Indonesia mencatat kenaikan kasus virus Corona sebanyak 1.178 pada hari Kamis (25/6/2020). Dengan bertambahnya 1.178 kasus baru, jumlah pasien virus Corona di Indonesia sudah mencapai 50.187 orang.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan kenaikan tertinggi ada di Provinsi Jawa Timur sebanyak 247 kasus baru
"Sebagian besar kontak dekat masih dijalankan, tidak memakai masker. Ini adalah fakta yang menyebabkan kasus infeksi COVID-19 masih tinggi di beberapa tempat" kata Achmad Yurianto dalam konferensi yang disiarkan BNPB, Kamis (25/6/2020).
Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Kamis (25/6/2020):
1. Jumlah kasus positif bertambah 1.178 menjadi 50.187.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 791 menjadi 20.449
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 47 menjadi 2.620.
Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.
Sebelumnya pada Rabu (24/6/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 49.009 dengan 19.658 di antaranya sembuh dan 2.573 meninggal.
Update Corona di Indonesia 25 Juni: 50.187 Positif, 20.449 Sembuh, 2.620 Meninggal
Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Kamis (25/6/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 50.187 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 20.449 dan yang meninggal menjadi 2.620.
Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada Kamis (26/6/2020):
1. Jumlah kasus positif bertambah 1.178 menjadi 50.187.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 791 menjadi 20.449.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 47 menjadi 2.620.
Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.
Sebelumnya pada Rabu (24/6/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 49.009 dengan 19.658 di antaranya sembuh dan 2.573 meninggal.
Ilmuwan Inggris Sebut Vaksin Corona Lebih Efektif dalam Bentuk Semprotan Hidung
Ketika para ilmuwan di berbagai negara berlomba membuat vaksin Corona, peneliti di Inggris mengatakan vaksinasi mungkin lebih efektif jika diberikan melalui semprotan hidung daripada suntikkan.
Dikutip dari New York Post, para ilmuwan dari Universitas Oxford dan Imperial College London, Inggris, yang saat ini sedang menjalani uji coba vaksin COVID-19 pada manusia, berencana melakukan studi kedua untuk meneliti efektivitas vaksinasi melalui mukosa atau selaput lendir.
"Saat ini sebagian besar vaksin menggunakan injeksi intramuskular konvensional (cara suntik -red)... Alasannya karena lebih mudah dan cepat. Tetapi, beberapa dari kita juga tertarik untuk meneliti vaksinasi mukosa," ucap Profesor Robin Shattock, seorang ahli imunologi dari Imperial College London.
Menurut vaksinolog Profesor Sarah Gilbert, vaksin yang diberikan secara oral atau hidung akan membuat respons imun mukosa menjadi lebih kuat dalam melindungi saluran pernapasan dari patogen. Namun, cara pemberian vaksin seperti ini masih sangat sulit untuk dipelajari.
"Seperti yang dikatakan Profesor Shattock, kami tertarik untuk meneliti imunisasi melalui saluran pernapasan, baik dengan semprotan hidung ataupun menggunakan inhaler," kata Profesor Gilbert.
"Vaksin dapat langsung sampai ke paru-paru, di mana ia dapat mengakses jaringan yang sama seperti yang dijangkau oleh infeksi virus," tuturnya.
https://cinemamovie28.com/inside-man-most-wanted/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar