Selasa, 20 April 2021

Kata Siapa Diabetes Pasti Gemuk? Pada Kondisi Ini, Kurus Juga Bisa Kena

  Diabetes merupakan penyakit kronis tidak menular yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula darah. Umumnya penyakit ini dikaitkan dengan obesitas.

Namun, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD, menyebutkan bahwa orang dengan berat badan normal juga bisa saja berisiko terkena diabetes.


"Pada umumnya, itu diawali dengan keadaan yang kita kenal dengan obesitas. Walaupun beberapa pasien diabetes sejak awal tidak kena obes. Sebagian besar diawali dengan gemuk, paling tidak overweight ya. Memang ada beberapa juga orang (yang berat badannya) normal juga bisa," kata Prof Suastika pada Virtual Media Briefing dalam rangka memperingati Hari Diabetes Nasional 2021, Senin (19/4/2021).


Oleh sebab itu, dibutuhkan penanganan dan pencegahan primer, salah satunya dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Pasalnya, kata Prof Suastika, prevalensi sindrom metabolik atau prediabetes pada orang dewasa dinilai cukup tinggi dan cenderung meningkat.


Selain orang-orang yang memang obesitas, Prof Suastika menyebutkan bahwa diabetes juga bisa saja diidap oleh orang tua yang berusia di atas 40 tahun, orang yang keluarganya memiliki riwayat diabetes, wanita yang saat hamil memiliki gula darah tinggi, serta wanita yang melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram.


"Kalau wanita, itu pernah hamil gula darahnya tinggi. Jadi wanita yang pada saat hamil gula darahnya tinggi, walaupun setelah hamil dia (gula darahnya) turun, normal. Tapi ibu-ibu ini akan cenderung mendapatkan diabetes di kemudian hari," jelasnya.


"Kemudian pada ibu-ibu yang melahirkan bayi besar lebih dari 4 kilo. Itu kita harus curiga dia (ibunya) punya diabetes selama kehamilan," ujar Prof Suastika.

https://trimay98.com/movies/botany-bay/


4 Fakta Parafimosis, Kondisi Medis di Balik Fenomena 'Disunat Jin'


Andika, bocah 4 tahun di Pandeglang Banten dilaporkan mengalami 'sunat gaib'. Suatu sore ketika baru bangun tidur, mendadak alat vitalnya tampak seperti sudah disunat. Dokter mengenalnya sebagai kondisi parafimosis.

"Kejadiannya pas mau buka puasa, sore kang. Waktu itu kan hujan gede, petirnya juga kenceng, tiba-tiba anak saya nangis ke ibunya. Pas dilihat alat vitalnya sudah begitu (sudah posisi 'disunat')," kata ayah Andika, Ahmad Ajid saat ditemui detikcom di rumahnya, Pandeglang, Banten, Senin (19/4/2021).


Oleh orang tuanya, Andika sempat dibawa ke klinik. Mantri yang memeriksanya menyarankan sunat ulang untuk menghindari peradangan. Namun sunat ulang diurungkan menunggu kondisi Andika membaik.


Terlepas dari kasus ini, fenomena sunat gaib atau sering juga dikenal dengan sebutan disunat jin bukan sekali dua kali muncul. Sebenarnya, kondisi apa sih yang membuat anak bisa 'disunat jin'?


1. Sunat gaib hanya mitos

Dalam sebuah wawancara dengan detikcom, dokter spesialis bedah saraf dari Rumah Sunat dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, memastikan bahwa anak disunat jin sebenarnya hanya mitos. Umumnya, yang terjadi adalah kondisi yang disebut parafimosis.


"Itu penyakit yang disebut parafimosis, kulitnya ketarik ke belakang karena dimain-mainin, kan suka tuh anak main-mainin, ketarik eh nggak bisa balik lagi. Jadi dia kebuka terus ngunci, itu parafimosis," jelasnya, Selasa (18/6/2019).

https://trimay98.com/movies/the-botany-of-desire/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar