yang menyeluruh.
Para peneliti yang melakukan tinjauan, melaporkan bahwa ada 18 persen pasien menunjukkan gejala saluran pencernaan beserta gejala lainnya. Sementara 16 persen pasien COVID-19 hanya mengalami gejala gangguan pencernaan saja.
"Ada semakin banyak literatur yang menunjukkan bahwa gejala di perut menjadi cukup umum untuk pasien virus Corona COVID-19," jelas Mitch Wilson, seorang ahli radiologi dan dosen klinis di Fakultas Kedokteran & Kedokteran Gigi Universitas Alberta.
Para peneliti mengetahuinya setelah menganalisa 36 penelitian yang diterbitkan hingga 15 Juli.
Peneliti menyarankan selain melihat gejala pencernaan, radiolog mungkin juga bisa melihat tanda-tanda infeksi COVID-19 dengan pencitraan perut atau endoskopi. Tanda-tanda yang bisa dilihat melalui perut adalah radang usus besar dan kecil, pemeriksaan udara di dalam dinding usus (pneumatosis)m dan perforasi usus (pneumoperitoneum).
Menurut peneliti tanda-tanda tersebut jarang terjadi, namun bisa mengindikasikan pasien dengan penyakit lanjut.
"Melihat hal-hal ini (masalah di saluran pencernaan) belum tentu memberitahu kita bahwa seorang pasien mengidap COVID-19," kata Wilson.
"Penyebabnya bisa banyak hal. Tapi salah satu penyebab potensial berbagai masalah pencernaan memang disebabkan infeksi virus. Pada lingkungan yang terjadi banyak kasus COVID-19, masalah saluran pencernaan adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan," pungkas Wilson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar