Wabah pandemi Corona membuat pemerintah dunia meminta penduduk untuk diam di rumah. Tempat pelatihan gajah pun sampai tutup.
Kamp Gajah Maesa di Chiang Mai, Thailand, jadi salah satu yang tutup karena Corona. Yang biasanya ratusan pengunjung, sekarang tak sampai 20 tiket yang laku terjual.
Karena tutup, semua gajah yang ada di kamp ini akhirnya dibiarkan untuk bebas dari kandang pertama kalinya. Totalnya ada 78 gajah.
Biasanya gajah-gajah ini dipaksa untuk menghibur wisatawan. Mereka harus bermain bola, melakukan trik dan membawa penumpang berkeliling. Padahal sejatinya tulang gajah tidak diciptakan untuk bisa menopang beban.
Melihat bahagianya gajah-gajah ini lepas dari 'siksaan sirkus', pemilik Kamp Gajah Maesa akhirnya membuat keputusan baru. "Setelah Corona, taman ini akan fokus untuk memberikan edukasi tentang gajah kepada wisatawan. Mereka tidak lagi melukis atau melakukan trik untuk pengunjung," ujar Anchelee Kalampichit.
Sebelumnya, tempat wisata ini juga menuai kritikan. Banyak pecinta satwa yang mengecam bahwa penangkaran gajah miliknya menyiksa binatang liar.
Tadinya Kalampichit memang akan membuat kamp gajah miliknya sebagai tempat edukasi di tahun depan. Namun, adanya pandemi Corona membuatnya mengambil keputusan lebih cepat.
Kamp Gajah Maesa sudah ada sejak tahun 1970an. Kalampichit sebenarnya sedih melihat aktivitas gajah di kamp miliknya.
"Saya berkunjung ke Elephant Nature Park dan berbicara dengan seorang wanita yang menyelamatkan gajah. Ia membiarkan gajah berkeliaran di sana," cerita Kalampichit.
Kalampichit pun ingin melakukan hal yang sama di kamp gajah miliknya. Pada tanggal 23 Maret, Kalampichit selaku pemilik menutup kamp gajah dan menyingkirkan semua barang-barang pertunjukan.
"Ini akan jadi pertama kalinya gajah-gajah tidak memakai kursi penunggang untuk wisatawan. Kami tidak ingin melakukannya lagi," pungkas Kalampichit.
Di Negeri Gajah Putih sendiri, kasus Corona melonjak hingga 1.651 kasus. Pemerintah Thailand menutup kunjungan wisatawan asing sebagai langkah pencegahan penyebaran COVID-19. Kawasan wisata favorit turis, Phuket sudah di-lockdown selama 1 bulan.
Austria Wajibkan Traveler Pakai Masker di Supermarket
Austria mewajibkan orang-orang yang mau ke supermarket untuk memakai masker. Kebijakan ini dilakukan untuk mencegah persebaran virus Corona di negara itu.
Kanselir Austria, Sebastian Kurz mengeluarkan pernyataan yang mewajibkan warga mengenakan masker saat pergi belanja ke supermarket atau pun ke tempat-tempat umum lainnya.
"Di waktu seperti sekarang, masker disediakan di depan supermarket dan wajib dikenakan begitu orang masuk ke dalam," tegas Sebastian, seperti dikutip detikTravel dari Reuters, Rabu (1/4/2020).
Masker gratis yang disediakan oleh otoritas Austria berjenis MNS. Gradenya di bawah masker medis, tapi cukup ampuh untuk mencegah pemakainya menyebarkan droplets lewat batuk atau bersin.
"Saat ini, tingkat infeksi (Corona) sudah jauh sangat tinggi," imbuh Sebastian.
Pembagian masker ini akan dilakukan mulai hari Rabu (1/4). Tujuannya agar membiasakan orang-orang untuk mengenakan masker di tempat umum, walaupun mereka sedang tidak sakit.
Sampai saat ini, Austria sudah melaporkan 108 kematian akibat wabah Corona. Sedangkan kasus positifnya sudah mencapai lebih dari 9.000 orang.
Austria tengah melakukan tes terhadap 2.000 sampel penduduk yang representatif guna mengetahui seberapa banyak bagian dari populasi penduduk Austria yang terinfeksi virus Corona. Hasilnya nanti akan diketahui pada akhir pekan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar