Jumat, 30 April 2021

Vaksin Sinopharm Dapat Izin BPOM, Pengadaan oleh Kimia Farma

 Vaksin COVID-19 Sinopharm mendapat Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pada Jumat (30/4/2021). Ini jadi jenis vaksin COVID-19 ketiga yang mendapat izin darurat di Indonesia, setelah vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

"Berdasarkan hasil eval terhadap data yang kami terima dapat disimpulkan bahwa pemberian vaksin Sinopharm 2 dosis dengan selang pemberian 21-28 hari menunjukkan profil keamanan yang dapat ditoleransi dgn baik," kata Kepala BPOM Penny K Lukito.


Kali ini perusahaan farmasi Kimia Farma yang ditunjuk untuk mengadakan vaksin Sinopharm. Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menjelaskan nantinya vaksin akan dipakai dalam program vaksinasi gotong royong.


Program vaksinasi gotong royong diketahui sebutan untuk vaksinasi yang dilakukan mandiri oleh perusahaan swasta. Vaksin yang digunakan dalam program tersebut dibedakan dari vaksin yang digunakan dalam program umum yang dijalankan pemerintah, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021.


"Nantinya akan digunakan untuk vaksin gotong royong," kata Verdi dalam kesempatan yang sama.


"Harapan kami dengan adanya EUA ini bisa terlaksana lancar proses importasi dan distribusinya. Sekaligus kaitannya dengan vaksin gotong royong, bisa membackup pemerintah mencapai herd immunity. Dengan tercapainya herd immunity kami harapkan tingkat kejadian COVID bisa menurun," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/street-fighter-assassins-fist/


Dapat Izin BPOM, Vaksin Sinopharm Dipakai untuk Vaksinasi Gotong Royong


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk vaksin Sinopharm buatan China National Pharmaceutical Group. Vaksin ini nantinya akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong.

"Dalam kesempatan ini bertambah satu lagi jenis vaksin yang saya kira nanti akan digunakan untuk Vaksin Gotong Royong. Jadi tentunya kita semua ingin segera mencapai herd immunity secepatnya dengan vaksin secara bertahap," ujar Penny, dalam konferensi pers virtual, Jumat (30/4/2021).


Vaksin Sinopharm yang memiliki efikasi 78 persen ini disebut aman dan memiliki efek samping minimal baik lokal maupun sistemik. Dalam uji klinis fase 3 di Uni Emirat Arab, Penny mengatakan profil keamanan vaksin Sinopharm dapat ditoleransi dengan baik.


Vaksin Sinopharm akan diberikan dua dosis dengan jarak 21-28 hari setelah penyuntikan pertama.


Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan, izin penggunaan darurat ini akan digunakan untuk untuk importasi vaksin Sinopharm untuk vaksinasi mandiri atau gotong royong.


"Vaksin Sinopharm layak mendapatkan EUA. Dengan adanya EUA, Vaksin Sinopharm akan diimpor dan didistribusi untuk vaksinasi gotong royong untuk menyokong rencana pemerintah mencapai herd immunity," ujar Verdi.


4 Fakta Vaksin Sinopharm, Vaksin Corona dari China yang Dapat Izin BPOM


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin Corona buatan China National Pharmaceutical Group atau Sinopharm. Vaksin Sinopharm diperkirakan akan tiba siang ini dan siap digunakan.

"EUA 2159000143A2 untuk vaksin dengan kemasan 1 vial berisi 0,5 ml. Indikasi yang disetujui adalah untuk membentuk antibodi untuk mencegah covid-19 pada orang dewasa di atas 18 tahun dengan pemberian dosis pada durasi 21-28 hari," kata Kepala BPOM Penny K Lukito, dalam konferensi pers, Jumat (30/4/2021).


Vaksin Sinopharm ini menambah daftar vaksin COVID-19 yang telah mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM. Ini juga menjadi jenis vaksin COVID-19 ketiga yang mendapat izin darurat di Indonesia, setelah vaksin Sinovac dan AstraZeneca.


Berikut beberapa fakta soal vaksin Corona Sinopharm yang perlu diketahui.


Baca juga: Resmi Dipakai RI, Ini Daftar Efek Samping Vaksin Sinopharm

1. Platform inactivated virus

Vaksin COVID-19 Sinopharm dikembangkan dengan platform inactivated virus, yaitu virus yang sudah dimatikan. Metode atau platform juga digunakan oleh Sinovac untuk membuat vaksin COVID-19 CoronaVac.


2. Efikasi 78 persen

Berdasarkan hasil uji klinis fase III di Uni Emirat Arab, efikasi vaksin Sinopharm mencapai 78 persen. Hasil efikasi ini didapatkan dengan melibatkan sebanyak 42 subjek peneliti.


Adapun pengukuran imunogenitas setelah 14 hari pemberian dosis kedua vaksin Sinopharm memiliki netralitas yang cukup besar. Pada orang dewasa mencapai 99,52 persen, sementara pada lansia 100 persen.


3. Efek samping

Menurut Penny, secara umum efek samping pasca penyuntikan vaksin Sinopharm masih bisa ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Kejadian efek sampingnya pun sangat jarang terjadi. Efek samping yang terjadi meliputi efek samping lokal ringan dan sistemik.


Efek samping lokal ringan (tingkat kejadian 0,01 persen)


- Bengkak

- Rasa sakit

- Kemerahan


Efek samping sistemik (tingkat kejadian 0,1 persen)


- Sakit kepala

- Nyeri otot

- Demam

- Batuk

https://indomovie28.net/movies/first-shot/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar