Presenter olahraga Valentino 'Jebret' Simanjuntak mengancam akan menempuh jalur hukum terkait hinaan kepadanya di Twitter oleh sejumlah akun. UU ITE pun menjadi trending di Twitter.
Valentino geram atas cuitan akun @SiaranBolaLive pada Rabu (14/4) dini hari yang menyebutnya 'Cocot s***t'. Jika tidak ada permintaan maaf, dia akan memakai UU ITE untuk melaporkan ujaran kebencian tersebut. Dia juga memantau 30 akun lain dengan cuitan senada dan sudah menyerahkan hal ini kepada kuasa hukumnya.
Akibat ultimatum ini, UU ITE pun melambung tinggi di trending topic seperti dilihat detikINET, Rabu (14/4/2021). Ada 7.331 tweet netizen merespon ultimatum Valentino. Mereka ada yang pro dan kontra.
Mereka yang pro Valentino berpendapat, kritikan memang baiknya disampaikan tanpa kata-kata kasar dan menghina. Sementara yang kontra mengatakan Valentino baperan, tidak siap dikritik dan selama ini abai dengan masukan dari masyarakat penonton siaran pertandingan sepakbola.
Pangkal masalah ini bermula dari tagar #GerakanMuteMassal saat pertandingan Piala Menpora 2021 yang dipandu Valentino Jebret. Tagar ini masuk lima besar trending topic pada Senin (12/4) dan Selasa (13/4).
Gerakan mematikan suara televisi saat tayangan siaran langsung Piala Menpora 2021 mulai diperbincangkan pada Minggu (11/4) dan kemudian mengalami peningkatan pada Senin (12/4), ketika PSS Sleman berjumpa Bali United.
Bahkan, hingga Selasa (13/4) siang tanda pagar tersebut masih sempat bertengger di lima besar Twitter. Gerakan ini mendesak Valentino Jebret agar tak berlebihan dengan menggunakan kata-kata yang terlalu hiperbolis dalam membawakan pertandingan sepak bola.
https://maymovie98.com/movies/dont-tell-my-partner/
Ryzen 5000 Versi APU Dirilis, Tapi Belum Bisa Dibeli
- AMD merilis jajaran accelerated processing unit (APU) baru dari seri Ryzen 5000, yaitu Ryzen 5000 G-Series, yang merupakan kombinasi antara CPU Ryzen 5000 dengan chip grafis Radeon Vega terintegrasi.
Ada enam APU yang dirilis, tiga di antaranya adalah APU dengan thermal design power (TDP) 65W yang lebih kencang, sementara tiga sisanya punya TDP 35W, yang lebih irit daya serta dingin.
Sama seperti varian Ryzen 5000 tanpa GPU, arsitektur yang dipakai di Ryzen 5000 G-Series ini menggunakan arsitektur Zen 3 dengan pabrikasi 7nm, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (14/3/2021).
Tiga APU dengan TDP 65W itu adalah Ryzen 5 5600G, Ryzen 7 5700GE, dan yang paling kencang adalah Ryzen 7 5700G, dengan 8 core 16 thread, base clock speed 3,8GHz, serta 8 GPU compute unit berkecepatan 2000 MHz.
Lalu tiga varian yang lebih rendah adalah Ryzen 5 5600GE, Ryzen 3 5300G, dan paling bawah adalah Ryzen 3 5300GE yang punya 4 core 8 thread, base clock speed 3,6GHz, serta 6 GPU compute unit berkecepatan 1700 MHz.
Meski arsitektur CPU-nya baru, AMD masih menggunakan GPU dengan arsitektur lama. Yaitu Vega, dan bukan RDNA yang dipakai di GPU Radeon terbaru. Namun GPU ini masih terbilang cukup untuk game-game ringan yang dimainkan di resolusi standar, seperti 1080p.
Nah, sayangnya, AMD masih menerapkan strategi sama untuk prosesor seri G ini, yaitu hanya akan tersedia untuk para pembuat OEM, dan tidak tersedia untuk konsumen biasa. Jadi konsumen hanya bisa membeli prosesor ini dalam bentuk sistem PC yang sudah jadi, bukan merakit sendiri. Langkah ini sebelumnya juga dipakai di APU Ryzen 4000G.
Sebelumnya, AMD juga merilis jajaran prosesor Ryzen 5000 untuk perangkat laptop, yang diklaim punya efisiensi tinggi namun dengan performa yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar