Saat memilih makanan untuk dikonsumsi, kebanyakan wanita cenderung hanya memilih makanan yang baik bagi kesehatannya atau makanan yang bisa membantu meningkatkan energinya.
Sering kali, mereka lupa memikirkan jenis makanan yang dapat mempengaruhi kesehatan Miss V-nya. Padahal, sejumlah makanan bisa memberikan pengaruh terhadap kesehatan vagina, lho.
Makanan-makanan tersebut bisa menyebabkan infeksi jamur dan menimbulkan bau pada vagina. Oleh sebab itu, saat memilih makanan alangkah baiknya untuk juga memikirkan dampak makanan tersebut bagi kesehatan area genital.
Dikutip dari Bustle, berikut 5 makanan yang kerap dikonsumsi, namun ternyata dapat mempengaruhi kesehatan vagina.
1. Makanan tinggi gula
Menurut dokter obgyn Christine Greves, MD, makanan yang mengandung tinggi gula dapat meningkatkan risiko wanita terkena infeksi jamur pada vagina, terutama pada wanita yang area vaginanya sering kali lembap.
Meski hal ini bukan berarti wanita sama sekali tidak boleh mengonsumsi makanan manis, wanita disarankan untuk membatasinya agar tidak memberikan pengaruh negatif bagi kesehatannya.
2. Makanan yang digoreng
Jika kamu merasa sering mengonsumsi makanan yang digoreng, kemudian bagian Miss V memiliki bau yang mengganggu, maka sebaiknya kamu mengurangi serta membatasi konsumsi makanan yang digoreng.
Sejumlah studi menemukan bahwa makanan tinggi lemak atau makanan berlemak dapat meningkatkan risiko terjadinya vaginosis bakteri, yakni infeksi vagina paling umum yang terjadi pada vagina. Biasanya, infeksi ini ditandai dengan keputihan, bau amis pada vagina, gatal, dan vagina terasa perih saat buang air kecil.
3. Kopi
Kandungan pada kopi dapat mengubah bau pada vagina, lho. Pasalnya, zat pada kopi akan mengubah bau cairan pada tubuh, seperti keringat. Adanya perubahan pada pH atau keasaman tersebut dapat meningkatkan risiko vagina terkena infeksi jamur.
Pada beberapa orang, kafein juga bisa memicu rasa stres yang juga bisa meningkatkan risiko infeksi. Namun, bagi wanita yang telah terbiasa minum kopi, bukan berarti kamu harus betul-betul berhenti mengonsumsinya. Kamu bisa tetap minum kopi, tetapi tetap diimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup.
4. Karbohidrat olahan
Berdasarkan sejumlah penelitian, mengonsumsi makanan karbohidrat olahan, seperti roti dan nasi putih, dapat membuat Miss V berisiko terkena vaginosis bakteri atau infeksi jamur. Sebab, jenis makanan ini dapat meningkatkan gula darah yang disukai oleh bakteri.
Hal ini lah yang menyebabkan orang-orang dengan diabetes lebih rentan terkena infeksi jamur. Meski makanan ini merupakan makanan yang dikonsumsi sehari-hari dan sulit dihindari, kamu bisa mencoba membatasi asupannya, terutama bagi wanita yang sebelumnya pernah mengalami masalah pada vagina dan infeksi jamur.
https://trimay98.com/movies/mercy-3/
Kata Siapa Diabetes Pasti Gemuk? Pada Kondisi Ini, Kurus Juga Bisa Kena
Diabetes merupakan penyakit kronis tidak menular yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula darah. Umumnya penyakit ini dikaitkan dengan obesitas.
Namun, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD, menyebutkan bahwa orang dengan berat badan normal juga bisa saja berisiko terkena diabetes.
"Pada umumnya, itu diawali dengan keadaan yang kita kenal dengan obesitas. Walaupun beberapa pasien diabetes sejak awal tidak kena obes. Sebagian besar diawali dengan gemuk, paling tidak overweight ya. Memang ada beberapa juga orang (yang berat badannya) normal juga bisa," kata Prof Suastika pada Virtual Media Briefing dalam rangka memperingati Hari Diabetes Nasional 2021, Senin (19/4/2021).
Oleh sebab itu, dibutuhkan penanganan dan pencegahan primer, salah satunya dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Pasalnya, kata Prof Suastika, prevalensi sindrom metabolik atau prediabetes pada orang dewasa dinilai cukup tinggi dan cenderung meningkat.
Selain orang-orang yang memang obesitas, Prof Suastika menyebutkan bahwa diabetes juga bisa saja diidap oleh orang tua yang berusia di atas 40 tahun, orang yang keluarganya memiliki riwayat diabetes, wanita yang saat hamil memiliki gula darah tinggi, serta wanita yang melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram.
"Kalau wanita, itu pernah hamil gula darahnya tinggi. Jadi wanita yang pada saat hamil gula darahnya tinggi, walaupun setelah hamil dia (gula darahnya) turun, normal. Tapi ibu-ibu ini akan cenderung mendapatkan diabetes di kemudian hari," jelasnya.
"Kemudian pada ibu-ibu yang melahirkan bayi besar lebih dari 4 kilo. Itu kita harus curiga dia (ibunya) punya diabetes selama kehamilan," ujar Prof Suastika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar