Viral kisah pria asal Bogor harus menerima kenyataan tidak bisa makan mi instan seumur hidupnya. Kondisi radang kerongkongan yang diidapnya pun mendapat sorotan dari banyak netizen.
Saat dikonfirmasi detikcom, Tomy pria berusia 32 tahun ini membenarkan cerita tersebut dan membagikan kronologi perjalanan penyakitnya dari awal didiagnosis hingga tidak bisa mengonsumsi mi instan seumur hidupnya.
Sekitar 13 hingga 14 tahun lalu, saat menduduki bangku kuliah, Tomy mengaku tidak mengatur pola makan sebagaimana mestinya. Bahkan, tiga kardus mi bisa ia konsumsi hanya dalam tiga minggu.
"Dalam waktu seminggu, gue bisa menghabiskan setengah kardus mi instan baik itu kuah atau goreng. Bahkan, rekor yang pernah gue alami adalah tiga kardus dalam waktu tiga minggu," tulis Tomy dalam postingan di akun Facebook miliknya, Sabtu (20/6/2020).
Hal ini rutin ia lakukan selama empat tahun hingga akhirnya Tomy memutuskan untuk mengurangi konsumsi mi instan.
"Mulai intense itu mungkin sekitar tahun 2008-2012 akhir. 2013 saya masih kost, masih suka makan mi instan tapi dikurangin. Seminggu satu sampai dua kali," kata Tomy kepada detikcom, Selasa (23/6/2020).
Namun, pada awal tahun 2020 ia mulai merasa ada yang aneh dengan kerongkongan dan lambungnya. Bahkan, saat buang air besar (BAB) fesesnya berwarna hitam pekat dan tercium aroma darah keluar dari mulutnya.
"Tanggal 3 Januari malam itu saya menggigil karena keringat dingin. Paginya perut saya terasa kembung, tidak nafsu makan. Orang tua saya bilang muka saya pucat, jadi saya putuskan cek ke rumah sakit," jelasnya.
"Sewaktu menunggu gocar tiba, saya merasa mual hingga akhirnya muntah darah di wastafel. Sewaktu perjalanan juga saya muntah darah lagi di mobil sampai tidak sadarkan diri," lanjutnya.
Setelah sampai di rumah sakit, Tomy pun melakukan berbagai macam serangkaian pemeriksaan oleh dokter. Hingga akhirnya dokter menyatakan Tomy mengalami radang kerongkongan yang sudah cukup parah dan berisiko menjadi kanker kerongkongan bila pola makannya tidak dijaga. Salah satu pantangannya adalah tidak diizinkan makan mi instan lagi selama seumur hidup.
"Dokter yang menangani saya ya langsung kasih pantangan. Mulai detik itu juga saya nggak bisa konsumsi mi instan lagi," ucapnya.
Tomy menjelaskan alasan ia tidak diizinkan lagi makan mi instan karena produk makanan itu mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kerongkongannya.
"Kalau kata dokternya, mi instan itu kan terbuat dari tepung kimia, bumbunya juga. Bahayanya ya zat kimia itu nempel ke dinding kerongkongan," tuturnya.
Hampir Sebulan, Thailand Laporkan Nol Kasus Transmisi Lokal Virus Corona
Pemerintah Thailand pada Senin (22/6) melaporkan tak ada kasus transmisi lokal virus Corona selama 28 hari berturut-turut. Otoritas Thailand juga melaporkan nol kasus kematian di hari yang sama.
"Satu-satunya kasus COVID-19 baru adalah kasus impor," tutur Dr. Taweesin Visanuyothin, juru bicara Center for Covid-19 Situation Administration (CCSA), dikutip dari Xinhua.
Menanggapi permintaan untuk membuka kembali tempat wisata, Taweesin mengatakan pub, bar, karaoke, dan tempat hiburan lainnya akan diizinkan beroperasi pada bulan selanjutnya.
"Lampu hijau resmi untuk membuka kembali klub malam dan sejenisnya akan berlangsng pada Juli," ucapnya.
Thailand berencana untuk secara bertahap mengurangi pembatasan pada orang asing yang memasuki negara tersebut setelah melewati 28 hari tanpa transmisi lokal. Namun hanya beberapa kelompok yang boleh melakukan perjalanan ke Thailand di antaranya pekerja bisnis dan orang asing yang tinggal di Thailand.
"Mereka akan dapat kembali ke Thailand dan karantina di negara selama 14 hari," pungkas Taweesin.
https://cinemamovie28.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-21/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar