Kamis, 28 November 2019

Vaginismus, Disfungsi Seksual yang Bikin Mr P Kepentok Saat Bercinta

Kontraksi otot di sekitar vagina yang berlebihan menyebabkan nyeri, sulit, atau bahkan tidak dapat melakukan penetrasi disebut Vaginismus. Vaginismus ini ternyata menyebabkan Mr. P seringkali kesulitan dalam penetrasi yang terasa seperti menabrak dinding.

Menurut dr. Ni Komang Yeni, SpOG, dokter kandungan dari Bamed Women's Clinic yang berpengalaman dalam bidang ginekologi estetika, mengatakan Vaginismus dikategorikan sebagai kontraksi otot yang sebenarnya tidak disadari, tidak dapat dikendalikan, dan terjadi secara terus menerus atau berulang di sepertiga daerah bagian luar vagina.

"Dalam kondisi ini, penetrasi akan terasa seperti 'menabrak dinding' dan akan menimbulkan rasa nyeri pada kedua pasangan. Pada pemeriksaan oleh dokter, akan dirasakan kesulitan juga untuk melakukan penetrasi dengan satu jari, dan bahkan akan sulit untuk memasukkan tampon atau vibrator ke vagina," kata dr Yeni saat ditemui di Hongkong Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (27/11/2019)

Emosi, stres yang berlebihan, dan tidak percaya pada pasangan, serta orientasi seks yang berbeda juga diungkap dr Yeni menjadi penyebab yang seringkali ditemukan saat wanita mengalami Vaginismus. Maka dari itu, penting untuk selalu mengkomunikasikan hal-hal yang dinilai mengganggu bersama pasangan agar nantinya tercipta rasa nyaman.

"Memberikan rasa nyaman adalah kunci dari keberhasilan berhubungan seksual, makanya kuncinya adalah komunikasi bersama pasangan," pungkas dr Yeni. http://cinemamovie28.com/kamulah-satu-satunya/

90 Persen Wanita 'Tersiksa' Saat Bercinta Akibat Disfungsi Seksual

Ketidakmampuan menikmati hubungan seksual secara penuh dikenal dengan Disfungsi Seksual. Ternyata banyak wanita yang mengidap Disfungsi Seksual. Namun, umumnya enggan untuk berterus terang.

dr Ni Komang Yeni, SpOG, spesialis kandungan dan kebudanan, hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada 2018 menemukan sebesar 90 persen dari 300 perempuan yang disurvei pernah mengalami disfungsi seksual.

"Namun hanya 6 persen dari perempuan tersebut yang mengakui dirinya merasa terganggu akibat disfungsi seksual. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar perempuan Indonesia masih enggan mengakui apalagi mengungkapkan kepada pasangan atau bahkan mencari pertolongan medis," tekan dr Yeni saat ditemui di Hong Kong Cafe Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (27/11/2019).

Menurut dr Yeni, disfungsi seksual seringkali diabaikan, dan pada kenyataannya masih banyak perempuan Indonesia yang malu berkomunikasi dengan pasangan mereka tentang hal tersebut, dan memilih tidak mengkonsultasikannya dengan dokter.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Grace Valentine SpOG menghimbau agar perempuan Indonesia yang mengalami disfungsi seksual untuk segera berkonsultasi kepada dokter ahli yang tepat. Bila dibiarkan, khawatir kebutuhan seksual nantinya hanya sebatas rutinitas saja.

"Bisa jadi nanti berhubungannya jadi kewajiban aja. Mau ada mood nggak ada mood yang penting berhubungan aja, kan ada juga yang seperti itu," pungkas dr. Grace  http://cinemamovie28.com/wraith/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar