Menjelang SEA Games 2019 Fiipina muncul kabar pesenam Kediri, Shalfa Avrila Siani, gagal masuk Skuat Merah Putih karena diduga tak perawan. Ini respons Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora).
Shalfa merupakan pesenam artistik asal Kediri. Dia menghuni pelatnas senam di Gresik, Jawa Timur, hingga November 2019.
Saat didegradasi dari pelatnas pada pertengahan November itu, orang tua Shalfa ditelepon pelatih agar menjemput putrinya. Saat tiba di Gresik, orang tua Shalfa mendengar kabar, putrinya tak lolos ke SEA Games karema diduga tak perawan.
"Kemenpora cukup prihatin dengan kejadian tersebut. Kami langsung berkomunikasi dengan Persani. Yang benar, katanya, terkait dengan masalah kondisi prestasinya, jadi tidak ada hubungannya dengan masalah, mohon maaf, cek keperawanan," rilis Kemenpora menyebutkan.
"Sesuai dengan Perpres 95 tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di cabor, bukan di kemenpora maupun KONI. Tetapi, jika benar pemulangan atlet karena dugaan keperawanan, kami akan tindak tegas, karena ini masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga tidak ada hubungannya dengan soal prestasi."
"Kepada seluruh cabor, kami ingatkan untuk tidak menimbulkan kehebohan sekecil apapun, karena itu akan berdampak luas pada konsentrasi kontingen Indonesia secara keseluruhan.
Dikabarkan Pesenam Batal ke SEA Games karena Tak Perawan, Ini Kata Manajer http://nonton08.com/just-before-fainting-2/
Satu atlet senam asal Jawa Timur batal ikut ke SEA Games 2019 Filipina. Kabarnya, dia didegradasi dari skuat Merah Putih karena tak perawan.
Atlet asal Jawa Timur, Shalfa Avrila Siani, dipulangkan oleh tim pelatih pelatnas senam pada November 2019. Keluarga terkejut saat menjemput Shalfa di Gresik, lokasi pelatnas, mereka mendengar kabar Shalfa didegradasi karena disebut-sebut terkait keperawanan.
Dalam prosesnya, Shalfa cek keperawanan di sebuah rumah sakit. Hasilnya, Shalfa dinyatakan masih perawan.
Merespons kabar itu, Manajer senam Indonesia, Dian Arifin, terkejut. Dia bilang baru mengetahui kabar tersebut dan akan segera mengecek kebenarannya kepada Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani).
"Saya juga baru mendengar berita tentang tersebut kenapa berkaitan dengan SEA Games. Nanti, Sekjen PB Persani akan mengecek kebenarannya dengan daerah asal atlet ya," kata Dian kepada detikSport, Jumat (29/11/2019).
Dian menjelaskan bahwa pemilihan atlet yang turun ke multievent olahraga bangsa-bangsa Asia Tenggara sudah sesuai dengan aturan yang adil. Yakni, berdasarkan prestasi si atlet.
"Promosi degradasi atlet dari event terakhir di Kejuaraan Nasional Senam dan hasil Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Karena, ada atlet-atlet muda dan sesuai arahan Menpora terdahulu (persentase atlet muda 60:40) tapi tetap prestasi. Selain itu, kami juga melihat kesiapan atlet yang kami nilai (potensi) tampil di SEA Games," ujarnya.
Kontingen senam Indonesia sendiri sudah berada di Filipina. Mereka terbang ke negeri dengan penghasil beras terbaik Asia Tenggara ini sejak 27 November lalu. Mereka dijadwalkan bertanding mulai 1 sampai 4 Desember. http://nonton08.com/anak-setan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar