Brasil memulai uji coba manusia untuk vaksin eksperimental COVID-19 yang dikembangan oleh University of Oxford, Inggris. Relawan di Sao Paulo dan Rio de Janeiro akan diberikan 3.000 suntikan vaksin.
Dikutip dari CNN International, dokter, perawat, dan pengemudi ambulans menjadi kelompok utama yang akan menerima vaksin karena tingginya risiko mereka terpapar virus Corona. Relawan berusia antara 18 dan 55 tahun dan harus memiliki hasil tes negatif untuk COVID-19.
Badan Pengatur Kesehatan Brasil (Anvisa) memberi izin kepada perusahaan farmasi AstraZeneca awal bulan ini untuk memulai uji coba. Studi-studi tentang vaksin bisa memakan waktu hingga satu tahun, menurut Universitas Federal Sao Paulo.
Brasil dipilih karena merupakan salah satu negara yang paling terhantam virus Corona. Negara itu telah mencatat lebih dari 1,2 juta kasus dan setidaknya 55.000 kematian, menurut Kementerian Kesehatan Brasil.
Uji coba manusia terhadap vaksin buatan Oxford juga sedang berlangsung di Inggris, di mana para peneliti mengumumkan bulan lalu bahwa mereka telah memasuki fase kedua, yang melibatkan 10.260 peserta.
Hingga Bulan Mei, 5 Warga DIY Meninggal Akibat DBD
Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut dari bulan Januari hingga Mei ada 2.714 kasus demam berdarah dengue (DBD). Dari jumlah tersebut, 5 di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DIY, Berty Murtiningsih menjelaskan, untuk Kota Yogyakarta terdapat 235 kasus, Kabupaten Sleman 586 kasus, Kabupaten Bantul 859 kasus, Kabupaten Gunungkidul 857 kasus, dan Kabupaten Kulon Progo 177 kasus. Jumlah tersebut merupakan akumulasi kasus DBD sejak bulan Januari hingga bulan Mei 2020.
"Jadi total dari Januari sampai Mei ada 2714 kasus. Sedangkan untuk korban meninggal dunia ada 5 orang," katanya kepada detikcom, Jumat (26/6/2020).
Berty merinci, 5 orang tersebut terdiri dari 4 warga Kabupaten Gunungkidul dan 1 warga Kabupaten Sleman. Sedangkan untuk 3 Kabupaten Kota lainnya belum ada korban meninggal karena DBD.
Merujuk data dari Dinkes, pada tahun 2019 khususnya bulan Januari hingga Mei tercatat di Kota Yogyakarta ada 96 kasus, Kabupaten Sleman 188 kasus, Kabupaten Bantul 236 kasus, Kabupaten Gunungkidul 60 kasus dan Kabupaten Kulon Progo 26 kasus. Sedangkan untuk korban meninggal hanya 2 orang yang masing-masing berasal dari Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.
"Untuk tahun lalu, khususnya bulan Januari sampai Mei tercatat ada 536 kasus dengan 2 orang diantaranya meninggal dunia," ucapnya.
Karena itu Berty menyebut untuk jumlah kasus DBD di DIY tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Menurutnya hal itu karena saat ini masuk pergantian musim.
"Kenaikan kasus disebabkan karena saat ini sudah memasuki musin kemarau, bisa dikatakan ada perubahan musim. Selain itu banyak genangan air yang tidak dilakukan pemberantasan sarang nyamuk secara optimal, sehingga populasi nyamuk aedes aegypti menjadi tinggi," ujarnya.
Berkaca dari hal tersebut, pihaknya saat ini juga tengah berupaya untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat, khususnya terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Demam berdarah dengue (DBD). Selain itu, pihaknya mendorong para pihak terkait untuk ikut mengedukasi masyarakat terkait PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
https://indomovie28.net/death-note-episode-9/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar