Sejak pertama kali dikembangkan, vaksin telah dipercaya sebagai zat yang ampuh untuk melawan berbagai penyakit infeksi. Vaksinasi sejak dini juga terbukti telah mengurangi angka kematian hingga menghilangkan sejumlah virus mematikan seperti polio dan campak.
Dokter penyakit dalam dan vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe menjelaskan ketika vaksin disuntikkan, maka tubuh akan mengenalinya sehingga membentuk kekebalan yang dikenal sebagai antibodi. Antibodi inilah yang berfungsi untuk melawan virus spesifik yang masuk ke dalam tumbuh.
Dalam Webinar KPCPEN dengan tema 'Pentingnya Imunisasi pada Orang Dewasa' Rabu (28/10) itu, dr Dirga memaparkan tubuh seseorang akan sakit terlebih dahulu bilamana belum pernah mendapatkan vaksinasi.
"Oleh karena itu, tujuan utama dari vaksin adalah mencetuskan kekebalan tanpa sakit terlebih dahulu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (29/10/2020).
dr Dirga juga menjelaskan vaksin terdiri dari dua komponen yaitu komponen aktif dan nonaktif. Komponen aktif berupa antigen yang berisi komponen virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, sedangkan komponen non aktif adalah bahan tambahan berupa adjuvan dan stabilizer.
Adapun dalam pembuatan vaksin, keamanan selalu menjadi aspek utama dan dilanjutkan efektifitasnya. Proses membuat vaksin pun tidak mudah, karena harus melalui berbagai tahapan, mulai dari uji praklinik, hingga fase uji klinik berkali-kali.
"Intinya semua ini sudah terbukti aman, baru kemudian digunakan secara luas oleh masyarakat," pungkasnya.
https://nonton08.com/blood-the-last-vampire/
Catat Lebih dari 400 Ribu Kasus, Ini 10 Provinsi RI dengan Kasus Tertinggi
Berdasarkan situs resmi Satgas Penanganan COVID-19 pada Kamis (29/10/2020), kasus baru Corona di Indonesia bertambah sebanyak 3.565 kasus, sehingga totalnya sudah mencapai 404.048 orang.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus baru COVID-19 tertinggi sebanyak 713 orang, sehingga total keseluruhan kasus Corona di DKI Jakarta menjadi 104.235 kasus. Sementara Jawa Timur menjadi provinsi kedua dengan kasus Corona terbanyak, yaitu ada 52.020 kasus.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Kamis (29/10/2020), adalah sebagai berikut:
1. Kasus positif bertambah 3.565 menjadi 404.048
2. Pasien sembuh bertambah 3.985 menjadi 329.778
3. Pasien meninggal bertambah 89 menjadi 13.701
Berikut 10 provinsi dengan kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia per 29 Oktober.
1. DKI Jakarta: 104.235 kasus
2. Jawa Timur: 52.020 kasus
3. Jawa Barat: 35.607 kasus
4. Jawa Tengah: 33.100 kasus
5. Sulawesi Selatan: 18.298 kasus
6. Riau: 14.511 kasus
7. Sumatera Barat: 13.984 kasus
8. Sumatera Utara: 12.925 kasus
9. Kalimantan Selatan: 11.764
10. Bali: 11.647 kasus
Sebaran Virus Corona Indonesia 30 Oktober: 2.897 Kasus Baru, 612 dari DKI
Pemerintah melaporkan 2.897 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Jumat (30/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 406.945 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 612 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 320 kasus baru per 30 Oktober.
Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 4.517 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 81 orang.
Berikut detail sebaran 2.897 kasus baru Corona di Indonesia pada Jumat (30/10/2020):
DKI Jakarta: 612 kasus
Jawa Barat: 320 kasus
Sumatera Barat: 301 kasus
Jawa Timur: 222 kasus
Kalimantan Timur: 205 kasus
Jawa Tengah: 195 kasus
Riau: 161 kasus
Banten: 107 kasus
Sumatera Utara: 89 kasus
Kepulauan Riau: 67 kasus
Bali: 65 kasus
Papua: 62 kasus
DI Yogyakarta: 59 kasus
Papua Barat: 48 kasus
Kalimantan Selatan: 44 kasus
Sumatera Selatan: 43 kasus
Sulawesi Selatan: 41 kasus
Sulawesi Utara: 37 kasus
Lampung: 37 kasus
Bengkulu: 32 kasus
Sulawesi Barat: 27 kasus
Sulawesi Tenggara: 24 kasus
Aceh: 21 kasus
Kalimantan Barat: 17 kasus
Nusa Tenggara Barat: 16 kasus
Jambi: 11 kasus
Kalimantan Tengah: 11 kasus
Gorontalo: 10 kasus
Kalimantan Utara: 7 kasus
Bangka Belitung: 3 kasus
Maluku Utara: 3 kasus