Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat tidak melakukan mudik lebaran 2021. Ia pun mengaitkan penyebab lonjakan kasus Corona di India dengan risiko apabila masyarakat tetap nekat melakukan mudik.
"Kecenderungan yang terjadi di India adalah karena mengabaikan protokol kesehatan saat melakukan ritual keagamaan," kata Doni Monardo dalam konferensi pers, Senin (26/04/2021).
"Oleh karenanya, kita sekali lagi harus sadar bahwa hal-hal yang dapat menimbulkan persoalan dengan peningkatan COVID adalah karena tidak patuh dengan protokol kesehatan," lanjutnya.
Menurut Doni Monardo, kedua hal ini memiliki dasar yang sama, yaitu berpotensi melanggar protokol kesehatan, sehingga risiko penularan COVID-19 menjadi makin meningkat. Ia pun menjelaskan saat ini masih ada sebanyak 7 persen warga Indonesia yang tetap akan melakukan mudik lebaran 2021.
"Data-data yang berhasil kami dapatkan dari Kementerian Perhubungan bahwa sejauh ini sudah tinggal 7 persen warga negara kita yang tetap akan mudik dari posisi semula adalah 33 persen, apabila mudik tidak dilarang," jelasnya.
Sekali lagi, Doni Monardo meminta kepada masyarakat untuk tidak nekat mudik. "Momentum Ramadhan, momentum Idul Fitri, harus kita sadari tahun ini pun tidak mudik dulu, harus bersabar, harus bisa menahan diri. Ini semua untuk kepentingan bersama. Kita harus bisa menyelamatkan diri kita, keluarga kita, dan juga bangsa kita," tuturnya.
https://nonton08.com/movies/for-we-are-many/
Langsung 'Sebats' Saat Buka Puasa? Ini Bahaya Asap Rokok Saat Perut Kosong
Berbuka puasa selama bulan Ramadhan dianjurkan dengan mengonsumsi makanan manis. Pasalnya, makanan manis bisa membantu mengembalikan energi yang hilang selama berpuasa.
Namun, banyak perokok yang sering kali memanfaatkan kesempatan berbuka dengan langsung menghisap rokoknya lantaran sudah menahan keinginan merokok sejak siang hari selama berpuasa. 'Sebats' dulu biar mulut nggak asem, katanya.
Padahal, kebiasaan langsung merokok saat berbuka puasa sangat berbahaya, lho. Masuknya zat beracun ke dalam tubuh bisa berisiko tinggi bagi sistem saraf dan pernapasan. Ketika zat tersebut dihisap untuk berbuka puasa, maka isi perut yang kosong tersebut akan penuh dengan zat-zat beracun.
Mengutip laman Nicorette, alih-alih mengonsumsi makanan dan minuman sehat ke dalam tubuh, menghisap rokok dalam keadaan perut belum terisi dapat menyebabkan masalah pencernaan dan berisiko menyebabkan maag.
Setelah seharian berpuasa, tubuh tentunya sangat membutuhkan cairan, glukosa, dan oksigen yang telah hilang saat beraktivitas sepanjang hari. Menurut ahli penyakit dalam Dr Riaz Ahmad Minhas dari Emirates Clinic and Medical Centre, dikutip dari Gulf News, ketika seseorang langsung merokok saat berbuka, maka pembuluh darah akan berkontraksi.
Pembuluh darah yang berkontraksi tersebut akan mencegah oksigen mengalir dalam tubuh. Selain itu, merokok pada waktu berbuka juga dapat menyebabkan darah menjadi kental. Akibatnya, arteri menjadi tersumbat, tekanan darah meningkat, kejang, detak jantung menjadi tidak beraturan, dan kolesterol meningkat.
Dr Ali Jaffar dari Al Ain menyarankan kepada para perokok untuk tidak langsung menghisap nikotinnya dan menunggu hingga tubuh kembali normal setelah berbuka, yakni dengan terlebih dahulu mengonsumsi makanan bernutrisi.
Selain itu, ia juga menghimbau bagi para perokok untuk memanfaatkan momen Ramadhan agar bisa berhenti merokok. Sebab, selama berpuasa mereka bisa membiasakan menahan diri untuk tidak merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar