Minggu, 07 Juni 2020

Pakar UI Ingatkan Gejala Pertama Corona Seperti Gangguan Pencernaan

Gejala virus Corona COVID-19 tak lagi batuk, demam atau sesak napas. Banyak gejala yang baru-baru ini ditemukan pada pasien Corona termasuk gangguan pencernaan.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD- KGEH, MMB, mengingatkan terkait gejala pencernaan yang ditemukan pada pasien-pasien virus Corona COVID-19. Termasuk pada pasien Corona di Indonesia.

"Dari data yang ada ternyata terdapat perbedaan dari gejala yang ditemukan pasien-pasien COVID-19 di China jika dibandingkan dengan pasien COVID-19 di Indonesia. Pada kasus-kasus di Indonesia demam hanya terjadi 80 persen sedang di China demam sampai 95 persen. Gangguan pencernaan lebih menonjol pada pasien Indonesia daripada pasien-pasien China," ungkapnya melalui pesan singkat kepada detikcom Sabtu (7/6/2020).

Berdasarkan penelitian dari China, Prof Ari menjelaskan sepertiga kasus COVID-19 yang ditemukan mempunyai keluhan diare. Pasien Corona datang dengan keluhan demam dan diare sementara gejala batuk dan sesak muncul setelahnya.

"Pada pasien yang mempunyai gejala pencernaan dan usus atau gastrointestinal, disertai diare, pada feses juga dapat ditemukan adanya virus COVID-19. Walaupun demikian sampai saat ini penyebaran virus COVID-19 ini belum terjadi secara fecal oral atau melalui makanan, seperti pada penyakit demam thypoid atau pada infeksi rotavirus pada saluran cerna," jelas Prof Ari.

"Tetapi ada catatan menarik, pada pasien yang gejala awalnya diare, hilangnya virus dari tubuh akan lebih lama dibandingkan pada pasien yang tidak mempunyai gejala gastrointestinal," pungkasnya.

Menurut Prof Ari hal ini perlu diwaspadai guna mengenali gejala awal Corona yang tidak terjadi pada infeksi paru. Terlebih jika pasien Corona sudah dirawat di rumah sakit namun tidak ditangani dengan perawatan khusus pasien COVID-19.

"Hal ini yang menjadi malapetaka buat petugas kesehatan baik dokter maupun merawat yang tidak mengantisipasi bahwa pasien dengan gejala awal bukan infeksi paru ternyata pada akhirnya mengalami infeksi COVID-19," ungkap prof Ari.

Weekend Pertama Masa Transisi PSBB, GBK Dipadati 28 Ribu Lebih Pengunjung

Weekend pertama di masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dihabiskan banyak orang untuk berolahraga. Salah satu fasilitas umum yang ramai dikunjungi adalah komplek olahraga Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Dari pantauan detikcom pada Minggu (7/6/2020), terlihat keramaian masyarakat yang melakukan olahraga di SUGBK. Salah seorang petugas menyebut terjadi peningkatan jumlah pengunjung melalui pintu 5 dan 10. Tercatat 28 ribu pengunjung masuk melalui kedua pintu tersebut.

"Total sampai saat ini dari laporan sudah 28 ribuan," kata Dimas, salah satu petugas di pintu masuk 5 GBK, saat ditemui detikcom pada Minggu (7/6/2020).

"Untuk pintu 5 saja yang masuk ada 14.514 sampai sekarang (12 siang)," sambungnya.

Sebelumnya pada Sabtu, (6/6/2020) di rentang waktu yang hampir sama, pukul sejak 07.30 hingga 10.30 WIB jumlah pengunjung GBK hanya mencapai 1.630 pengunjung.

Sementara itu, salah satu pengunjung, bernama Agus (33) tahun mengaku masa transisi PSBB ini merupakan waktu yang tepat untuk berolahraga ke luar rumah.

"Satu, memang sudah rada bosan juga di rumah. Kedua ini mulai pelonggaran di masa transisi ini ya. Jadi mulai diberanikan aja untuk saat ini," kata Agus di kawasan GBK kepada detikcom pada Minggu (7/6/2020).

Meskipun begitu, ia tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk kawasan ini, pengukuran suhu tubuh hingga menjaga jarak.
http://nonton08.com/kembalinya-anak-iblis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar