- Masih banyak orang belum menyadari diabetes dan hipertensi sesungguhnya berkaitan erat. Meskipun diabetes lebih sering dikaitkan dengan gula, sedangkan hipertensi umumnya berhubungan dengan garam berlebih, kedua masalah kesehatan tersebut nyatanya punya keterkaitan.
Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Menurut International Diabetes Federation, kadar gula darah yang tidak dikontrol berisiko menimbulkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang dapat berakibat fatal.
Sementara itu, hipertensi adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya tekanan darah (batas tekanan darah normal yaitu di bawah 120/80 mmHg). Tak kalah berbahaya dengan diabetes, American Heart Association menyebut tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol juga berkaitan erat dengan penyakit jantung, stroke, dan gangguan kesehatan lainnya.
Diabetesi ternyata memiliki risiko tinggi untuk mengalami hipertensi. Data pada jurnal Hypertension tahun 2018 menunjukkan diabetesi memiliki risiko terkena hipertensi hingga 3 kali lipat lebih tinggi dari orang tanpa diabetes.
Journal of Human Hypertension volume 34 mengulas risiko hipertensi pada diabetes diduga berkaitan dengan kondisi hiperinsulinemia serta tingginya peradangan dan kerusakan oksidatif yang umum teramati pada diabetesi. Namun, fenomena tersebut masih dalam kajian lebih lanjut.
Kaitan antara diabetes dan hipertensi pun diduga tidak hanya bersifat satu arah. Terdapat data yang menunjukkan bagaimana tekanan darah tinggi ternyata juga berkaitan dengan insiden diabetes yang lebih tinggi. Sebuah review pada Journal of the American College of Cardiology menunjukkan bahwa kenaikan tekanan darah berkaitan dengan risiko diabetes yang lebih tinggi. Meskipun teramati adanya peningkatan insiden diabetes seiring dengan lebih tingginya tekanan darah, penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui apakah benar hipertensi menyebabkan diabetes secara langsung.
Konsumsi gula dan garam berlebih meningkatkan risiko terjangkit diabetes dan hipertensi sekaligus. Contohnya, banyak kecap dan sambal. Kedua bahan masakan favorit ini sesungguhnya tidak hanya tinggi gula tapi juga tinggi garam.
Untuk menghindari risiko diabetes dan hipertensi, ganti kecap Anda dengan Tropicana Slim Kecap Manis yang diproses tanpa gula pasir dan lebih rendah garam, sehingga aman dikonsumsi untuk diet dan diabetes. Lengkapi juga dengan Tropicana Slim Kecap Asin yang memberikan cita rasa gurih dan nikmat, namun rendah garam.
Bagi Anda yang suka sambal, tersedia Tropicana Slim Sambal Terasi yang diracik dengan cabai segar berkualitas dan gurihnya terasi pilihan sehingga makan jadi lebih nikmat dan bercita rasa, tanpa perlu khawatir karena diformulasi tanpa gula pasir dan lebih rendah garam. Dengan jaga asupan gula dan garam, kita bisa tekan risiko diabetes dan hipertensi.
https://nonton08.com/movies/the-thinning-new-world-order/
India Masih Ragu Lockdown Saat Diterjang Ledakan COVID-19 Gila-gilaan
Perdana Menteri India Narendra Modi meminta pemerintah negara bagian India agar tidak lockdown. Pernyataan ini sangat bertentangan dengan yang diungkapkan Modi pada tahun lalu yang mendukung agar India memberlakukan lockdown.
"Saya mendesak negara bagian bahwa mereka harus mempertimbangkan penguncian ketat (lockdown) sebagai opsi terakhir," kata Modi saat menyampaikan pidatonya yang dikutip dari Bloomberg, Rabu (21/4/2021).
"Mereka harus dengan sungguh-sungguh mencoba untuk menghindari lockdown dan fokus pada pengendalian zona mikro," lanjutnya.
Saat jumlah infeksi akibat virus Corona di India meningkat, sistem pelayanan kesehatan di sana semakin kritis. Sampai akhirnya banyak rumah sakit yang melaporkan keterbatasan jumlah tempat tidur, stok obat-obatan, hingga oksigen medis.
Hal itu memaksa Ibu Kota India, Delhi, untuk memberlakukan pembatasan pergerakan. Wilayah tersebut akhirnya memberlakukan lockdown selama enam hari sejak Selasa (20/4/2021) lalu.
Meski baik untuk menanggulangi kasus COVID- 19, kebijakan lockdown ini juga berpengaruh untuk bidang lainnya. Pada saat lockdown pertama di akhir Maret lalu, ratusan ribu pekerja di sana melarikan diri dari kota.
Di awal pekan ini, ribuan orang juga memenuhi terminal bus di Delhi. Mereka mencoba pulang setelah pendapatan mereka berkurang akibat kebijakan lockdown tersebut.
Sementara itu, setidaknya enam dari 30 menteri utama India, dua menteri federal, dan pemimpin oposisi Rahul Gandhi, semuanya dinyatakan positif COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar