Kabar adanya pasien positif virus corona COVID-19 kini semakin membuat banyak masyarakat Indonesia khawatir. Ini terutama terjadi pada mereka yang melakukan rutinitas menggunakan transportasi umum seperti di KRL Commuter Line.
Berdasarkan pantauan detikcom, masyarakat yang menggunakan masker tidak ada perubahan signifikan. Masih banyak yang tidak menggunakannya sama sekali.
Namun, ada hal unik yang terlihat di KRL. Salah satu penumpang bapak-bapak menggunakan sarung tangan plastik saat berpegangan di KRL dengan rute perjalanan Bekasi - Jakarta Kota dan turun di Stasiun Manggarai.
Selain itu, ada seorang ibu yang melakukan kebiasaan barunya sebelum naik KRL. Ia menggunakan hand sanitizer saat hendak naik.
"Dikasih anak saya, disuruh pakai sebelum naik kereta. Ya mau aja serem juga kan," ujar ibu yang diketahui bernama Sulaihah pada detikcom, Selasa (3/3).
Namun hingga saat ini, penumpang lainnya masih bersikap seperti biasanya. Tidak ada lonjakan pemakaian masker ataupun hal lain yang digunakan sebagai pencegahan penularan virus corona di KRL rute Bekasi - Jakarta Kota.
Punya Jenggot dan Brewok, Efektivitas Masker Tangkal Corona Terpengaruh
Menumbuhkan rambut wajah seperti kumis, jenggot dan brewok ternyata bisa meningkatkan risiko terkena virus corona COVID-19. Sebab penggunaan masker menjadi tidak maksimal, lantaran terhalang oleh rambut di wajah.
Dikutip dari Daily Mail, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan rambut di wajah tidak akan bisa menyaring partikel kecil seperti virus.
Faktanya, penelitian yang dilakukan oleh CDC menunjukkan bahwa seseorang yang merawat rambut di wajahnya ketika mengenakan masker akan berisiko mengalami kebocoran 20 hingga 1.000 kali lebih banyak terpapar virus dibandingkan dengan mereka yang mencukur bersih kumis, jenggot dan brewoknya.
Infografis dari CDC pun menunjukkan perbedaan gaya rambut di wajah dapat memengaruhi penggunaan masker pada setiap orang. 12 model rambut pun direkomendasikan agar penggunaan masker menjadi lebih efektif, seperti clean shaven, soul patch, side whiskers, pencil, toothbrush, lampshade, Zorro, Zappa, walrus, painter's brush, Chevron dan handlebar.
Masker memang menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan COVID-19, tetapi bila penggunaannya tidak tepat maka akan menjadi percuma dan justru meningkatkan risiko terinfeksi virus ini.
Virus Corona Kian Mewabah, Prancis Larang Warga untuk 'Cipika-cipiki'
Tengah mengalami krisis kesehatan akibat virus corona COVID-19 membuat Prancis melarang warganya untuk 'cipika-cipiki' atau cium pipi kanan dan cium pipi kiri sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus. Hingga kini sebanyak 100 orang terinfeksi COVID-19 di Prancis dan dua di antaranya meninggal dunia.
Cipika-cipiki merupakan salam tradisional di Prancis yang mempunyai nama sebutan 'la bise' dan biasa dilakukan untuk menyambut seseorang dalam sebuah pertemuan.
"Pengurangan kontak sosial yang bersifat fisik sangat disarankan. Termasuk dalam la bise ini," Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, seperti dikutip dari New York Post.
Sementara itu tak hanya di Prancis, komisaris khusus penanganan COVID-19 di Italia, Angelo Borrelli juga memperingatkan untuk menghindari kontak fisik selama wabah virus ini berlangsung. Lantaran mengingat 1.694 orang telah terinfeksi COVID-19 di negaranya.
"Kami memiliki kehidupan sosial yang sangat ramah dan luas. Kami sering melakukan kontak, kami berjabat tangan, kami saling mencium, kami saling berpelukan," kata Borrelli.
"Mungkin lebih baik untuk tidak berjabat tangan dan terlalu banyak kontak selama wabah ini berlangsung," lanjutnya.
https://cinemamovie28.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-38/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar