Selasa, 30 Juni 2020

Benarkah Konsumsi Vitamin D Bisa Cegah Virus Corona?

Meskipun vitamin D memiliki banyak manfaat bagi tubuh, para ahli ragu jika mengonsumsi vitamin D bisa mencegah atau mengobati virus Corona. Setidaknya ada lima studi yang diteliti lebih lanjut untuk mengetahui apakah vitamin D benar-benar bisa mencegah virus Corona.
Kelima studi tersebut menunjukkan keterkaitan manfaat vitamin D melawan virus Corona. Benarkah vitamin D bisa mencegah virus Corona?

Dikutip dari The Guardian, para ahli kesehatan masyarakat Inggris menyimpulkan tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa vitamin D bisa mencegah seseorang terkena virus Corona. Hal ini juga dikaitkan dengan keyakinan berjemur dapat mencegah virus Corona, para ahli meyakini kadar melanin yang lebih tinggi di kulit bahkan menyebabkan lebih sedikit penyerapan vitamin D dari sinar matahari.

"Meskipun ada manfaat kesehatan yang terkait dengan vitamin D, ringkasan bukti cepat kami tidak mengidentifikasi bukti yang cukup untuk mendukung penggunaan suplemen vitamin D untuk pengobatan atau pencegahan COVID-19," kata Paul Chrisp, direktur National Institute for Health and Care Excellence (NICE).

"Kami tahu bahwa penelitian tentang hal ini sedang berlangsung dan NICE terus memantau bukti yang baru diterbitkan," lanjut Paul.

Komite Penasihat Ilmiah Gizi (SACN) mencapai kesimpulan yang sama. Dikatakan bahwa tidak ada bukti yang mendukung atau merekomendasikan suplemen vitamin D untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akut. Namun, baik NICE dan SACN menyarankan untuk tetap mengonsumsi vitamin D yang cukup per hari-nya demi menjaga kesehatan tulang dan otot.

Jangan Sepelekan! Ini Pentingnya Serat untuk Pencernaan Anda

Diet serat menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya dapat menguntungkan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Seperti dikutip dari Healthline, serat makanan merupakan karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Serat berfungsi dalam meningkatkan berat dan ukuran dari feses karena dapat menyerap air dan membuatnya lebih lunak sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan melalui anus.

Feses yang keras bisa menjadi tanda bahwa Anda kurang mengonsumsi makanan berserat. Diet kaya akan serat ini banyak terdapat di buah, sayur, makanan fermentasi. Itulah mengapa mengonsumsi serat sangatlah penting untuk kesehatan pencernaan. Meskipun begitu, masyarakat Indonesia nampaknya masih banyak yang belum paham akan pentingnya mengonsumsi serat.

"9 dari 10 penduduk Indonesia hanya mengkonsumsi serat 7gr per hari dari kebutuhan sekitar 30 gr per hari serat makanan dari sayur dan buah-buahan," ujar Medical Marketing Manager Kalbe Nutritionals dr Adeline Devita kepada detikHealth baru-baru ini.

Padahal, serat sangatlah penting untuk membantu kerja sistem pencernaan. Bahkan, dr Adeline menambahkan, serat juga dapat mengikat kolesterol dan asam empedu sehingga berpengaruh pada sirkulasi enterohepatik kolesterol.

Dalam usus besar, serat dapat dimetabolisme oleh bakteri kolon dan dapat menghasilkan asam lemak rantai pendek yang dapat menghambat mobilisasi asam lemak dan mengurangi glukoneogenesis.

"Banyak sekali manfaat serat untuk tubuh kita, oleh karena itu kita harus memperbanyak mengkonsumsi serat yang juga akan membantu tubuh dalam menyerap kolesterol jahat dan menyerap racun yang terdapat dalam makanan," jelasnya.

Dalam memenuhi kebutuhan serat harian, Anda dapat menambah asupan nutrisi dengan mengonsumsi makanan seperti sayuran, buah, umbi-umbian, serta kacang-kacangan. Anda juga bisa mulai dengan cara menambah porsi sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan serat agar saluran pencernaan manusia bekerja lebih optimal.
https://kamumovie28.com/star/natasha-goubskaya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar