Vaksin corona di Indonesia hingga saat ini belum ditemukan. Namun, peneliti di Universitas Oxford, Inggris telah memiliki bukti keampuhan obat dexamethasone menyembuhkan pasien virus corona.
Pada penelitian tersebut, disebutkan dexamethasone bisa mengurangi sepertiga kematian pasien yang menggunakan ventilator, dan seperlima kematian pasien dengan bantuan oksigen.
Lantas, berapa harga dexamethasone?
1. Harga
Dikutip dari CNN Internasional, harga dexamethasone per strip adalah US$ 8 atau setara dengan Rp 112.000 (kurs Rp 14.000) di situs GoodPx atau startup telemedicine di Amerika Serikat.
Platform GoodPx juga mengklaim rata-rata harga dexathasone di tokon lain dijual mencapai US$ 46,9 per strip atau sekitar Rp 656.600 (kurs Rp 14.000).
2. Fungsi Obat
Menurut Influencer kesehatan sekaligus spesialis jantung dr Vito A Damay, SpJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC dari Siloam Hospital Lippo Village pada dasarnya obat tersebut digunakan untuk mengatasi reaksi peradangan, seperti keluhan gatal, nyeri, kemerahan.
"Kenapa sering dipakai? Umumnya pasien ke dokter itu karena ada keluhan gatal, nyeri, kemerahan... itu adalah reaksi normal dari peradangan. Jadi entah karena infeksi, alergi, atau sebab lain reaksi itu dalam kadar tertentu akan muncul. Bayangkan, pasien tentu ingin keluhan cepat hilang. Nah dexamethason ini menurunkan reaksi tubuh kita terhadap reaksi radang," terngnya kepada detikcom, Rabu (17/6/2020).
3. Efek Samping
Obat Dexamethasone termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter. Pasalnya, obat tersebut bisa menimbulkan efek samping, berupa tekanan darah naik, gula darah naik, daya tahan tubuh menurun, hingga tulang keropos bila digunakan dalam jangka panjang.
"Yang jelas mesti resep dokter, dokter pun mesti hati-hati memberikan," ungkap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.
Selain itu, obat dexamethasone juga bisa menyebabkan gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, tenggorokan, lemas hingga penglihatan kabur.
Mutasi Virus Corona Disebut Tak Secepat HIV dan Influenza
Ahli virologi dari Universitas Udayana Bali Prof Ngurah Mahardika mengatakan bahwa virus Corona memiliki daya mutasi yang lambat. Kondisi ini diakui tak sesuai perkiraan sebelumnya.
"Angka kasus (Corona di Indonesia) masih meningkat, tapi kemudian agak aneh secara virologi. Saya berharap sebetulnya varian virus ini akan berubah cepat sekali, ternyata tidak," katanya dalam siaran langsung BNPB, Kamis (18/6/2020).
"Ini harus kita syukuri justru bahwa virus ini (Corona) tidak mempunyai daya mutasi yang tinggi," sambungnya
Virus Corona diketahui merupakan jenis virus RNA (ribonucleic acid). Virus ini memiliki RNA sebagai materi genetiknya. Oleh karena itu virus berjenis RNA memiliki sifat yang tergolong ganas.
Tak hanya itu, pada umumnya virus berjenis RNA seharusnya memiliki daya mutasi yang tinggi. Beberapa virus jenis RNA lain yang memiliki mutasi yang tinggi, seperti HIV dan influenza.
"Mestinya sebagai virus RNA mutasinya luar biasa. Bayangkan HIV misalnya atau influenza mutasinya jauh lebih cepat dari ini," sambungnya.
Meskipun begitu ia mengimbau kepada semua pihak agar mematuhi protokol kesehatan. Hal ini untuk menekan agar virus Corona tidak dapat bermutasi di Indonesia.
"Untuk yang tertular ya usahakan jangan menulari orang lain. Sedangkan untuk kita yang belum ketularan jangan sampai kita tertular dari orang lain," tutupnya.
https://kamumovie28.com/fairy-tail-episode-310-subtitle-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar