Pernah dengar sindrom nasi goreng? Penyakit akibat keracunan makanan ini ternyata cukup sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip dari Live Science, penyakit yang diakibatkan bakteri Bacillus cereus ini ditemukan sebanyak 63 ribu kasus tiap tahunnya di Amerika.
"B cereus secara alami membentuk koloni di nasi yang tidak dimasak sempurna. Bakteri mampu bertahan hidup selama proses pemasakan dan tumbuh dengan baik pada lingkungan bersuhu kamar sekitar 25 derajat Celcius," kata ahli mikrobiologi dan profesor klinis Philip Tierno di New York University Langone Health.
Sesuai namanya, bakteri penyebab sindrom nasi goreng ditemukan pada sisa makanan tersebut. Bakteri bisa menginfeksi saat makanan langsung dikonsumsi atau beberapa saat setelahnya. Bakteri bahkan mulai tumbuh saat nasi yang sudah matang didinginkan sebelum diolah menjadi nasi goreng.
Membiarkan nasi dalam suhu ruang ternyata menjadi waktu yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Proses menghangatkan makanan tidak menghilangkan racun dari B cereus yang mengakibatkan mual dan muntah. Jumlah kasus infeksi mungkin lebih banyak namun tidak dilaporkan.
Bakteri yang masuk ke dalam tubuh menghasilkan 2 jenis racun dengan gejala infeksi berbeda. Racun tipe satu dihasilkan bakteri di usus halus yang mengakibatkan diare, sakit perut, sesekali mual namun tidak muntah. Gejala terjadi 6-15 jam setelah mengonsumsi makanan yang terinfeksi termasuk daging, susu, sayur, dan ikan.
Racun kedua dihasilkan bakteri sebelum makanan masuk ke dalam tubuh. Bakteri umumnya menginfeksi makanan yang mengandung tepung misal nasi. Racun ini mengakibatkan muntah dan mual pada 30 menit hingga 6 jam setelah makanan terinfeksi bakteri dikonsumsi. https://bit.ly/2D59uDX
Gejala yang diakibatkan 2 jenis racun tersebut biasanya bisa diatasi dengan banyak minum dan istirahat dalam waktu 24 jam. Namun pada orang dengan masalah pada sistem imun, infeksi bisa mengakibatkan radang selaput otak, kematian jaringan, infeksi di bawah kulit. Kasus yang perlu penanganan dokter biasanya mendapat infus untuk mencegah dehidrasi dan antibiotik sesuai kebutuhan pasien.
Infeksi yang berisiko terjadi pada segala usia ini dapat dicegah dengan tidak menyimpan makanan pada suhu ruang. Makanan harus disimpan dalam suhu panas lebih dari 60 derajat Celcius, atau kurang dari 4 derajat Celcius dalam kondisi dingin. Proses menghangatkan atau mendinginkan makanan yang dibiarkan selama lebih dari 2 jam mungkin akan membunuh bakteri, tapi tidak menghilangkan risiko terjadinya infeksi.
Manfaat Kentang, Makanan Pengganti Nasi untuk Kesehatan
Kentang merupakan makanan murah dan banyak nutrisi pengganti nasi. Makanan itu akhir-akhir ini banyak ditemukan untuk cemilan. Tapi tahukah kamu manfaat kentang untuk kesehatan?
Berikut adalah 7 manfaat kesehatan dan nutrisi dari kentang.
1. Banyak Nutrisi
Kentang adalah sumber vitamin dan mineral yang sangat baik. Kandungan nutrisi kentang dapat bervariasi tergantung pada cara mengolahnya. Misalnya, kentang goreng. Lebih banyak kalori dan lemak dari kentang goreng daripada kentang panggang.
Penting juga untuk dicatat bahwa kulit kentang mengandung banyak vitamin dan mineral. Mengupas kentang dapat secara signifikan mengurangi kandungan gizinya.
2. Mengandung Antioksidan
Kentang kaya akan senyawa seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik. Senyawa ini merupakan antioksidan dalam tubuh dengan menetralkan molekul berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas. Ketika radikal bebas menumpuk akan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. https://bit.ly/32YxqUl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar