Jumat, 19 Juni 2020

Mengalami Cyberbullying Seperti dr Tirta? Ini Dampaknya bagi Kejiwaan

 Viralnya foto dr Tirta Mandira Hudhi di salah satu restoran cepat saji di kawasan Jakarta Selatan membuat dokter sekaligus influencer gaya hidup itu mengalami cyberbullying. Akibat kejadian itu pula ia mengalami tekanan stres selama berhari-hari.
"Saya sempat tiga hari tertekan. Untung teman-teman dokter menguatkan, jadi saya nggak sampai depresi berat," kata dr Tirta melalui pesan singkat kepada detikcom, Kamis (18/6/2020).

Melalui akun Twitter pribadi miliknya, dr Tirta menceritakan bahwa dirinya bersyukur tak sampai depresi yang berujung 'bunuh diri'.

"Habis ini saya akan angkat suara mengenai mental health akibat cyberbullying. Saya dihujat tiga hari ramai-ramai, untung saya nggak bunuh diri. Bukan berarti karena ini sosmed Anda bisa memaki sesuka hati dan berkata 'cie baperan'," tulis dr Tirta dalam tweetnya, Rabu (17/6/2020).

"Pikirannya jadi terganggu, jadi tidak bisa berhenti memikirkan hujatan-hujatan yang muncul, dan tidak bisa berhenti memikirkan orang-orang yang membicarakan buruk," lanjutnya.Psikolog Veronica Adelsa dari Personal Growth mengatakan seseorang yang menjadi korban cyberbullying seperti dr Tirta bisa mengalami dampak psikologis berupa gangguan mental. Misalnya, gangguan kesehatan hati, pikiran, dan perilaku.

Hingga akhirnya korban cyberbullying akan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Sebab, ia tidak bisa fokus dan terus memikirkan orang-orang yang tak menyukainya.

"Kalau perilaku jadi serba salah, misalnya mondar-mandir atau nggak bisa kerja atau bahkan nggak berani ketemu orang. Itu adalah contoh dari perilaku, yang akhirnya mengganggu juga dalam berfungsi gitu," jelas Veronica.

Veronica juga menjelaskan dampak terburuk yang dirasakan korban cyberbullying adalah depresi, bahkan bisa sampai bunuh diri.

"Salah satunya adalah depresi, bisa sampai perilaku suicide iya kan itu kondisi yang sangat buruk, depresi nggak mau ketemu orang, nggak mau kerja, hingga akhirnya berujung pada bisa jadi ke sana, berpikir untuk bunuh diri, dan lain-lain," tuturnya.

Virus Corona di Indonesia Tak Unik, Temuan Vaksin Apapun Bisa Dipakai

Para peneliti di seluruh dunia saat ini sedang berlomba menciptakan vaksin untuk virus Corona. Banyak di antaranya ada yang sudah memasuki tahap uji klinis.
Prof Ngurah Mahardika seorang ahli virologi dari Universitas Udayana Bali menyebut bahwa vaksin apapun yang ditemukan nantinya akan dapat dipakai di Indonesia. Karakteristik virus Corona yang ada di Indonesia dinilainya tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan virus Corona di dunia.

"Virus (Corona) Indonesia itu tidak unik, jadi bibit vaksin dari manapun di dunia akan berkhasiat di Indonesia data sementara," kata Prof Ngurah di siaran langsung BNPB, Kamis (18/6/2020).

Menurutnya, ketidakunikan ini terjadi karena tidak adanya keturunan virus Corona yang berubah di Indonesia. Bahkan dari beberapa virus Corona yang diidentifikasi di Indonesia memiliki kesamaan karakteristik dengan virus yang terdapat di kota asalnya yakni Wuhan.

"Ada beberapa virus yang bahkan persis dengan Wuhan (EJ-ITD853Sp, JKT-EIJK02, MND-EIJK06), ada yang berbeda tetapi tidak banyak," sambungnya.

"Ini artinya ada multiple introduction. Jadi berkali-kali masuk ke Indonesia dan datanya masih sedikit sehingga keturunan virus yang berubah di Indonesia belum kita punya," tutupnya.
https://kamumovie28.com/shingeki-no-kyojin-season-3-part-2-episode-5-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar