Kamis, 18 Juni 2020

Hati-hati Memperbesar Mr P, Salah-salah Bisa Ereksi Permanen

 Setiap pria umumnya ingin memiliki penis besar. Mereka beranggapan penis yang besar bisa membuat sesi bercinta berjalan lancar.
Tak sedikit pria melakukan beragam cara untuk membesarkan penis mereka. Salah satunya adalah dengan menggunakan suplemen pembesar penis. Berbahaya nggak sih?

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan peringatan serius terkait penggunaan suplemen untuk membesarkan penis. Menurut FDA, suplemen tersebut bisa berbahaya bagi kesehatan.

"Analisis laboratorium FDA mengonfirmasi bahwa salah satu suplemen pembesar penis mengandung sildenafil, obat resep yang disetujui FDA untuk disfungsi ereksi," kata BPOM AS dalam rilisnya, dikutip dari Health, Rabu (4/3/2020).

Menurut BPOM AS, suplemen yang mengandung sildenafil dengan dosis yang tak terkontrol bisa menyebabkan pembuluh darah bertumpu di area alat vital pria. Karena itu, alat vital jadi membesar dan tegang dalam waktu lama.

Banyak yang Jahil Refill Hand Sanitizer di Tempat Umum, Harus Diapakan?

 Di tempat umum kini dilengkapi dengan antiseptik yang digunakan sebagai hand sanitizer sebagai salah satu cara untuk menekan penyebaran virus corona. Namun adanya handrub di tempat umum juga bikin jiwa-jiwa mereka yang kehabisan stok hand sanitizer di pasaran bergetar.
Ketersediaan handrub di fasilitas umum jadi 'kesempatan emas' bagi tangan-tangan jahil untuk isi ulang botol hand sanitizer yang kosong. Lumayan, hand sanitizer dapat, gratis pula.

Namun kebiasaan tersebut sama sekali tidak untuk ditiru. Refill hand sanitizer di tempat umum memang dirasa menguntungkan satu pihak, tapi yang rugi lebih banyak. Banyak yang gemas dengan perilaku ini.

"Orang-orang pada kenapa sih? Kok lebih seram dari virusnya sendiri," tulis akun Twitter @D**any**

Hand sanitizer di Stasiun Jakarta Kota sampai diselotip karena pernah hilang.Hand sanitizer di Stasiun Jakarta Kota sampai diselotip karena pernah hilang. Foto: Sarah/detikHealth
Tak sedikit juga netizen yang 'panas' dan nggak habis pikir mengapa banyak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Untungnya di beberapa stasiun handrub diletakkan di dekat petugas sehingga banyak yang mengurungkan niat untuk isi ulang.

Di lini masa, banyak yang menyayangkan kelakuan mereka yang refill hand sanitizer seenaknya. Bahkan ada yang menyebut mereka sama dengan mengambil hak orang lain atau mencuri fasilitas umum.

"Dikira isi ulang air minum kali," cuit netizen.

Hm.. menurut kamu, orang-orang yang isi ulang hand sanitizer di tempat umum baiknya diapain ya? Tuliskan komentarmu di bawah!

Wali Kota Depok Sebut TB Lebih Mematikan dari Virus Corona, Ini Faktanya

 Wali Kota Depok Mohammad Idris mengimbau warga tak panik karena virus corona COVID-19. Ia menyebut ada penyakit lain yang endemik di Indonesia dan lebih berbahaya seperti misalnya tuberkulosis (TB).
"Tetap waspada tapi jangan panik. Kita semangat untuk hidup. Ini mohon maaf tingkat kematian corona itu jauh lebih rendah daripada TBC, tuberkulosis," kata Mohammad Idris pada media beberapa waktu lalu.

Terkait hal tersebut Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dr Rita Rogayah, SpP(K), MARS, berkomentar memang ada benarnya. Indonesia merupakan negara dengan jumlah TB tertinggi ke-tiga di dunia dengan estimasi angka sekitar 845 ribu kasus menurut laporan Global TB oleh Organisasi kesehatan Dunia (WHO).

"Berarti kita jalan di mana pun mungkin kita bisa tertular TB," kata dr Rita dalam temu media di RSUP Persahabatan, Rabu (4/3/2020).

"Jadi itu juga dipikirkan jangan takut dengan COVID saja. Ingat dong kita angka TB-nya tinggi," lanjutnya.

Untuk tingkat kematian sebagai perbandingan dr Rita menyebut COVID-19 yang belum ada obatnya berada di angka sekitar tiga persen. Sementara TB menurut WHO ada di angka 45% bila tak ditangani dengan baik.
https://cinemamovie28.com/cast/enrique-murciano/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar