Selasa, 30 Juni 2020

4 Fakta Virus G4, Varian Baru Flu Babi yang Disebut Potensial Jadi Pandemi

Para ilmuwan di China menemukan virus baru yang disebut bisa berpotensi untuk memicu pandemi selanjutnya. Virus tersebut ditemukan pada babi, tapi bisa menginfeksi ke manusia.
Meskipun belum akan jadi ancaman dalam waktu dekat, virus ini harus dipantau dengan sangat ketat. Para ilmuwan menyebut virus ini dengan nama virus G4. Berikut 4 fakta yang dirangkum detikcom tentang virus G4.

1. Ditemukan oleh ilmuwan China dan kerabat dekat dengan flu babi
Para ilmuwan dari China Agricultural University (CAU) pada tahun 2011 sampai 2018 menemukan 179 virus flu babi yang didapatkan dari 30.000 hasil swab babi, yang sebagian besar adalah jenis G4. Jenis G4 ini merupakan kerabat dekat dengan flu babi, yaitu H1N1.

"Virus G4 telah menunjukkan peningkatan tajam sejak 2016 dan merupakan genotipe dominan dalam sirkulasi pada babi yang terdeteksi di setidaknya 10 provinsi," kata penulis utama Sun Honglei dikutip dari Science Mag.

2. Sangat menular
Berdasarkan sejumlah eksperimen yang dilakukan pada ferret (Mustela putorius furo) atau mamalia yang umumnya dipakai dalam riset flu, hasilnya menunjukkan bahwa virus G4 ini sangat menular. Selain itu, bisa bereplikasi pada sel-sel manusia dan menyebabkan gejala serius pada ferret dibanding virus lainnya.

3. Menular dari binatang ke manusia
Dari tes antibodi yang dilakukan, 10,4 persen pekerja di industri dan rumah potong babi telah terinfeksi. Tes tersebut juga menunjukkan bahwa 4,4 persen dari populasi umum sudah terpapar.

Meski virus yang para ilmuwan sebut dengan G4 EA H1N1 ini terbukti menular dari binatang ke manusia, sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan adanya penularan dari orang ke orang.

"Saat ini kita teralihkan oleh virus Corona dan memang demikian. Tapi kita tidak boleh abai dengan virus baru yang potensial berbahaya," kata Prof Kin-Chow Chang dari Nottingham University, dikutip dari BBC, Selasa (30/6/2020).

4. Manusia belum memiliki imunitas untuk virus ini
Meskipun belum menjadi masalah dalam waktu dekat, virus yang tergolong baru ini harus terus dipantau. Hal ini karena imunitas manusia terhadap virus baru ini diyakini masih sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali. Para ilmuwan juga khawatir virus ini akan bermutasi hingga bisa menular dari orang ke orang, yang bisa menjadi pandemi global selanjutnya.

Mengenal Terapi Tertawa untuk Kesehatan dan Manfaatnya

 Tertawa biasanya terjadi saat melihat sebuah hal lucu. Namun, ternyata tertawa bisa menjadi terapi untuk kesehatan karena memiliki banyak manfaat.
Dikutip dari buku 'Ingin Sehat, Jangan Bad Mood' terbitan Elex Media Komputindo, tertawa bisa mengurangi hormon stres adrenalin dan kortisol. Dengan begitu, hidup akan jauh lebih mudah untuk dijalani.

Berikut fakta-fakta tentang terapi tertawa:

1. Ditemukan oleh Norman Cousins
Terapi tertawa ditemukan oleh Norman Cousins dan ditulis ke dalam buku berjudul 'Anatomy of an Illness'. Buku yang diterbitkan pada tahun 1979 itu menuliskan bahwa tertawa bisa memunculkan rasa gembira, harapan, percaya diri, hingga cinta.

Selain itu, demi membuktikan manfaat tertawa tersebut, Cousins juga mendirikan The Humor Research Task Force, yakni lembaga untuk koordinasi dan mendukung penelitian mengenai humor di seluruh dunia.

Terapi tertawa terus berkembang hingga akhirnya ditiru oleh Hunter 'Patch' Adams, dokter spesialis anak dari Virginia Barat, Amerika Serikat. Ia membawa terapi humor dalam pengobatan dengan memakai kostum badut saat mengunjungi pasien anak.

Terbukti, Adams menilai terapi tertawa memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan obat-obatan. Bahkan, cerita ini sempat difilmkan di tahun 1999.

2. Manfaat Tertawa
- Mengurangi Stres

Tertawa memiliki manfaat untuk menurunkan kadar stres seseorang. Penelitian dari Loma Linda University School of Medicine di California yang diterbitkan tahun 1988 menyebutkan terjadi penurunan hormon stres, adrenalin dan kortisol pada orang yang menonton film lucu selama 60 menit.

Pasalnya, tingginya hormon stres bisa berdampak buruk bagi tubuh. Hormon tersebut bisa melumpuhkan sistem imun dan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
https://kamumovie28.com/star/steve-oram/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar