Senin, 17 Februari 2020

Hunian Hotel di Bromo Saat Nyepi Menurun

Kawasan Bromo relatif ditutup karena umat Hindu Tengger merayakan Hari Raya Nyepi. Tingkat hunian hotel pun menurun.

Okupansi hotel di kawasan Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo menurun drastis saat pelaksanaan Nyepi tahun ini. Ditutupnya tempat wisata di Probolinggo seperti objek wisata Gunung Bromo dan perkampungan Hindu Suku Tengger disebut menjadi penyebab menurunnya kunjungan wisatawan.

Salah satunya seperti di Hotel Yoschi, Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura. Kondisi hotel setempat, nampak lengang dari aktivitas wisatawan. Resepsionis hotel, Widodo mengatakan dari sekitar 80 kamar di hotel setempat, hanya 7 kamar dihuni pengunjung yang merupakan wisatawan asing.

Menurut Widodo, menurunnya hunian hotel tidak menjadi masalah karena sudah menjadi kesepakatan bersama, antara Muspika pengelola hotel dan Persatuan Umat Hindu Tengger, terkait Hari Raya Nyepi.

"Nggak ada masalah meski menurun Pak, Nyepi kan hanya berlaku 24 jam. Weekend nanti, pengunjung pasti naik lagi," jelasnya, Kamis (7/3/2019).

Selama Nyepi, wisatawan asing sendiri hanya beraktivitas di dalam hotel tempat menginapnya, setelah ada imbuan agar turis tidak beraktivitas di luar.

Seperti yang dilakukan Pertip, turis asing asal Pakistan. Ia mengatakan, lebih memilih berada di dalam hotel untuk menghormati umat Hindu Tengger, yang tengah melaksanakan Nyepi.

Bhertip kagum dengan sikap toleransi antar umat beragama Indonesia yang ada di Sukapura, khususnya perkampungan Suku Tengger. Antara warga Muslim dan Hindu, bisa harmonis tanpa ada selisih apapun.

Pertip pun mengaku baru tahu, jika Nyepi tidak boleh ada api, tidak boleh bekerja atau beraktivitas. Tidak boleh bepergian dan tidak boleh bersuara, serta puasa 24 jam.

"Saya kagum dengan kondisi masyarakat di Tengger, karena mereka bisa hidup harmonis antara Muslim dan Hindu ketika Nyepi," jelas Bhertip.

Sebagai informasi, pelaksanaan Hari Raya Nyepi akan berlangsung selama 24 jam, sejak Kamis pagi 05.00 WIB hingga Jumat pukul 05.00 WIB.

Liburan Nyepi 2019, Gili Trawangan Ramai Wisatawan

Hari Raya Nyepi menjadi berkah untuk tiga gili Lombok. Wisatawan Nusantara meningkat lewat penyeberangan dari Bali.

Wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara yang datang dan pergi dari dan menuju ke Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno menuai tren positif pada momen Hari Raya Nyepi. Tingkat hunian hotel juga meningkat, dilihat penumpang yang tercatat petugas syahbandar 4 jetty di Kabupaten Lombok Utara.

"Lumayan ramai. Manifes penumpang fastboat dari dan menuju gili. Kalau saya seratus persen okupansinya," ucap Manager Warna Beach Hotel, Ricky Jumas, di Gili Trawangan, Kamis (7/3/2019).

Sejak Senin (4/3), total kunjungan wisatawan yang datang ke tiga gili sebanyak 851 penumpang. Turis yang ke Trawangan ada 518, ke Gili Air 272 orang dan Meno 19 orang. Turis yang datang melalui pelabuhan Bangsal ada 42 turis.

Angka kunjungan itu naik menjadi 1.196 turis pada Selasa (5/3). Tercatat yang datang melalui Bangsal sebanyak 52, ada 777 turis ke Trawangan, 384 ke Gili Air dan 23 ke Meno.

Data terakhir pada hari Rabu (6/3) angka kunjungan itu melonjak menjadi 1.226 turis ke Trawangan, ke Meno 69, dan ke Gili Air 564, penumpang yang datang dari Bangsal ada 94 orang.

Jika dilihat dari asal kedatangan penumpang, jalur melalui Pelabuhan Bangsal didominasi turis lokal. Tempat wisata di Lombok memang menjadi favorit mereka.

"Banyak wisatawan lokal yang lewat Bangsal," ujar Ricky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar