China kembali mengalami ledakan kasus baru virus Corona COVID-19. Dilaporkan sudah ada lebih dari 100 kasus yang terkonfirmasi di Beijing, menimbulkan kekhawatiran penyebaran yang lebih luas.
Laporan terbaru dari investigasi yang dilakukan otoritas setempat menemukan bukti "kontaminasi parah" di pasar Xinfadi. Jejak virus disebut banyak ditemukan di pusat area perdagangan daging dan makanan laut yang memiliki luas sekitar 160 lapangan sepak bola.
Dikutip dari Reuters pada Kamis (18/6/2020), kepala epidemiolog Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Wu Zunyou, mengatakan kemungkinan suhu yang dingin dan udara lembab membuat area tersebut berpotensial sebagai sumber penyebaran virus.
Kluster di pasar China ini terkuak ketika beberapa pekerja di pasar jatuh sakit dan terkonfirmasi positif Corona.
Tim medis lalu menemukan jejak-jejak virus Corona pada talenan atau paparan iris yang biasa dipakai untuk mengolah ikan salmon. Karena takut jadi sumber virus, pemerintah China memutuskan menghentikan sementara impor salmon dari Eropa.
Perempuan Diduga Dokter Telanjang di Surabaya, Kok Malah Difoto Sih?
Di media sosial, viral video yang menunjukkan sosok seorang perempuan sedang telanjang di jalanan kota Surabaya. Satu akun Twitter yang mengunggah video berdurasi 44 detik tersebut menyebut perempuan itu adalah seorang dokter di Surabaya yang mengalami masalah mental.
Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan mengaku belum mengetahui perihal video tersebut. Alasannya karena selama ini belum ada aduan dari atau laporan terkait peristiwa.
"Belum monitor. Laporan dari masyarakat juga belum ada yang masuk. Kejadiannya juga sudah lama ya sudah sekitar dua mingguan," kata Didik kepada detikcom, Kamis (18/6/2020).
Menanggapi kejadian viralnya wanita telanjang ini, ahli kesehatan jiwa dr Lahargo Kembaren, SpKJ, dari RS dr. H. Marzoeki Mahdi di Bogor mengatakan seharusnya orang-orang segera hubungi petugas dari dinas sosial atau aparat keamanan. Jangan melakukan tindakan yang malah bisa melecehkan harkat dan martabat.
"Mari kita juga menghindari memberikan stigma dan diskriminasi bagi orang dengan gangguan jiwa karena mereka dan keluarganya sudah cukup menderita dengan gangguan jiwa yang dialaminya," kata dr Lahargo saat dihubungi terpisah.
"Bila melihat dan menemukan orang dengan gangguan jiwa, segeralah menghubungi dinas sosial, aparat keamanan, atau pemerintahan setempat agar bantuan dapat segera diberikan. Hindari melakukan hal-hal yang melecehkan dan merendahkan harkat serta martabat mereka sebagai manusia," lanjutnya.
Menurut pengakuan Ketua RT setempat, Darojat, perempuan tersebut memang diketahui pernah mengalami masalah depresi. Ia membantah isu viral sang perempuan mengalami gangguan mental karena suami dan anaknya meninggal terinfeksi virus Corona COVID-19.
"Tidak benar kalau meninggal karena Corona. Anak dan suaminya masih hidup dan dalam keadaan baik," kata Darojat.
https://kamumovie28.com/london-town/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar