Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut dari bulan Januari hingga Mei ada 2.714 kasus demam berdarah dengue (DBD). Dari jumlah tersebut, 5 di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Berty Murtiningsih menjelaskan, untuk Kota Yogyakarta terdapat 235 kasus, Kabupaten Sleman 586 kasus, Kabupaten Bantul 859 kasus, Kabupaten Gunungkidul 857 kasus, dan Kabupaten Kulon Progo 177 kasus. Jumlah tersebut merupakan akumulasi kasus DBD sejak bulan Januari hingga bulan Mei 2020.
"Jadi total dari Januari sampai Mei ada 2714 kasus. Sedangkan untuk korban meninggal dunia ada 5 orang," katanya kepada detikcom, Jumat (26/6/2020).
Berty merinci, 5 orang tersebut terdiri dari 4 warga Kabupaten Gunungkidul dan 1 warga Kabupaten Sleman. Sedangkan untuk 3 Kabupaten Kota lainnya belum ada korban meninggal karena DBD.
Merujuk data dari Dinkes, pada tahun 2019 khususnya bulan Januari hingga Mei tercatat di Kota Yogyakarta ada 96 kasus, Kabupaten Sleman 188 kasus, Kabupaten Bantul 236 kasus, Kabupaten Gunungkidul 60 kasus dan Kabupaten Kulon Progo 26 kasus. Sedangkan untuk korban meninggal hanya 2 orang yang masing-masing berasal dari Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.
"Untuk tahun lalu, khususnya bulan Januari sampai Mei tercatat ada 536 kasus dengan 2 orang diantaranya meninggal dunia," ucapnya.
Karena itu Berty menyebut untuk jumlah kasus DBD di DIY tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Menurutnya hal itu karena saat ini masuk pergantian musim.
"Kenaikan kasus disebabkan karena saat ini sudah memasuki musin kemarau, bisa dikatakan ada perubahan musim. Selain itu banyak genangan air yang tidak dilakukan pemberantasan sarang nyamuk secara optimal, sehingga populasi nyamuk aedes aegypti menjadi tinggi," ujarnya.
Berkaca dari hal tersebut, pihaknya saat ini juga tengah berupaya untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat, khususnya terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Demam berdarah dengue (DBD). Selain itu, pihaknya mendorong para pihak terkait untuk ikut mengedukasi masyarakat terkait PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
"Kita upayakan penyuluhan yang lebih optimal pada masyarakat untuk tetap melakukan PSN dengan baik dan rutin. Kita juga menyiapkan pelayanan kesehatan, terutama di Puskesmas untuk lebih waspada pada kasus DBD," katanya.
"Selain itu, kita mendorong para pimpinan dan tokoh masyarakat agar selalu memberikan motivasi dan dukungan pelaksanaan PSN, seperti halnya dengan menyiapkan logistik," imbuh Berty.
5 Manfaat Mengurangi Asupan Gula, Salah Satunya Mencegah Sakit Jantung
Mengurangi kebiasaan mengkonsumsi gula bagi sebagian orang mungkin sulit dilakukan. Belum lagi, banyak gula tersembunyi dalam makanan dan minuman sehari-hari.
The American Heart Association merekomendasikan tidak lebih dari enam sendok teh gula dalam sehari. Mengkonsumsi gula berlebihan bisa berdampak buruk bagi tubuh.
"Banyak manfaat yang ditimbulkan jika kamu mengurangi asupan gula tambahan," kata Kimber Stanhope, PhD, ahli biologi nutrisi dari University of California.
Berikut 5 manfaat mengurangi konsumsi gula bagi tubuh, dikutip dari Health.
1. Membuat kulit awet muda
Terdapat penelitian yang menemukan bahwa kadar gula darah tinggi dalam tubuh dipengaruhi oleh konsumsi gula yang berlebih. Hal ini membentuk efek domino molekuler yang disebut glikasi. Proses ini dapat menghambat perbaikan kolagen kulit, protein yang membuat kulit lebih kencang. Jadi mengurangi asupan gula dapat membuat kamu terhindar dari tanda-tanda penuaan.
2. Mengurangi lemak perut
Makanan manis dapat meningkatkan gula darah dalam tubuh yang dapat memicu kelebihan insulin. Hal ini dapat mendorong menumpuknya lemak di bagian perut. Lemak ini dikenal dengan nama visceral yaitu sebuah lemak yang paling berisiko karena menghasilkan hormon adipokin dan adiposa. Tidak hanya itu, lemak ini dapat menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker.
3. Menurunkan berat badan
Ahli endorkin, David Ludwig, MD, menyebut kadar insulin yang meningkat tidak hanya menambah lemak pada perut, tetapi menempel pada sel-sel lemak di seluruh tubuh. Mengurangi makanan manis seperti gula dapat membantu menjaga insulin lebih stabil karena sedikit kalori yang tersimpan sebagai lemak.
4. Menurunkan risiko diabetes
Mengurangi asupan gula juga dapat membantu terhindar dari risiko diabetes tipe 2. Sebab, membatasi konsumsi gula dapat mengurangi jumlah gula darah di dalam tubuh.
https://indomovie28.net/death-note-episode-10/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar