Besarnya defisit BPJS Kesehatan disebut Menteri Kesehatan salah satunya karena pelayanan kesehatan diberikan kepada pasien dilakukan secara maksimal, bukan optimal. Dalam artian, banyak dokter memberikan tindakan yang tidak perlu dan membuat biaya klaim rumah sakit membengkak.
Salah satunya dapat terlihat dari klaim operasi sectio caesarea atau sesar yang sangat tinggi, mencapai Rp 260 triliun. Belum lagi, biaya pengobatan penyakit jantung sebesar Rp 10,5 triliun pada tahun 2018.
"Artinya apa? Terjadi pemborosan yang luar biasa untuk yang tidak seharusnya dilakukan tindakan, (malah-red) melakukan tindakan," kata Menkes saat dijumpai beberapa waktu lalu.
Menkes menyebut, pelayanan kesehatan yang harusnya diberikan pada pasien adalah pelayanan kesehatan dasar. Yaitu pelayanan kesehatan berdasarkan diagnosa yang benar dan diterapi dengan optimal sehingga pembiayaan tidak menjadi berat.
"Kanker juga begitu. Jangan stadium 1 dikemo sistemik. Ya matinya bukan karena kankernya, tapi obat-obatnya yang berlebihan. Itulah namanya jangan maksimal, tapi optimal," sebutnya.
Pada kesempatan itu, Menkes juga menyebut perbandingan operasi kelahiran sesar di Indonesia sangat tinggi dibandingkan standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO. Idealnya, perbandingan tersebut adalah 20 persen, namun di Indonesia perbandingannya mencapai 45 persen.
"Saya yakin dokter-dokter membela diri "wah saya sesuai aturan". Lho saya ini dokter fungsional. Saya dokter beneran, saya ngelayani pasien. Sama-sama lah melihat," papar Menkes.
Pelayanan kesehatan yang maksimal, menurutnya malah bisa membahayakan nyawa pasien. Ia berharap tak lagi tindakan yang notabene merugikan pasien. Menkes meyakini, jika para dokter mengambil tindakan yang benar, maka klaim dan defisit BPJS Kesehatan tidak akan sebesar yang sekarang. https://bit.ly/37DEVU6
Tegaskan Terapinya Alami, Cucu Mak Erot Undang Tompi untuk Coba Sendiri
Salah seorang cucu Mak Erot, Alip Abdillah mengajak dokter bedah plastik sekaligus musisi Tompi untuk melihat langsung atau bahkan merasakan khasiat pijat dan ramuan asli untuk meningkatkan vitalitas.
Bahkan terapi akan dilakukan bila memang nanti Tompi ingin membuktikan langsung bagaimana teknik pemijatan ala Mak Erot tanpa suntikan dan bahan kimia.
"Kan Mas Tompi belum tahu Mak Erot asli yang mana, beliau bilang banyak pasien yang datang dan mengaku korban suntik silikon Mak Erot. Makanya saya ajak beliau ke tempat kami, pusat terapi Mak Erot yang dilakukan oleh cucu-cucu pewarisnya," lanjut kata Alip kepada detikcom, Selasa (26/11/2019).
Alip bahkan memberikan garansi sampai berhasil untuk layanan terapinya sama seperti ke tamu yang lain. "Kalau memang penasaran mendingan coba langsung dan membuktikan, apakah kami pakai alat suntik dan kimia lainnya atau tidak. Karena yang dikatakan mas Tompi itu memang sesuai dengan ciri dari terapi Mak Erot abal-abal," lanjut Alip.
Alip mengaku tidak sedikit korban Mak Erot abal-abal yang kemudian datang ke pewaris asli ilmu mak Erot. Bentuk alat vital mereka memang tidak karu-karuan akibat pemijatan yang tidak sesuai dan ramuan yang sembarangan.
"Bahkan ada yang datang karena anunya terus berdiri, ada juga yang enggak bangun-bangun dan yang parah memang bentuknya jadi mengerikan akibat salah pijat atau bisa juga karena suntik silikon yang dibilang mas Tompi itu justru karena mak erot abal-abal. Kalau kami hanya pijat dan ramuan yang berasal dari rempah-rempah khusus tanpa bahan kimia," jelasnya.
"Kalau memang mau mencoba atau sekedar datang Mas Tompi bisa menghubungi saya agar tidak salah soal memilih terapi Mak Erot. Apa yang kami lakukan adalah bentuk terapi tradisional warisan turun temurun, bukan kemampuan asal jadi begitu aja," tandas dia. https://bit.ly/2pU1eUt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar