Senin, 08 Juni 2020

Gaduh di Medsos, Kenapa Sebagian Netizen Mulai Ragukan Bahaya Corona?

Di media sosial beredar berbagai narasi terkait virus Corona COVID-19. Salah satu yang kini berkembang adalah kepercayaan virus Corona tidak menyebabkan kematian.
"Tidak ada orang yang meninggal murni karena covid-19 dikarenakan di dalam tubuhnya ada beraneka macam virus dan bakteri yang sudah masuk terlebih dahulu jauh hari sebelum corona masuk... Jika ada ribuan orang yang meninggal karena Corona, itu artinya sebelum corona Datang sudah ada ribuan macam virus yang menyerang orang-orang tersebut. Sehingga ketika corona datang, antibodi di tubuhnya sudah tidak bisa mengantisipasi lagi," tulis satu pengguna di Facebook.

Spesialis penyakit dalam sekaligus influencer kesehatan dr Dirga Sakti Rambe, SpPD, dari Omni Hospitals Pulomas membenarkan bahwa memang saat ini tampaknya mulai ramai keraguan terkait virus Corona. Kemungkinannya bisa karena mulai dari rasa jenuh berlama-lama di rumah hingga motif ekonomi.

"Iya, saat ini ada kecenderungan masyarakat mulai meremehkan penyakit ini," kata dr Dirga pada detikcom, Senin (8/6/2020).

"Pasti ada faktor (bosan -red) itu. Jenuh di rumah. Hal lain adalah motif ekonomi, harus cari duit," lanjutnya.

dr Dirga tetap mengimbau agar masyarakat tidak lengah terhadap infeksi COVID-19 di Indonesia. Apapun alasannya, selalu perhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak bila ingin beraktivitas di luar rumah.

"Bukan karena kantor-kantor dan fasilitas umum mulai dibuka, lalu seakan-akan bebas berbuat apa saja. Sangat berbahaya bila masyarakat abai," pungkasnya.

Kisah-kisah Penyesalan Akibat Meremehkan Dampak Virus Corona

Baru-baru ini ramai di media sosial soal anggapan virus Corona COVID-19 tidak berbahaya. Penyebab dari meninggalnya pasien COVID-19 ini dinilai karena penyakit lain yang menyertainya bukan karena virus Corona.
"Tidak ada orang yang meninggal murni karena covid-19 dikarenakan di dalam tubuhnya ada beraneka macam virus dan bakteri yang sudah masuk terlebih dahulu jauh hari sebelum corona masuk... Jika ada ribuan orang yang meninggal karena Corona, itu artinya sebelum corona Datang sudah ada ribuan macam virus yang menyerang orang-orang tersebut. Sehingga ketika corona datang, antibodi di tubuhnya sudah tidak bisa mengantisipasi lagi," tulis satu pengguna di Facebook.

Beberapa waktu sebelumnya, anggapan remeh soal virus Corona COVID-19 juga pernah terjadi. Namun belakangan rasa penyesalan karena menilai Corona tidak berbahaya pun muncul. Berikut beberapa contoh kasus yang pernah terjadi.

1. Pria di Florida positif tertular usai anggap Corona cuma hoax
Pria bernama Brian Hitchens ini sebelumnya berpikir pandemi Corona tidak nyata. Bahkan disebutnya Corona hanya akal-akalan pemerintah untuk mengalihkan isu lain.

Namun hal itu berubah setelah ia dan istrinya dirawat di rumah sakit karena tertular dan positif terinfeksi virus Corona. Ia mendesak orang lain untuk menanggapi ini sebagai hal yang serius.

"Ini bukan taktik untuk menakut-nakuti siapapun, ini juga tidak dibuat-buat. Ini adalah virus sungguhan yang berbahaya dan harus dianggap serius," kata Brian.

2. Ikuti 'coronavirus challange' pria ini positif Corona
Awal-awal virus Corona mewabah, sempat viral video di aplikasi TikTok yang berjudul 'coronavirus challange'. Pada tantangan itu seseorang ditantang untuk menjilat benda di tempat umum.

Sayangnya, seorang pria bernama Larz, berusia 21 tahun asal Beverly Hills yang melakukan tantangan tersebut dengan menjilat permukaan tempat duduk toilet dikabarkan diisolasi di rumah sakit dan mengumumkan dirinya positif Corona melalui akun Twitternya.

"Saya dites positif Coronavirus," ungkap Larz di twitternya pada Minggu (22/3/2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar