Masker sering disebut bisa mencegah virus Corona COVID-19, karena itu masker kini jadi salah satu barang yang paling dibutuhkan di tengah pandemi. Namun, bagi sebagian orang terlalu lama memakai masker bisa jadi penyebab timbulnya jerawat.
Penelitian yang diterbitkan Journal of American Academy of Dermatology mengatakan setidaknya ada 83 persen pekerja kesehatan di Hubei, China, menderita masalah kulit pada wajah.
Dermatologis di Manhattan, Amerika Serikat dr Whitney Bowe mengatakan masker bisa memperburuk masalah pada wajah yang sebenarnya sudah ada sebelumnya.
Untuk mencegah jerawat karena terlalu sering memakai masker, berikut rangkuman detikcom dari berbagai sumber:
1. Hindari penggunaan makeup
Jika memungkinkan, hindari dulu pemakaian makeup saat memakai masker. Cukup gunakan tabir surya dan pelembab kulit.
Jika wajah kamu berkeringat saat memakai masker, dokter kulit di New York, Shari Marchibein. menyarankan untuk membersihkannya dengan micellar water atau cairan pembersih wajah.
2. Pilih bahan masker
Dermatologis menyarankan agar menggunakan masker kain yang 100 persen terbuat dari katun. Pilihan ini menjadi penting karena memberikan kesempatan untuk kulit bernapas.
Jika udara panas, maka masker harus sering diganti agar tetap menjadi bersih.
"Kamu harus memperlakukan masker seperti pakaian dalam, dan sering-sering mencucinya," ujar dr Candrice Heath, asisten profesor dermatologi di Sekolah Kedokteran Lewis Katz di Universitas Temple.
"Anda tidak ingin semua minyak, keringat, dan kotoran itu tetap ada di sana dan kemudian Anda mengenakan kembali ke wajah Anda terus-menerus," pungkasnya.
3. Kurangi rutinitas perawatan kulit
Sebagian orang terlalu banyak menggunakan produk kecantikan, karena itu pertimbangkan kembali untuk rutin memakai skin care ketika kamu rutin pula menggunakan masker. Cukup pakai pembersih wajah non-sabun yang lembut dan pelembab ringan yang tidak memiliki wangi.
"Lebih sedikit bahan lebih baik daripada lebih banyak," saran Dr S Tyler Hollmig, direktur bedah dermatologis di Dell Medical School di University of Texas.
Memakai pelembap berfungsi ganda. Selain melembabkan kulit, pelembab juga bisa melindunginya dari gesekan masker saat dipakai.
Uji Coba Vaksin Corona Masuki Tahap Akhir, Siapa yang Pertama Mendapatkannya?
Para ilmuwan di dunia tengah berlomba mengembangkan vaksin Corona. Beberapa kandidat vaksin Corona juga tengah memasuki uji coba tahap akhir. Namun siapa yang pertama kali bisa mendapatkan vaksin Corona jika sudah selesai?
Dikutip dari South China Morning Post, beberapa kandidat vaksin virus Corona telah mencapai tahap akhir uji coba manusia dan yang lainnya juga melaporkan perkembangan yang baik. Namun orang yang pertama kali akan mendapatkan vaksin Corona ketika siap didistribusikan untuk umum masih harus ditinjau kembali.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para pemimpin politik seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden China Xi Jinping menyerukan vaksin virus Corona COVID-19 agar bisa diakses di seluruh dunia. Meski begitu, pada kenyataannya banyak negara yang melakukan kesepakatan dengan perusahaan farmasi untuk memastikan mereka yang pertama kali mendapatkan vaksin Corona.
Salah satu vaksin yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Oxford dan dilisensikan ke AstraZeneca juga diharapkan akan tersedia untuk warga Inggris pada bulan September. Pemerintah Inggris mencapai kesepakatan dengan pengembang vaksin bulan lalu untuk memiliki 30 juta dosis yang tersedia ketika sudah selesai, dengan 70 juta dosis tambahan kemudian.
Pemerintah Amerika Serikat juga membantu pendanaan pengembangan vaksin Corona dan sebagai imbalannya akan menerima 300 juta dosis vaksin.
Awal bulan ini, Perancis, Jerman, Italia, dan Belanda membentuk Aliansi Vaksin Inklusif untuk mempercepat proses pengembangan vaksin Corona dan mereka ingin perusahaan farmasi setuju bahwa produk apapun yang dikembangkan dapat diakses dengan mudah dan tersedia serta terjangkau di Uni Eropa. Kanada, Brasil, dan Uni Emirat Arab, yang setuju untuk menjadi tuan rumah uji coba fase 3 vaksin tiga perusahaan China, juga disebut bisa mendapatkan vaksin Corona lebih awal berdasarkan kesepakatan mereka dengan para pengembang vaksin Corona.
"Vaksin Corona COVID-19 melibatkan pengembangan, pembuatan, pengadaan, dan administrasi. Saya pikir hal pertama yang harus dihindari dalam proses ini adalah apa yang disebut nasionalisme vaksin," kata Zhang Li, direktur untuk inovasi strategis dan investor baru di Gavi, Aliansi Vaksin, kemitraan kesehatan global publik-swasta yang dibentuk oleh Bill & Melinda Gates Foundation.
https://cinemamovie28.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-28/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar