Seorang bayi yang lahir prematur menjalani perawatan intensif selama 2 minggu, setelah diketahui paru-parunya kolaps akibat menangis terlalu keras.
Dilansir dari laman Fox News, bayi tersebut bernama Robyn Theaker. Ia lahir prematur pada bulan Maret, lima minggu lebih awal dengan berat lahir hanya sekitar 2,3 Kg.
Setelah persalinan, bayi itu mengalami kesulitan bernapas. Hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan ada lubang kecil di kedua paru-paru.
Kylie, ibu Robyn mengatakan kondisi ini menyebabkan banyak udara masuk ke paru-paru anaknya ketika berteriak dan menangis. Robyn akhirnya harus dirawat secara intensif selama 11 hari.
"Selama 11 hari saja sudah terasa seperti 11 bulan. Saya merasa kesepian kala itu. Biasanya Anda akan ditemani keluarga untuk melewatinya bersama-sama, namun saat itu hanya ada saya dan Robyn," kata Kylie yang menjelaskan adanya pembatasan pengunjung karena pandemi COVID-19.
"Tidak ada hal lain yang saya pikirkan, rasa kekhawatiran saya padanya benar-benar menguras tenaga. Tidak ada yang bisa saya lakukan, selain menemaninya dan saya mengerti dia sangat kesakitan," lanjutnya.
Dokter pun melakukan tindakan drainase dada untuk membantu Robyn bernapas. Setelah beberapa hari, kondisi Robyn mulai menunjukkan peningkatan selama masa perawatan intensif dan akhirnya bisa bernapas sendiri tanpa bantuan alat pernapasan.
Setelah mendapatkan perawatan, Robyn diperbolehkan pulang ke rumah. Kyle sempat khawatir kemungkinan anaknya terinfeksi virus Corona COVID-19.
"Beberapa minggu pertama di luar rumah sakit, saya justru tidak bisa tenang. Saya hanya melihat dan menunggunya bila ada sesuatu yang salah," pungkas ibunya.
5 Tips Supaya Sperma 'Tokcer', Jaga Kesuburan Pria
Kesehatan sperma memang bukan lagi menjadi topik tabu. Namun, tak selalu mudah membicarakan topik yang terkait dengan kesehatan pria secara umum ini. Laporan tahun 2017 menyatakan produksi sperma turun tajam pada hampir 43 ribu pria di seluruh dunia mulai 1973 hingga 2011.
Dikutip dari laman Health Line, sperma yang sehat produksinya mencapai 15 juta atau lebih dalam satu mililiter air mani. Produksi yang lebih banyak menandakan kesehatan yang semakin baik.
Sekitar 40 persen dari jumlah sperma harus bisa bergerak aktif yang mengindikasikan kesuburan pria. Sperma sehat memiliki kepala yang bulat serta ekor yang kuat dan panjang untuk mendorong pergerakannya.
Menjaga kesehatan sperma sebetulnya bukan hal sulit. Namun akibat padatnya aktivitas setiap hari rentan menyebabkan stres dan overweight, yang berisiko menurunkan kesehatan sperma. Berikut, beberapa tips untuk menjaga kesehatan sperma.
1. Olahraga teratur, tapi jangan berlebihan
Olahraga, meski berintensitas ringan, bisa meningkatkan produksi dan mutu sperma. Pria bisa mencobanya dengan jalan kaki 20 menit, push up, dan beraktivitas di luar ruangan. Pria sebaiknya menghindari olahraga berintensitas tinggi yang berisiko menurunkan kualitas air mani.
2. Menjaga asupan
Sama halnya dengan wanita, pria disarankan untuk batasi konsumsi makanan instan. Hidangan setiap hari sebaiknya terdiri atas sayur, buah, dan asupan yang berbahan hewani yang dimakan langsung. Asupan tersebut mengandung vitamin B 12 yang melindungi sperma dari luka dan stres oksidatif akibat radikal bebas.
Asupan juga mengandung vitamin C yang meningkatkan produksi sperma tergantung dari jumlah konsumsi setiap hari. Manfaat serupa bisa diperoleh dari kacang berdasar riset tahun 2018 pada 119 pria. Asupan lain yang wajib dikonsumsi adalah berasal dari likopen yang banyak terdapat pada buah dan sayur berwarna merah. likopen mengurangi reactive oxygen species (ROS) yang berisiko merusak sperma dan DNA.
https://kamumovie28.com/bleach-episode-6-subtitle-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar