Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia akan mendapat tambahan vaksin Corona AstraZeneca sebanyak 3,8 juta dari GAVI. Rencananya, tambahan vaksin Corona tersebut akan datang nanti malam.
"Kita juga mendapatkan tambahan vaksin dari GAVI. Jadi, rencananya akan datang nanti malam 3,8 juta vaksin dari AstraZeneca dalam skema GAVI," kata Menkes Budi dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).
"Dan pada bulan depan akan datang lagi dua kali 3,8 juta (sekitar 7,6 juta) vaksin," lanjutnya.
Selain dari AstraZeneca, Indonesia juga akan mendapat tambahan vaksin Sinovac. Tambahan vaksin ini merupakan hasil dari diskusi yang dilakukan Presiden Jokowi dengan Presiden China Xi Jinping.
"Ada tambahan vaksin Sinovac yang akan masuk, antara 10-15 juta untuk bulan April dan Mei," ujar Menkes.
"Kemarin agak kita rem karena supply-nya kurang. Tapi sekarang supply untuk bulan Mei akan cukup banyak. Untuk itu, segera kita kembalikan jumlah penyuntikannya seperti sebelumnya," pungkasnya.
https://nonton08.com/movies/the-night/
Menkes: Euforia Vaksinasi COVID-19 Sudah Mulai Terlihat, Prokes Mulai Longgar!
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan euforia usai vaksinasi sudah mulai terlihat di beberapa daerah. Jika dibiarkan, lonjakan kasus COVID-19 bisa terjadi.
"Kita mengamati euforia ini juga sudah mulai terlihat. Beberapa daerah sudah mulai melonggarkan protokol kesehatan," kata Menkes dalam konferensi pers Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).
Menkes menegaskan vaksinasi tak membuat seseorang 100 persen kebal terhadap infeksi virus Corona. Abai terhadap protokol kesehatan dan lengah, bisa memicu lonjakan kasus seperti yang terjadi di India.
India mengalami tsunami COVID-19 dan rekor kasus harian selama 4 hari berturut-turut yang salah satunya dilatarbelakangi ketidakwaspadaan dan merasa program vaksinasi yang dilakukan sudah sukses.
Menkes mewanti-wanti jangan sampai masyarakat Indonesia terlalu terburu-buru menganggap pandemi Corona telah usai dan merasa aman setelah divaksinasi.
"Kami ingatkan sekali lagi tolong jaga prokes. Jangan sampai kerja keras yang kita lakukan, kembali rusak karena kita terlalu terburu-buru, grasa grusu, tidak eling dan waspada," paparnya.
Waspada Varian Penyebab Tsunami COVID-19 India, Menkes Awasi 3 Provinsi Ini
Kondisi gelombang 'tsunami' COVID-19 di India yang memprihatinkan disebut-sebut salah satunya disebabkan oleh varian baru. Ada dua varian yang jadi perhatian yaitu B117 yang berasal dari Inggris dan B1617 yang merupakan varian lokal, keduanya dianggap bersifat lebih mudah menular.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa salah satu varian tersebut, B117, sudah terdeteksi di Indonesia pada awal Maret lalu. Seluruh pihak diimbau harus ekstra waspada agar jangan sampai kejadian seperti di India juga terjadi di Indonesia.
Hingga saat ini sudah ada 10 kasus varian B117 yang terdeteksi. Sebanyak 6 kasus merupakan kasus impor alias terjadi pada orang yang baru datang dari luar negeri, sementara empat lainnya diketahui merupakan penularan lokal.
"Nah ini yang perlu kita jaga. Dua di Sumatera, satu di Jawa Barat, dan satu di Kalimantan Selatan," kata Menkes Budi usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi.
"Jadi untuk provinsi-provinsi di Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan kita akan lebih hati-hati selalu mengontrol. Apakah ada mutasi baru tersebut atau tidak," lanjutnya seperti dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).
Indonesia saat ini sudah membatasi pintu masuk warga negara asing (WNA) yang memiliki riwayat perjalanan dari India. Sementara untuk warga negara Indonesia (WNI) yang dari India, mereka diwajibkan karantina selama 14 hari terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar