Selasa, 26 November 2019

Google Pecat Karyawan yang Langgar Keamanan Data

Google memberhentikan empat karyawannya pekan ini. Pemecatan dilakukan Google atas kesalahan yang disebutnya 'pelanggaran jelas dan berulang' pada kebijakan keamanan data.

Dikutip dari Business Insider, Selasa (26/11/2019), hal ini disampaikan Google kepada seluruh karyawan lewat sebuah memo yang kemudian beredar di luar kalangan internal.

"Investigasi menyeluruh kami, menemukan bahwa individu-individu tersebut terlibat dalam pencarian sistematis untuk materi dan pekerjaan karyawan lain. Praktik ini termasuk mencari, mengakses, dan mendistribusikan informasi bisnis di luar lingkup pekerjaan mereka," demikian bunyi memo tersebut.

Sementara itu, juru bicara Google menolak berkomentar mengenai adanya laporan ini. Namun untuk diketahui, pemecatan tersebut terjadi beberapa hari setelah adanya protes karyawan di markas besar Google.

Sekitar 200 Googlers--sebutan untuk karyawan Google--berdemonstrasi atas nama solidaritas pada dua rekan mereka yang diskors karena tuduhan keliru oleh atasan mereka yang menuding keduanya mengakses dan berbagi dokumen serta melacak kalender karyawan.

Salah satu karyawan, Rebecca Rivers, pekan lalu sempat memposting tweet yang menyebutkan Google telah memberhentikannya. Sumber lain yang dikutip dari Washington Post menyebutkan, Rivers adalah salah satu karyawan yang dimaksudkan dalam memo tersebut. Namun lagi-lagi Google menolak menyebut siapa saja empat karyawan yang diberhentikan.

Rivers dan Laurence Berland, karyawan lainnya yang juga diskors, berada dalam protes tersebut dan menyangkal tuduhan Google. Dalam protes yang digelar Jumat lalu, Rivers mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menyebarkan informasi rahasia di luar perusahaan.

Dia juga menyindir bahwa investigasi Google lebih fokus pada aktivisme yang dilakukannya terhadap apa yang dilakukan Google dengan Customs and Border Protection (CBP) dan Customs and Enforcement (ICE).

Sementara Berland, mengatakan bahwa dirinya menjadi sasaran 'pembalasan' Google karena kritiknya terhadap cara YouTube menangani konten berisi ujaran kebencian.

Pengguna Keluhkan Chromecast Panas Dipakai Akses Google Stadia

Sejumlah gamer yang mengakses Google Stadia menggunakan dongle Chromecast Ultra mengeluhkan perangkat mereka mengalami crash dan overheat alias kepanasan setelah beberapa jam digunakan.

Stadia yang baru dirilis Selasa (19/11), disebut-sebut sebagai Netflix-nya video game. Platform ini menjanjikan pengalaman game on-demand tanpa memakan ruang penyimpanan konsol. Gamer bisa melakukan streaming dan memainkan video game lewat smartphone, web browser atau secara wireless lewat Chromecast. https://bit.ly/34mjyES

Namun sepertinya, menjalankan video game dengan grafis super kompleks lewat koneksi super cepat tidak cocok untuk Chromecast yang ukurannya mini sebesar ibu jari. Alhasil, Chromecast tidak bisa meladeninya dengan baik.

"Saya sedang di tengah perkelahian saat memainkan Destiny 2. Lalu tiba-tiba Chromecast saya mati dan terputus dari internet. Saya pun harus mencabutnya dan Chromecast terasa sangat panas," tulis salah satu gamer lewat forum Reddit.

Pengalaman serupa dirasakan gamer lainnya. "Chromecast saya mengalami overheat sehingga mati dengan sendirinya. Ini dua kali terjadi," kata gamer tersebut.

Dikutip dari CNN Business, Google mengatakan akan dengan senang hati menerima masukan untuk memahami agar pengalaman gaming mereka bisa lebih baik. Namun dikatakan Google, dalam pengujian mereka sendiri, sejauh ini belum ditemukan masalah perangkat mati akibat panas berlebihan.

"Selama penggunaan normal, permukaan perangkat mungkin sedikit hangat saat disentuh. Hal ini berfungsi seperti yang sudah kami rancang. Menggunakan Chromecast Ultra untuk streaming game Stadia sebenarnya mirip dengan ketika menggunakannya untuk streaming acara TV dan film," kata Google.

Kehadiran Google Stadia membuat Google terjun langsung dalam persaingan cloud gaming. Sebelum kemunculan Google Stadia, sudah ada Sony dengan PlayStation Now-nya sejak 2014 dan menuai sukses. Namun sejumlah gamer masih banyak yang mengeluhkan game sering nge-lag.

Selain itu, ada perusahaan hardware gaming Nvidia dengan GeForce Now. Sementara itu, Microsoft mulai menguji cloud gamingnya secara publik bernama Project xCloud Oktober lalu dan berencana memboyongnya ke PC tahun depan. Amazon pun dikabarkan sedang mengembangkan layanan cloud gaming. https://bit.ly/33kMaNp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar