Pemilu di Bali jadi cerita dan pengalaman tersendiri bagi turis. Mereka melihat antusias warga Kuta saat mencoblos.
Antrean warga yang antusias menyuarakan hak pilihnya di TPS Kuta, Bali jadi perhatian sejumlah turis asing yang lewat. Beberapa di antaranya sibuk memotret dan memperhatikan dengan seksama aktivitas warga di TPS.
Salah satunya Krystel Hayes (36). Wanita asal Brisbane, Australia itu terlihat sabar menunggu pasangannya menyoblos.
"Ini sangat spesial, partnerku sangat bersemangat sekali dan saya tidak tahu banyak tentang Pemilu ini," kata Hayes di TPS 21 Kuta, Jl Legian, Badung, Bali, Rabu (17/4/2019).
Hayes menyebut Pemilu di Indonesia sangat berbeda dengan di negaranya. Salah satunya soal tata ruang hingga karakter pemilihnya.
"Beda set up di Australia saat pemilu, kamu masuk, catat namamu di sana, keluar bawa surat, nggak ada yang tahu siapa yang kamu pilih, sangat rahasia," ujarnya.
Hayes menyebut orang Indonesia sangat terbuka dengan pilihannya. Dia pun memandang itu positif.
"Sementara di sini sangat berbeda. Orang-orang terlihat lebih terbuka dengan siapa yang mereka pilih, di Australia banyak orang merahasiakan pilihan mereka, tapi di Indonesia orang-orang sangat antusias dengan siapa tokoh yang mereka pilih, kupikir ini hal yang baik," tuturnya.
"Saya tadi ke pantai bersama partnerku. Dia asyik diskusi dengan seorang pria tentang siapa capres yang mereka pilih, apa saja alasan memilih capres tersebut. Ini sangat baik karena meningkatkan awareness, itu baik," puji Hayes.
Hal senada juga disampaikan Jack France (18). Pria asal Inggris ini juga memuji antusiasme warga menggunakan hak pilihnya.
"Ini sangat demokratis, bagus sekali warga mengantre untuk memberikan hak suaranya. Ini pertama kalinya saya ke Indonesia," ucap France.
Sebagai anak muda, Jack mengaku belum pernah menggunakan hak pilihnya di negaranya. Pemilu di Indonesia pun jadi pengalaman pertamanya melihat proses demokrasi di negara lain.
"Saya belum pernah memberikan hak suara, pemilihan terakhir lalu saya masih terlalu muda," ujar pria yang berencana piknik ke Vietnam dan Thailand itu usai dari Bali.
Soal Negara Teraman, Indonesia di Atas Thailand Tapi di Bawah Malaysia
Majalah ekonomi asal AS Global Finance mengeluarkan daftar negara paling aman di dunia. Indonesia, berada di posisi 87 dunia.
Tingkat keamanan sebuah negara, jadi faktor penting saat traveling maupun memilih tempat tinggal. Berbagai faktor pun mempengaruhi tingkat keamanan sebuah wilayah dari berbagai benua.
Dilansir detikcom dari Global Finance, Selasa (16/4/2019) data berjudul World's Safest Countries 2019 ini dipengaruhi oleh sejumlah aspek. Yang paling utama ada 3: perang & perdamaian, keamanan pertahanan negara dan bencana alam.
Namun, Global Finance menyingkirkan 3 negara yakni Suriah, Irak dan Afghanistan serta sejumlah negara yang sulit didapat cara untuk mengakses data-data kenegaraan. Hal ini, karena riset Global Finance menjadikan data sebagai acuan utama.
Hasilnya, di 5 peringkat pertama negara Eropa mendominasi. Yakni Islandia, Swiss, FInlandia, Portugal dan Austria. Negara Eropa lain seperti Norwegia dan Denmark juga masuk didaftar 10 pertama.
Lalu, apa kabar dengan Indonesia? Tanah Air ternyata mendapat posisi ke-87 dari total 128 negara. Posisi Indonesia, berada di atas Thailand (100), Mesir (103), Turki (107), Kamboja (109) dan Filipina (128).
Namun, dari negara tetangga seperti Malaysia, Indonesia kalah puluhan posisi. Negeri Jiran menempari posisi 39, satu peringkat di bawah Inggris yakni 38. Posisi Indonesia juga berada di bawah Oman (23) Kuwait (37) Maroko (45) dan Arab Saudi (54).
Berikut selengkapnya daftar 20 pertama negara paling aman di dunia versi Global Finance:
1. Islandia
2. Swiss
3. Finlandia
4. Portugal
5. Austria
6. Norwegia
7. Qatar
8. Singapura
9. Denmark
10. Selandia Baru
11. Kanada
12. Slovenia
13. Swedia
14. Republik Ceko
15. Spanyol
16. Irlandia
17. Estonia
18. Australia
19. Belgia
20. Jerman
.
.
.
.
.
87. Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar