Buah kurma merupakan makanan yang populer untuk dimakan selama bulan Ramadhan, selain merupakan sunnah rasul untuk mengonsumsi tiga buah kurma saat berbuka. Buah kurma juga dikenal akan kandungannya yang sehat bagi tubuh.
Meskipun buah kurma tidak dari Indonesia, tetapi buah termasuk ke dalam makanan hasil impor yang mudah diperoleh di Indonesia. Buah kurma dijual dengan berbagai macam cara, ada yang dijual dengan kemasan tertutup dan ada juga yang dijual eceran.
Untuk menjaga kebersihan buah kurma sebelum dikonsumsi, apakah buah kurma harus dicuci terlebih dahulu?
Dikutip dari Kashmir Reader, dokter menyarankan untuk mencuci buah kurma sebelum mengonsumsinya untuk menghindari risiko tertular virus corona.
Beberapa orang mungkin takut bahwa makanan yang dijual terbuka dan terpapar udara akan dapat terpapar virus corona, hal ini juga disampaikan oleh Profesor dan kepala departemen pengobatan komunitas di Government Medical College Srinagar, dr Saleem Ahmad Khan.
Ketakutan tersebut dapat diatasi dengan membeli kurma dengan kemasan tertutup dan mencucinya terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Saleem Ahmad Khan, mengatakan bahwa kurma yang dikemas, bukan kurma yang tidak tertutup yang dijual di jalanan, harus dimakan. Ia juga menyarankan kurma dari kemasan tertutup harus dimasukkan ke dalam wadah kedap udara yang bersih.
"Orang harus selalu membeli kurma yang dikemas dan juga harus memeriksa tanggal kemasannya. Orang perlu membersihkan kemasan luar, melepas kemasan, dan mencuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air," kata dr Khan.
Senada dengan itu, Petugas Kesehatan di Srinagar Municipal Corporation, dr Javeed Ahmad, mengatakan bahwa wajib mencuci buah dan sayuran yang dibeli dari pasar.
"Orang harus menggunakan wadah saat membeli buah-buahan, sayuran, dan barang dagangan lainnya dari pasar," kata dr Javeed.
https://nonton08.com/movies/taxi-5-2/
Promosikan Vaksin COVID-19, Aktivis di AS Tawarkan Ganja Gratis
Di kota Washington, Amerika Serikat (AS), sekelompok aktivis membagikan ganja gratis bagi orang-orang yang mau mendapat vaksin COVID-19. Kampanye "Joints for Jabs" bertujuan agar lebih banyak orang divaksinasi.
"Saya ke sini untuk beberapa alasan," kata salah satu warga yang turut berpartisipasi, Josh Miller.
"Satu, saya ingin divaksinasi. Kedua, saya ingin menikmati ganja. Saya menderita nyeri punggung kronis, sehingga ini akan membantu saya," lanjutnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/4/2021).
Kampanye serupa juga pernah dilaporkan di kota lainnya di AS. Perlu diketahui bahwa beberapa kota memang memiliki aturan yang mengizinkan konsumsi ganja untuk rekreasi dan kebutuhan medis.
Aktivis Adam Eidinger mengatakan di AS banyak orang yang menolak sains di balik vaksin, namun percaya dalam hal penggunaan ganja.
"Terlalu banyak orang yang menolak sains pada vaksin. Kami ingin mengatakan bila Anda percaya bahwa ganja terbukti aman, maka Anda seharusnya juga percaya bahwa vaksin aman karena sama-sama sudah terbukti dalam uji klinis," kata Adam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar