Selasa, 26 November 2019

Satgas Sempat Ajak Google Sikat Pinjol Abal-abal, Tapi....

Satuan tugas waspada investasi sepanjang Oktober sudah memblokir 297 entitas fintech abal-abal alias ilegal. Ini artinya sejak awal tahun satgas sudah memblokir sekitar 1.773 fintech lending alias penyedia pinjaman online ilegal ini.

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengungkapkan untuk mencegah perkembangan fintech ilegal itu satgas bekerja sama dengan pihak Google untuk memantau pergerakan aplikasi tersebut.

Selain itu, satgas juga bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dan Bareskrim untuk penindakan. "Pada kenyataanya memang niat jahat atau para pelaku ini yang melakukan kegiatan membuat aplikasi-aplikasi ilegal sangat sulit diatasi," ujarnya di kantor OJK, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Dia menjelaskan, saat ini satgas melakukan deteksi sejak dini untuk mengantisipasi kemunculan fintech ilegal. "Jadi kami mendapatkan informasi dari Kominfo dan Bareskrim kemudian saya minta hentikan," jelas dia.

Menurut Tongam, kemajuan teknologi saat ini sangat besar dan butuh dukungan semua pihak untuk menghentikan peredaran fintech ilegal tersebut.

"Kita sudah minta Google tapi tidak bisa karena mereka tidak bisa menahan aplikasi baru yang masuk. Bayangkan setiap hari aplikasi yang masuk ke Google ada 8 juta," jelas dia.

Menurut Tongam, hal yang bisa dilakukan oleh regulator adalah gencar melakukan edukasi kepada masyarakat agar pemahaman terkait fintech online semakin meningkat.

Tongam meminta kepada masyarakat jika ingin meminjam kepada pinjol bisa ke pinjol yang legal. Bisa melakukan pemeriksaan di kontak center OJK di nomor 157.

"Cek dulu daftarnya, kita nggak tau mereka yang ilegal itu siapa, server yang digunakan juga di luar negeri. Mereka itu selain meminta izin untuk mengakses semua kontak yang ada di hp, kalau tidak diizinkan ya tidak terjadi pinjaman itu. Tolonglah jangan sembarangan kalau pinjam," ujarnya. https://bit.ly/35CCT4C

Angkut Kargo, Merpati Bakal Terbang Lagi Tahun Depan

Beberapa BUMN bekerja sama keroyokan untuk membangkitkan kembali Merpati Nusantara Airline (MNA). Garuda Indonesia menjadi pihak memprakarsai kerja sama ini.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan bahwa kerja sama ini terus berjalan. Nantinya Merpati akan mengoperasikan pesawat milik Garuda untuk angkutan kargo ke wilayah timur, avtur salah satu yang akan diangkut oleh Merpati.

"Tetap jalan terus kan itu kargo. Kan kerja sama pengoperasian, (pesawat) Garuda yang operasi Merpati. Apa aja diangkut, avtur juga, itu ke daerah timur ya," ucap Pikri ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (26/11/2019).

Setidaknya, ada delapan pesawat Garuda yang akan dioperasikan Merpati, Pikri menyebut baru satu pesawat yang sudah siap dioperasikan Merpati. Dia mengatakan Merpati mulai menerbangkan angkutan kargo secara rutin mulai bulan Januari.

"Delapan ya (pesawatnya), cuma baru siap satu. Belum (operasi), launching udah sih. Januari beroperasi," ucap Pikri.

Sejak 2014 Merpati 'mati suri', maskapai ini tidak beroperasi karena masalah keuangan menimpa perusahaan. Kini, Garuda akan memanfaatkan fasilitas anak usaha Merpati yang bergerak dalam perawatan pesawat untuk mengoperasikan pesawat kargo. Dengan begitu Merpati akan mulai terbang lagi.

Garuda dan 10 BUMN lainnya akan menggunakan angkutan kargo yang dioperasikan Merpati. Selain Garuda, BUMN lain yang keroyokan membantu Merpati adalah PT Pertamina (Persero), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Perum Bulog, PT PLN (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. https://bit.ly/2XMHYVq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar