Menumbuhkan rambut wajah seperti kumis, jenggot dan brewok ternyata bisa meningkatkan risiko terkena virus corona COVID-19. Sebab penggunaan masker menjadi tidak maksimal, lantaran terhalang oleh rambut di wajah.
Dikutip dari Daily Mail, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan rambut di wajah tidak akan bisa menyaring partikel kecil seperti virus.
Faktanya, penelitian yang dilakukan oleh CDC menunjukkan bahwa seseorang yang merawat rambut di wajahnya ketika mengenakan masker akan berisiko mengalami kebocoran 20 hingga 1.000 kali lebih banyak terpapar virus dibandingkan dengan mereka yang mencukur bersih kumis, jenggot dan brewoknya.
Infografis dari CDC pun menunjukkan perbedaan gaya rambut di wajah dapat memengaruhi penggunaan masker pada setiap orang. 12 model rambut pun direkomendasikan agar penggunaan masker menjadi lebih efektif, seperti clean shaven, soul patch, side whiskers, pencil, toothbrush, lampshade, Zorro, Zappa, walrus, painter's brush, Chevron dan handlebar.
Masker memang menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan COVID-19, tetapi bila penggunaannya tidak tepat maka akan menjadi percuma dan justru meningkatkan risiko terinfeksi virus ini.
Virus Corona Kian Mewabah, Prancis Larang Warga untuk 'Cipika-cipiki'
Tengah mengalami krisis kesehatan akibat virus corona COVID-19 membuat Prancis melarang warganya untuk 'cipika-cipiki' atau cium pipi kanan dan cium pipi kiri sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus. Hingga kini sebanyak 100 orang terinfeksi COVID-19 di Prancis dan dua di antaranya meninggal dunia.
Cipika-cipiki merupakan salam tradisional di Prancis yang mempunyai nama sebutan 'la bise' dan biasa dilakukan untuk menyambut seseorang dalam sebuah pertemuan.
"Pengurangan kontak sosial yang bersifat fisik sangat disarankan. Termasuk dalam la bise ini," Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, seperti dikutip dari New York Post.
Sementara itu tak hanya di Prancis, komisaris khusus penanganan COVID-19 di Italia, Angelo Borrelli juga memperingatkan untuk menghindari kontak fisik selama wabah virus ini berlangsung. Lantaran mengingat 1.694 orang telah terinfeksi COVID-19 di negaranya.
"Kami memiliki kehidupan sosial yang sangat ramah dan luas. Kami sering melakukan kontak, kami berjabat tangan, kami saling mencium, kami saling berpelukan," kata Borrelli.
"Mungkin lebih baik untuk tidak berjabat tangan dan terlalu banyak kontak selama wabah ini berlangsung," lanjutnya.
Waspada Virus Corona COVID-19, Terapkan 4 Etika Batuk Ini
Virus corona COVID-19 kini tengah menghantui Indonesia. Hal ini ditambah dengan adanya 2 pasien asal Depok yang terbukti positif terinfeksi virus ini.
Beberapa gejala yang ditimbulkan akibat COVID-19 adalah batuk-bersin layaknya seperti sedang terkena flu. Meski tak semua flu menandakan adanya infeksi virus corona, alangkah baiknya untuk mematuhi etika batuk yang benar agar tak membuat orang lain menjadi khawatir.
Berikut ini adalah 4 etika batuk yang benar, seperti dikutip dari Health Engine.
1. Tutupi mulut saat batuk dan bersin
Tutupi mulut setiap kali batuk atau bersin. Gunakan tisu sekali pakai untuk menutup mulut dan apabila tidak memiliki tisu, batuk dan bersin bisa ditutup menggunakan lengan bagian atas. Hal ini dilakukan agar tangan terhindar dari kontaminasi virus.
2. Segera buang atau bersihkan produk yang terkontaminasi
Buang tisu yang telah digunakan untuk menutupi batuk atau bersin. Pastikan agar tisu dibuang ke tempat sampah.
https://cinemamovie28.com/astro-boy-tetsuwan-atom-episode-35/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar