Untuk mendukung misi petinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menjalin kemitraan untuk penyediaan hunian atau rumah.
Dengan kerja sama ini ada 10.000 unit rumah setiap tahunnya yang siap dibiayai oleh BTN.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan misi ini juga sesuai dengan tujuan BTN yang menyediakan rumah layak untuk masyarakat lewat program Satu Juta Rumah.
Haru mengatakan kerja sama ini juga akan menyediakan skema yang lebih murah dan mudah. Dia optimistis komitmen tersebut dapat tercapai didukung pengalaman serta jaringan perseroan yang kuat di bidang perumahan.
"Kami memiliki pengalaman selama lebih dari 44 tahun menyalurkan KPR di Indonesia, sehingga kepercayaan dari TNI AD akan kami optimalkan," kata dia dalam keterangan resmi, Sabtu (17/4/2021).
Dia mengungkapkan dari kerjasama ini, Bank BTN juga akan mengelola dan mengoptimalkan dana Tabungan Wajib Perumahan Angkatan Darat (TWP AD). Perseroan juga akan menyediakan banyak layanan kredit konsumer, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk para anggota TNI AD.
Skema Kredit Untuk Prajurit
Haru menjelaskan terdapat dua skema kredit yang ditawarkan untuk mencapai target 10.000 unit rumah setiap tahun. Pertama, KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan suku bunga 5%, uang muka 1%, dan bantuan uang muka Rp 4 juta. Untuk skema KPR ini, BTN mengalokasikan realisasi penyaluran berkisar 7.000-8.500 unit per tahun.
Kedua, Bank BTN menawarkan program KPR TWP AD yang memiliki angsuran lebih murah melalui jangka waktu panjang dan suku bunga rendah. KPR TWP AD memberikan suku bunga 5,25%, jangka waktu hingga 30 tahun, dan uang muka mulai 0%. Untuk program KPR ini, bank BTN mengalokasikan realisasi penyaluran berkisar 1.500-3.000 unit per tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Consumer and Commercial Banking Bank BTN Hirwandi Gafar menuturkan selain dua tipe KPR tersebut, kemitraan ini juga membuka kesempatan bagi para anggota TNI AD untuk mengakses layanan Kredit Ringan Tanpa Agunan (KRING) BTN Patriot, KPR BTN Patriot, dan KPR Takeover.
"Kami juga menyediakan berbagai jasa dan layanan perbankan lainnya yang dapat dimanfaatkan TNI AD untuk mempermudah dalam operasional, khususnya terkait layanan keuangan," jelas dia.
https://tendabiru21.net/movies/exposed-2/
Om Liem, Pencipta Indofood yang Dulunya 'Gelandangan' China
Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing dengan merek Indofood. Berbagai produknya seakan menjadi konsumsi sehari-hari.
Tapi, tahukah kamu siapa pemilik PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood)? Dia adalah Salim Group yang didirikan oleh Soedono Salim atau yang akrab dipanggil Om Liem.
Meski sudah tutup usia, nama Om Liem masih harum di dunia bisnis Indonesia. Semasa hidupnya jadi salah satu konglomerat tersukses di Tanah Air yang meninggalkan begitu banyak prestasi.
Semua keberhasilannya tak diperolehnya secara instan. Dia bahkan dulunya pernah hidup miskin bagaikan gelandangan di negeri kelahirannya, yakni China daratan.
Om Liem lahir di Fuqing sebuah desa kecil di wilayah Fujian, China bagian selatan pada 16 Juli 1916. Dia lahir dengan nama Lim Sioe Liong.
Om Liem adalah anak kedua dari seorang petani. Di masa kecilnya, dia hidup dengan sangat kekurangan. Terbukti dirinya terpaksa harus putus sekolah pada usia 15 tahun dan berjualan mie di sekitar tempat tinggalnya.
Kemiskinan itulah yang mendorongnya hijrah ke Indonesia, mengikuti jejak sang kakak yang sudah terlebih dahulu tiba di Tanah Air. Om Liem tiba di Indonesia pada tahun 1939, ketika dimulainya Perang Dunia II.
Kisah perjuangan Om Liem dituliskan dalam buku 'How Chinese are Entrepreneurial Strategies of Ethnic Chinese Business Groups in Southeast Asia? A Multifaceted Analysis of the Salim Group of Indonesia' karangan Marleen Dieleman yang diterbitkan pada tahun 2007. Buku ini mengambil data dari berbagai sumber, salah satunya adalah laporan tahunan resmi perusahaan Salim Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar