Kamu kesal tiap hari terima puluhan broadcast hoax dari WhatsApp? Banyak orang lain merasakan hal yang sama. Ini cara mencegahnya.
Tim WhatsApp sudah menyiapkan sejumlah tips untuk para penggunanya, supaya mereka secara mandiri bisa mencegah penyebaran hoax. Dihimpun detikINET, Senin (25/11/2019) berikut sejumlah cara yang bisa kamu coba:
1. Cari tanda yang menunjukkan itu kabar palsu
Periksa pesan, foto, audio dan video yang Anda terima. Semua bisa diedit untuk menyesatkan Anda. Foto atau video rekayasa biasanya sengaja disebar dengan resolusi gambar yang buruk, pecah-pecah atau dipotong-potong untuk menyembunyikan kepalsuan.
2. Hati-hati dengan forward mesagges
Spam, hoax atau pishing biasa beredar di WhatsApp dengan perintah untuk disebar ke banyak orang. Hati-hati jika menerima forward messages dari orang lain yang isinya: mengaku dari WhatsApp, meminta pesan ini di-forward ke banyak orang, ada ancaman tertentu untuk Anda jika tidak mem-forward pesan, atau iming-iming hadiah jika mem-forward pesan. Jika menerima semacam ini, abaikan!
Jika yang mem-forward pesan ini adalah orang yang Anda kenal, segera kasih tahu kalau itu berpotensi bohong.
3. Perhatikan segala bentuk keanehan dalam pesan
Pesan hoax sebenarnya punya banyak kesalahan dan keanehan dalam pesan. Misalnya font yang berbeda bentuk antara judul dan isinya. Kesalahan eja juga bisa menjadi indikasi keanehan.
4. Berita viral seringkali palsu
Ingat, berita viral seringkali palsu. Viralnya karena heboh dan sensasional, serta aneka pesan untuk disebar kepada orang banyak. Ada dua modus berita viral yang palsu:
Pertama ia berasal dari situs media abal-abal, atau menyerupai media padahal adalah blog yang itu bisa dicek di bagian paling bawah situs mereka. Cara kedua, yang disebar hanya screenshot halaman berita yang sudah diedit judul atau fotonya. Isi berita biasanya tidak ada, link berita asli pun tidak disertakan. Ini biasanya palsu. Kalau bentuknya video, ia kadang hanya stok gambar lama yang ditimpa audio baru (voice over)
5. Selalu verifikasi pesan dengan sumber yang terpercaya
Anda harus bandingkan broadcast message dengan berita yang ada di media mainstream yang terpercaya, seperti detikcom dan lain-lain. Jika tidak ada di media mainstream, bisa jadi itu kabar bohong.
Kalau pesan itu menyebutkan, supaya Anda jangan percaya dengan media mainstream, justru itulah ciri-ciri broadcast hoax. https://bit.ly/34l0mr9
Ayo kita saling bahu-membahu mencegah penyebaran hoax di WhatsApp, dimulai dari diri sendiri.
Terpopuler Sepekan: Blak-blakan Menkominfo sampai Seruan Hapus WhatsApp
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate secara blak-blakan berbicara mengenai infrastruktur hingga urusan blokir internet. Berita terpopuler dalam sepekan ini tidak boleh kalian lewatkan.
Selain blak-blakan Menkominfo, ada juga tentang seruan pendiri Telegram untuk menghapus WhatsApp, asteroid menabrak Bumi, hingga fakta mengejutkan tentang ular berkaki. Siapa tahu kalian terlewat belum membacanya, berikut ini detikINET rangkumkan 5 berita terpopuler di ranah teknologi dan sains selama sepekan.
1. Menkominfo Bicara Infrastruktur sampai Urusan Blokir
Menkominfo Johnny G Plate ditunggu sepak terjangnya oleh masyarakat. Setumpuk tugas menanti, dari pembenahan infrastruktur sampai urusan blokir media sosial.
Kominfo memegang peranan vital dalam Kabinet Indonesia Maju, pemerintahan Presiden Jokowi periode kedua. Tuntutan zaman menuntut pemerintah bergerak gesit mengakomodasi segala kemajuan teknologi informasi.
Palapa Ring alias tol langit sudah siap, publik pun menunggu apa yang akan dilakukan Johnny dengan itu. Pun demikian dengan teknologi 5G yang sudah di depan mata, sementara para operator seluler sudah pasang kuda-kuda, Menkominfo sendiri bagaimana?
Digitalisasi pun faktanya sudah mengubah kehidupan ekonomi masyarakat. Startup-startup makin banyak bermunculan, Johnny pun terucap ingin Indonesia punya Hectacorn.
Yang juga akan jadi perhatian masyarakat terhadap Kominfo adalah kewenangannya melakukan blokir media sosial dalam situasi politik yang tidak kondusif. Johnny menegaskan akan melanjutkan kebijakan blokir yang dilakukan sejak era Rudiantara tersebut. https://bit.ly/2L9EEPl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar